Beranda / Romansa / Gelora Hasrat si Kembar Smith / 6. Menemui Calon Menantu

Share

6. Menemui Calon Menantu

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-23 04:03:16

Asher Smith tak butuh waktu lama untuk menemukan wanita yang ada di foto bersama salah satu putra kembarnya. Mereka langsung ke kantor setelah mendapat informasi bahwa Angela bekerja di sana.

Kedatangan Laura Smith di perusahaan suaminya bukan hal yang biasa, apalagi wajahnya terlihat menahan air mata. Asher yang berjalan dengan istrinya pun tampak sedang marah.

Tentu saja, pasangan pemilik perusahaan itu membuat para karyawan bertanya-tanya, termasuk Angela. Dia saat ini sedang menanti kedatangan mereka di depan ruang kerja Asher, setelah diberi tahu untuk menghadap tanpa sebab.

“Apa yang sudah kau lakukan di hari pertamamu, Nona? Kalau sampai Tuan Asher marah padamu, hancur sudah kariermu di sini, bahkan di tempat lain,” ucap sekretaris Asher.

“Aku juga tidak tahu.”

Tidak. Angela sedikit menebak kesalahannya. Yang pasti berhubungan dengan Claus Smith atau pelanggaran yang baru saja dia lakukan dengan mengambil foto di gudang tanpa izin.

‘Jangan-jangan, dia mengadukan perbuatanku yang menghinanya tadi pagi pada orang tuanya,’ batin Angela cemas, menggigit kecil bibirnya.

Angela tak sempat memikirkan situasi genting yang sedang dihadapinya. Asher Smith bersama istri dan kedua putra kembarnya, baru saja keluar elevator dan sedang menuju ke arahnya.

Laura yang mengenali wajah Angela, sontak berhenti sambil menutup mulutnya dengan dramatis. “Benar … gadis itu yang ada di foto.”

Manik biru Laura berembun. Angela mengingatkan pada dirinya di masa lalu ketika pertama kali berurusan dengan Asher.

“Malang sekali nasib gadis itu,” isaknya.

“Kalau kau belum siap bertatap muka dengannya, aku yang akan menemuinya.” Asher menatap tajam ke arah Angela.

Wanita yang sedang diperhatikan keluarga Smith itu semakin panik. Langkah keluarga terkaya nomor satu di negaranya yang semakin mendekat, membuat badan Angela lemas, kesulitan menegakkan badan.

“Masuk ke ruanganku,” titah Asher Smith, lalu berpaling pada si kembar. “Kau berdua, lanjutkan pekerjaan kalian.”

Tebakan Angela salah!

Masalah yang sedang dia hadapi, ternyata lebih rumit dari dugaannya.

Di dalam ruang kerja Asher, Angela langsung disuguhkan selembar foto yang mengejutkan. Air mukanya mendadak berubah pucat pasi.

“Ini ….”

Angela bahkan tak pernah menyentuh pria itu. Namun, mengapa foto mereka terlihat begitu mesra?

“Namamu Angela Quinn, bukan?” tanya Laura dengan suara bergetar, menahan tangisan.

“B-benar.”

Angela menunduk sambil meremas tangannya. Dia tak menyangka jika ada seseorang yang mengambil foto mereka dan sampai pada orang tua si kembar.

‘Pasti ada seseorang yang menjebakku … tapi, siapa …?’

“Katakan, siapa dari salah satu putraku yang telah menodaimu?”

Angela sontak menatap Laura Smith dengan mulut terbuka. Tercengang dengan tuduhan itu.

“Tunggu sebentar, Nyonya. Ini tidak seperti yang Anda pikirkan. Tidak ada yang menodai saya … sungguh …. Foto ini hanya rekayasa!”

Laura justru menitikkan air mata. Asher langsung merangkul istrinya, memberikan ketenangan dengan tepukan di lengannya.

“Kasihan sekali gadis ini, Sayang. Entah Claus atau Collin pasti mengancamnya agar tutup mulut. Aku merasa gagal menjadi ibu. Tidak kusangka jika salah satu putraku sangat mirip denganmu, mengikuti kesalahanmu.”

