Share

2. Si Kembar Smith

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-23 02:05:50

Angela merasakan manik biru pria itu menatapnya naik-turun—dari wajah ke bawah lehernya—dia spontan menundukkan pandangan. “Apa yang kau lihat?!” bentak Angela. 

“Itu … kelihatan …,” tunjuk pria itu dengan tatapan matanya, yang terarah ke dada Angela yang tak tertutup apa pun.

“Ahhh!! Dasar, pria mesum!!!” pekik Angela sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

“Apa? Pria mesum, katamu?” Pria itu marah dan tak terima. “Kau sendiri yang telanjang bulat di depanku! Cepat pakai bajumu dan enyah dari hadapanku!!”

Angela segera melompat dari ranjang, memungut pakaiannya, lalu segera pergi. Dibanding menanggapi kata-kata kasar pria itu, Angela memikirkan kesuciannya yang telah dia jaga selama ini! 

Namun, mengapa dia merasa baik-baik saja?

‘Entah kenapa bisa kami berakhir tidur seranjang tanpa busana, yang jelas, aku sangat yakin jika kami tidak berbuat apa pun.’

Ya, kejadian itu adalah kecelakaan kecil dan tak akan mengubah hidupnya. Dia akan fokus membalaskan dendamnya pada ‘calon suami’ di Smith Group.

Angela yakin itu tak akan berdampak apapun di hidupnya sampai dia tak sengaja melihat pria asing itu lagi—di Smith Group!

“Puff!!” Kopi dalam mulut Angela tiba-tiba menyembur keluar. “Uhuk, uhuk!” 

Angela terbatuk selagi menepuk-nepuk dadanya. 

Manik cokelat tuanya tak terlepas dari pria tampan, namun berpakaian lusuh itu, adalah pria yang bersama dirinya semalam.

‘Gawat! Jadi, dia juga bekerja di sini? Bagaimana kalau dia ternyata bermulut besar dan akan menceritakan kejadian memalukan semalam?’ 

Melihat penampilan pria itu, Angela menduga jika dia hanya karyawan lepas di Smith Group. Angela khawatir jika pria itu akan membual tentang percintaan panas mereka yang tak pernah terjadi untuk mencari perhatian.

Tak bisa dibiarkan! Angela harus berbuat sesuatu untuk membungkamnya!

“Hei! Berhenti!!” seru Angela sambil menyusul pria itu, hampir terkilir oleh sepatu 3.5 inci yang dikenakannya. “Hei!!” 

Grap!

Dia akhirnya berhasil menyusul langkahnya, menarik lengannya agar berhenti.

Pria itu sontak menyentak lengannya hingga tangan Angela terlepas. 

Dia pun berbalik, namun tak terlihat terkejut.

“Aku memanggilmu sejak tadi!” Angela mencoba menenangkan diri sejenak. “Aku tidak tahu kalau kau juga bekerja di sini. Jadi, demi kebaikan kita berdua, kuharap kau melupakan kejadian semalam.”

Kedua alis pria itu terangkat. “Apa maksudmu?”

Angela merogoh tas, mengeluarkan segenggam uang dan ponselnya. Dia meraih tangan pria itu, menyerahkan uang sambil mengambil foto.

“Ini ada sedikit uang untukmu. Lupakan kalau semalam kita tidur seranjang di sebuah hotel. Dan … berpura-puralah tidak pernah melihatku sebelumnya. Kau paham maksudku, ‘kan?”

Angela meninggalkan pria itu setelah selesai bicara. Namun, dia tiba-tiba berbalik hanya setelah beberapa langkah. Pria itu menatap uang dalam genggaman tangannya seolah tak percaya sambil tersenyum miring.

‘Dia pasti sangat senang tiba-tiba mendapat uang sebanyak itu.’ Angela menggeleng-geleng kasihan.

“Oh, ya, aku sudah mengambil foto kalau kau menerima uang dariku. Kalau kau sampai membocorkan rahasia kita, aku akan menuntutmu dengan tuduhan pemerasan!” ancam Angela, lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju aula.

Kebetulan, direktur humas akan menyambut sekaligus memberitahukan kewajiban para karyawan baru, termasuk Angela. Wanita itu mencuri-curi pandang ke arah Travis yang duduk di seberang ruangan. 

Tak lupa, Angela tersenyum manis meski sebenarnya menahan kemarahan pada calon suaminya yang kini terlihat pucat. Sepertinya, Travis terkejut akan kehadirannya?

Prok prok prok!

