Mulutnya Claus sepertinya perlu dijahit.
John tampak tak senang. Mulutnya terbuka akan menolak keputusan Adam, tapi ayah Asher Smith itu malah mengalihkan pembicaraan.“Bagaimana kabar Aurora? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Apa dia masih cantik dan dingin seperti dulu?” tanya Adam kepada Billy.Billy memicingkan mata, mencoba menerka apa yang diinginkan Adam dengan membahas ibunya. Namun, dia gagal membaca ekspresi Adam yang tenang, seolah-olah tak memikirkan apa pun.“Biasa saja. Tidak ada hal yang baru darinya, kecuali temperamennya yang semakin berlebihan.”Adam terkekeh. “Sudah sewajarnya orang yang semakin tua memiliki emosi yang lebih meluap-luap. Sama juga denganku. Aku pun akan marah besar kalau sampai salah satu cucu kesayanganku dipenjara, walaupun aku sudah tidak pernah marah lagi.”Billy menyeringai. Adam sedang mengancamnya!Semua orang yang ada di sana tahu perangai Adam Smith di masa lalu. Pria berhati dingin yang akan melakukan apa pun demi mendapatkan tujuannya. Hanya setelah menikah, sosok Adam ber
Di lantai atas kediaman Smith masih terjadi keributan antara Asher dan salah satu si kembar. Sementara Billy menunggu di ruang kerja Asher.Pria itu berjalan pelan mengelilingi ruangan, mengangkat satu persatu benda-benda yang menarik perhatiannya. Tampaknya, amarah Billy telah mereda setelah melihat kemarahan Asher.Namun, kali ini Billy tak begitu senang setelah melihat Asher marah. Jika dirinya di posisi Asher, dia pun harus berpikir keras dengan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi putra angkat kesayangannya.“Tuan, apa tidak sebaiknya kita kembali saja? Di sini adalah sarang musuh.” James terlihat waspada, sesekali melihat ke arah luar, di mana banyak pengawal Asher menjaga koridor.“Tidak. Masalah ini harus segera diselesaikan. Aku tidak bisa menahan Jolie lebih lama di apartemenku. Dia sangat berisik dan mengganggu. Duke juga akan khawatir kalau membiarkan Jolie kembali ke rumah ini. Kalaupun pulang ke rumah John … ah … kenapa aku jadi ikut pusing?!”Billy mengambil buku d
Claus ternganga tak percaya. Dia teringat kedatangan Billy di apartemennya, yang mendadak membicarakan tentang Travis.Seperti dugaan Angela sebelumnya, Billy belum sempat mengatakan semua informasi yang sebenarnya. Namun, Claus justru memikirkan pelaku lain setelah Billy menyinggung kecelakaan Travis. Oleh karena itu, dia sempat gugup ketika Angela bertanya.“Dari mana kau mendengar itu?!” desak Claus. Memegang kedua lengan Angela, lalu mengguncang badannya.Angela pun ikut terkejut. Dia pikir, Claus sudah mengetahuinya, setelah Claus membahas perbuatan Collin yang menjebak mereka terlebih dulu.“Angela! Apa pertanyaanmu itu hanya asumsi atau kau memang tahu dari seseorang?!” Claus meninggikan suara. Tangannya gemetar menahan kekuatan agar tak menyakiti lengan Angela.Angela menunduk, merasa bersalah. “Aku … tidak sengaja mendengar pertengkaran Collin dan Mama Laura.”Tangan Claus jatuh dari lengan Angela dengan lemas. Mulutnya masih terbuka, tak dapat menutupi keterkejutan.“Aku pik
Suara pecahan kaca terdengar setelahnya. Kamar Claus dan Collin sangat luas, tapi keributan itu masih terdengar sampai di kamar mereka.“Tunggu, Claus!” cegah Angela panik.Claus berhenti saat menggenggam kenop pintu. “Kau jangan meniru mama yang selalu membela dan memanjakan Collin! Sekarang lewat tengah malam, dan dia sudah keterlaluan mengganggu ketenangan orang!”Selain khawatir Collin akan melukai suaminya, di mana cara Angela menilai Collin telah berubah total, tapi dia juga tak sudi membiarkan Claus gegabah keluar tanpa memperhatikan penampilan.“Setidaknya pakai celanamu dulu kalau mau keluar! Apa kau ingin memamerkan tubuhmu?!”Claus terkesiap menatap dirinya sendiri. Setelah menghabiskan waktu bulan madu selama dua minggu, dia jadi terbiasa tak menutupi tubuhnya ketika tidur.“Astaga! Kenapa kau menelanjangiku dan tidak bilang-bilang dulu?!”Angela menepuk keningnya. Sungguh lelah menghadapi kegilaan suaminya. Claus sendiri yang mengatakan ingin memijat Angela tanpa busana d
Telinga Collin berdengung. Wajahnya membentur airbag setelah mobilnya berguncang hebat.Collin menggeleng sambil memegang kepalanya. Dia buru-buru keluar dari mobil. Dan saat kedua kakinya menyentuh aspal, Billy berdiri tepat di depannya.“Kau benar-benar sudah kehilangan kewarasanmu, Collin Smith! Apa kau pikir, aku cuma pejalan kaki biasa yang bisa kau tabrak tanpa pikir panjang?”Collin terkesiap. Billy baik-baik saja!Mobil Collin ditabrak mobil mewah lain dari arah samping kap mesin. Untung saja mobil mereka hanya penyok, tetapi tak ada yang terluka.Seorang Billy Volker tak mungkin pergi tanpa pengawal. Para pengawal itu selalu mengikuti dari jarak tertentu dan tidak kentara.Setelah melihat pergerakan mobil Collin menuju ke arah bosnya, pengawal Billy yang terdekat langsung menabrak mobil Collin dari samping.Suasana jalanan di jam hampir tengah malah cukup sepi, tapi tetap ada polisi yang langsung mendatangi lokasi. Tampak dari kejauhan, anak buah Billy Volker sedang bicara de
Sementara itu, Angela juga berniat meninggalkan lokasi. Namun, dia malah jatuh bersimpuh sampai lututnya ambruk lebih dulu ke lantai.‘Jadi, aku sudah mencelakakan Travis secara tidak langsung? Kenapa Collin sampai berbuat buruk seperti itu? Apa Mama Laura hanya menebak-nebak saja?’Tidak. Angela telah mendengar semua dengan jelas. Dia tak bisa menyangkalnya meski ingin.“Nyonya Angela, apa Anda baik-baik saja?” Seorang pelayan yang melintas langsung membantu Angela berdiri. “Apa yang terjadi? Apa Anda terpeleset? Saya akan memanggil pelayan yang bertugas membersihkan lantai di sini untuk bertanggung jawab!’“T—Tidak. Antar … antarkan ke kamarku saja,” pinta Angela dengan suara serak.Bertepatan ketika Angela kembali ke kamar, Claus juga baru saja kembali.“Istriku … maaf seharian ini aku sibuk menyambut tamu. Kau pasti merindukanku, bukan?” Claus merentangkan tangan, menunggu Angela datang memeluknya. Namun, Angela hanya berdiri menatap nanar dirinya.‘Apa Claus sudah tahu masalah in