Asher tak sempat tersinggung oleh kata-kata istrinya. Angela lebih dulu menyela, “Ini tidak benar! Saya bersumpah, kami tidak pernah melakukan apa pun, Nyonya!”

Laura mengusap air mata, melepaskan suaminya untuk memegang kedua tangan Angela dengan tatapan iba. “Kau tidak perlu takut lagi pada ancaman putraku. Jujurlah pada kami, siapa yang sudah merenggut kesucianmu?”

Angela terus bersikeras jika dia tak melakukan apa pun dengan salah satu si kembar. Namun, Laura tak percaya dan tetap mendesaknya untuk menunjuk salah satu putra kembarnya.

Alhasil, Angela mengatakan yang sebenarnya, “Saya tidak tahu. Semalam, saya tiba-tiba tidak sadar dan bangun satu ranjang denganya. Tapi, kami benar-benar tidak melakukan apa pun, Nyonya ….”

Tak hanya Laura yang terisak kaget oleh kesamaan nasib mereka. Angela pun sampai hampir menangis karena ucapannya tak dipercayai.

“Aku mengerti,” ucap Laura halus.

Angela akhirnya dapat tersenyum lega.

Namun, hanya untuk sesaat …

“Sebagai pihak yang bersalah, kami akan langsung mendatangi orang tuamu untuk minta maaf dan menjelaskan situasi ini, sekaligus membicarakan pernikahan kalian.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   140. Pijatan Mesra

    BLAM!Jolie tak sengaja menutup pintu dengan kencang. Dia kembali kesal dan suasana hatinya memburuk seketika. Padahal, dia sudah lega ketika Laura menghubungi dan membatalkan rencana pergi dengan Angela. Tapi, dia malah bertemu secara tak sengaja dengan Claus dan Angela, di saat ingin menenangkan diri.“Oh, maaf, Paman Billy.”Jolie baru sadar telah membangunkan Billy yang ketiduran di sofa ruang tamu. Pria itu duduk dengan tampang bingung, lalu mengacak rambut belakangnya.“Ada masalah apa lagi? Mukamu seperti baru saja kalah judi.” Ekspresi Billy mendadak berubah terkejut secara dramatis. “Kau tidak benar-benar berjudi untuk meluapkan patah hati, bukan?”Jolie berdecak. “Papa dan mama akan membunuhku kalau aku berjudi! Lagi pula, hanya orang berpendidikan rendah yang membuang-buang uang dengan sia-sia, mengharapkan uang yang lebih banyak secara instan dengan mengandalkan keberuntungan palsu!”“Aku punya banyak kasino, Jolie. Apa kau sedang menyindirku?” Billy terkekeh.Jolie melem

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   139. Apartemen Claus

    Asher sepertinya tidak sembarang bicara saat mengatakan kehadiran Jolie mungkin akan mengacaukan pesta pernikahan. Collin sampai marah besar pada ayahnya.Bukan hanya itu, Angela juga merasa ada yang janggal dari sikap Laura. Tidak hanya sekali dia menyaksikannya.Angela masih memikirkan kejadian di ruang makan tadi saat bekerja.“Angela, duduk di sini! Aku perlu menjelaskan kesalahan dokumen yang kau buat!” Claus duduk di kursi kebesarannya, menepuk-nepuk pahanya.Berkat perintah Claus, semua yang dipikirkan Angela langsung menguap. Rasa penasarannya menghilang seketika.“Aku bisa mendengarkan dari sini, Tuan Claus! Tidak sopan duduk di atas bosku!”“Oh, benar. Aku atasanmu … seharusnya aku yang di atas.” Claus terkekeh.Angela memutar bola mata. “Seriuslah. Kita sedang di kantor!”“Aku juga serius! Bagaimana aku bisa menunjukkan kesalahanmu kalau kau duduk di situ?!”Claus masih bersikeras ingin memangku istrinya. Akan sangat menyenangkan bekerja sambil menikmati kehangatan pelukan