Suara tepuk tangan meriah menarik perhatian Angela ke pusat acara. Dia tiba-tiba merasa meriang ketika melihat pria tampan bermata biru itu bediri di depan podium.

Deg!

‘Apa yang dia lakukan di sana?!’

Seolah semesta sedang mempermainkan Angela, tiba-tiba salah satu karyawan yang menjadi MC, berbicara, “Kepada Tuan Claus Smith selaku Direktur Desain Smith Group, waktu dan tempat saya persilakan.” 

Tepuk tangan kembali terdengar kencang menyambut pria berpakaian lusuh itu, seperti debaran jantung Angela. 

“Direktur …?”

Belum reda keterkejutan Angela, muncul pria lain yang membuatnya sangat tercengang. Seorang pria yang memakai jas rapi, naik di atas podium, di samping pria tadi. 

Wajah mereka berdua sama persis, bagai pinang dibelah dua. Hanya pakaian mereka yang berbeda.

Angela Quinn sangat membenci berita di televisi, tak tertarik dengan dunia bisnis. Dia lebih banyak  menghabiskan waktu dengan Travis, sehingga dia tak pernah melihat wajah pria kembar di depannya yang merupakan pewaris utama Smith Group.

Akan tetapi, bukan itu saja yang menjadi kerisauan Angela.

‘Siapa pria yang semalam bersamaku?’ paniknya dalam hati.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rahmatia Rauf
makin seru suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   262. Buih Laut

    “Tunggu sebentar! Aku akan mengambil selimut!”Claus sebenarnya hanya ingin membuat Nadine khawatir, tapi Edwin justru ikut mencemaskan Collin. Dalam sekejap, Edwin keluar membawa selimut tebal.“Tolong bujuk dia, setidaknya bermalam di sini. Air laut pasang bisa mencapai gubuk. Dia bisa jatuh sakit,” pinta Edwin.“Itu akan sulit. Kemauannya sangat kuat menuruti permintaan Nadine. Lebih baik, saya minta sedikit persediaan obat Anda saja. Tidak ada apotek di sekitar sini. Dia lebih membutuhkan obat untuk keadaan darurat.”“Sebentar … sebentar!”Edwin melesat cepat mencari obat-obatan.“Kalau Anda punya pelampung, saya pinjam sekalian! Collin mungkin ikut terbawa air pasang!”DUK!Terdengar suara benturan kecil di pintu bagian bawah. Claus menyeringai, tahu Nadine mendengarnya.Nadine langsung membungkam mulutnya dengan kedua telapak tangan. Dia terkejut pada ucapan Claus sampai sikunya membentur pintu.“Collin tidak bisa berenang! Apa yang harus aku lakukan?! Dia bahkan tidak mau mende

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   261. Pasangan Kaca Ringkih

    Claus benar-benar tak bisa memahami Collin. Collin bahkan tega melakukan perbuatan buruk demi obsesinya kepada Jolie. Lantas, kenapa sekarang dia menyerah semudah ini?‘Apa kau tidak mau melukai perasaan Nadine dengan tindakan yang salah? Sampai mau menuruti permintaannya yang ingin bercerai?’Claus telah mendengar dari Edwin perihal rencana Nadine.‘Jadi, sedalam ini kau mencintai istrimu?’…“Kau seharusnya memikirkan cara supaya dia hanya bisa bersandar padamu. Kenapa kau justru bersikap menyedihkan seperti ini?”“Kau masih di sini? Pergilah,” usir Collin.Claus malah bersandar di gubuk sambil merapatkan jaket. Melirik Collin yang seperti tak merasakan kedinginan.Bagaimana bisa dia merasakan kedinginan jika patah hati mendominasi segalanya?“Katakan saja kalau kau butuh bantuanku. Aku punya banyak cara untuk membuat dia kembali padamu.”“Jangan ikut campur masalah rumah tanggaku! Nadine bukan wanita kuat seperti Angela. Dia begitu rapuh … seperti kaca tipis yang mudah pecah. Dan a

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   260. Pura-Pura Kuat

    Dari cara Collin ketika menatap dan memeluk, Nadine sebenarnya menyadari apa yang Collin rasakan, tapi hatinya terus menyangkal. Collin tak mungkin memiliki perasaan padanya.Namun, Nadine tak bisa menyangkal lagi setelah mendengar pengakuan cinta darinya …Kata-kata cinta itu menggetarkan hatinya, meluluhkan segala prasangka. Akan tetapi, Nadine masih takut pada cinta yang mungkin hanya sementara Collin rasakan.“Kau tidak perlu mengatakan hal yang sama jika kau tidak punya perasaan apa pun padaku. Aku hanya ingin kau mengetahui apa yang aku rasakan ini sungguh nyata, Nadine.”Nadine tak menjawab. Lidahnya terasa kelu. Dia semakin bimbang dengan keputusannya.Collin memundurkan badan, melepaskan pelukan.“Pulanglah. Aku akan mengambil tasku yang tertinggal di rumahmu saat kau sudah tidur nanti. Maaf kalau kehadiranku membuatmu terluka. Aku tidak akan menyakiti hatimu lagi,” ucap Collin halus, lalu mengusap puncak kepala Nadine.Wanita itu tak bereaksi. Sesungguhnya, Nadine pun merasa

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   259. Aku akan Pergi

    Mereka saling menatap cukup lama. Nadine seperti sedang memikirkan sesuatu yang cukup berat, sebelum akhirnya berkata, “Anda seharusnya tidak datang kemari. Saya sudah berpesan kepada Tuan Asher untuk mempercepat perceraian kita.”!!!Dada Collin terasa sangat sesak sampai seperti akan meledak. Pada akhirnya, apa Nadine tetap akan memilih berpisah dengannya?“Aku tidak mau bercerai denganmu. Aku mohon, Nadine,” ratap Collin.Nadine tercengang. Mendadak, Collin melepas lengannya, lalu berlutut di hadapannya sambil memegang kedua kakinya.“Aku membutuhkanmu …. Jangan meninggalkanku lagi … aku mohon ….”Perbuatan Collin tersebut menarik perhatian para nelayan yang baru akan pulang ke rumah masing-masing. Di wilayah pesisir yang sepi penduduk itu, mereka saling mengenal satu sama lain.Meski langit sedikit gelap, tetap saja, Nadine malu. Dia menarik Collin agar segera bangun.“Tuan, jangan seperti ini! Mari bicara di tempat lain,” pinta Nadine sambil melirik ke kanan-kiri.Collin dengan

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   258. Hanya Sandiwara?

    Sementara itu, di rumah Nadine …Edwin terkejut oleh kedatangan menantu yang selama ini hanya pernah dilihat dari foto. Kakinya seperti terpaku di depan pintu, sulit melangkah maju.Zayn berhenti berdebat dengan Claus ketika melihat Edwin. Claus juga langsung menoleh ke samping pada pintu. Dia segera menurunkan kakinya dari atas meja kayu yang dia pikir adalah kursi panjang.“Oh, Anda sudah pulang,” sapa Claus canggung.Edwin bahkan bukan ayah mertuanya. Claus bingung bagaimana harus menghadapinya.‘Bocah jahat itu malah pergi ke mana?! Dia yang seharusnya menghadapi ayah mertuanya. Kenapa malah jadi aku?’Tapi, bukankah Asher memang menyuruhnya menjemput dan minta izin kepada Edwin?“Anda … kenapa datang ke sini …?” tanya Edwin dengan suara parau.Sekarang Edwin tahu apa yang membuat putrinya melarikan diri secara mendadak. Nadine rupanya masih mengingat suara suaminya bahkan setelah tiga bulan berlalu.Apakah dia sudah salah mengira jika pria yang disebut menantu itu tak berhasil m

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   257. Senja di Pantai

    Collin sepertinya sudah lebih tenang dari sebelumnya. Setelah berpikir dan merenung panjang, ada baiknya dia menemui Nadine terlebih dulu.Kejujuran adalah satu-satunya yang bisa dia katakan dibanding mencari alasan. Dia akan mengatakan terus terang bahwa selama ini dia mencari keberadaan Nadine dan bagaimana Asher menghalanginya.Entah Nadine akan percaya atau tidak, yang penting dia hanya akan mengungkap kebenaran. Collin tak mau hubungan mereka dilandaskan atas dasar kebohongan.“Nadine ….”Ketika Collin berbalik akan kembali ke rumah Nadine, dia melihat sosok wanita itu, bahkan dari kejauhan. Gaun krem polos selutut yang dipakai Nadine melambai-lambai terkena angin saat berjalan ke arahnya sambil menunduk.Dada Collin seperti hampir meledak oleh berbagai rasa. Dia ingin segera berlari memeluk Nadine, sampai lupa baru beberapa menit lalu gelisah akan bertemu dengannya lagi.Namun, Collin justru memperlambat langkah kakinya ketika menyadari ada yang aneh dengan Nadine.Wanita itu ber

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status