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   138. Collin Marah

    ‘Kenapa Jolie tidak ada? Apa dia pulang karena tersinggung aku menolak usulnya kemarin?’ batin Angela.Di ruang makan kediaman, hanya ada anggota keluarga Smith. Kursi yang biasa diduduki Jolie tampak kosong. Bahkan setelah Asher mulai menikmati hidangan, yang akhirnya diikuti anggota keluarga yang lain, Jolie tidak datang menyusul.Angela juga tak menemukan Jolie yang biasanya mengajak Laura jalan-jalan. Dia sebelumnya bangun pagi-pagi untuk bergabung dengan mereka, mencoba untuk mengakrabkan diri dan menghilangkan rasa cemburu yang mengganggu.“Apa kau tidak membangunkan Jolie sarapan?” tanya Claus pada saudara kembarnya. “Bocah itu pasti masih tidur.”“Dia di apartemen Tuan Billy.”Angela melihat Collin memegang erat garpu di tangannya. Collin tampak kesal ketika mengatakan keberadaan Jolie.Sementara itu, Asher yang biasanya selalu ingin berkelahi dengan Billy tidak berkomentar apa pun. Asher mendengar, tapi mengabaikannya.

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   137. Teguran Halus

    “Jolie, di antara kami bertiga, siapa yang belum pernah mengatakan akan menikahimu?”Jolie terdiam. Memang benar jika ketiganya pernah mengatakan hal yang sama. Dan biarpun saat itu mereka masih remaja, ucapan Claus yang paling mengena di hatinya.Dia selalu mendengar jika Asher Smith menginginkan dirinya sebagai menantu. Karena itu, dia tak pernah khawatir pada masa depan dan hubungannya dengan Claus.Apa pun yang terjadi, dia bisa memiliki Claus.Sayangnya, semua berubah sejak kemunculan Angela.“Lupakan Claus. Kau tidak perlu menangisi pria yang sudah beristri. Masih banyak pria yang bisa mencintaimu setulus hati.”“Benarkah itu? Aku tidak berpikir kalau ada pria yang bisa mencintaiku dengan tulus. Bukankah kau sendiri juga tidak punya perasaan padaku?”Duke berdeham canggung. “Aku menyayangimu, Jolie.”Jolie tersenyum miris. Rasa sayang dari ketiga pria yang selalu bersamanya itu, mungkin semua hanya kasih s

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   136. Harapan Palsu

    Duke Volker menghela napas panjang dan lelah. Gara-gara ayahnya yang malah Ikut campur masalah orang, hubungannya dengan Jolie semakin renggang.Jolie benar-benar marah. Tak mau bicara dengannya.‘Kenapa kau mengadu pada ayahmu, Duke?! Papa dan mamaku sedang sibuk dan kau malah membuat mereka kepikiran! Lagi pula, semua tuduhanmu itu tidak benar!’Suara keras Jolie waktu itu terngiang-ngiang dalam kepala Duke. Jolie memintanya untuk minta maaf, tapi Duke dengan tegas menolak. Alhasil, Jolie berkata tak mau bertemu dengannya lagi.Sebuah kaki tiba-tiba meluncur di paha Duke. Billy duduk di sebelahnya sambil mendorong-dorong pahanya.“Siapkan makan malam!” titah Billy.“Ayah bisa menyuruh pelayan—”Duke lupa jika saat ini mereka ada di apartemen. Tak ada satu pun pelayan dan hanya ada mereka berdua. Billy bosan tinggal di kediaman mewahnya, lalu membeli apartemen termahal di ibu kota.Dia tak bisa membiarkan ayahnya ditinggal sendiri. Billy mungkin akan

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   135. Kemesraan di Balik Pintu

    Setelah mengurus banyak hal seharian, mereka pulang dan kembali ke kamar masing-masing. Angela akhirnya bisa membaringkan badan. Matanya menerawang ke arah langit-langit kamar.“Kenapa aku jadi berprasangka buruk terus setiap kali berada di dekat Jolie? Aku tidak seharusnya bersikap seperti itu. Siapa tahu, Jolie memang tulus ingin membantu.”Akan tetapi, Angela sadar sepenuhnya setiap kali Jolie menunjukkan raut wajah tak puas. Angela bimbang, tak tahu mana yang benar dan salah. Pikirannya masih tertutupi rasa cemburu dan terancam oleh sosok Jolie yang memiliki tempat tersendiri di hati suaminya, sehingga penilaiannya menjadi kurang objektif.“Aku dulu tidak seperti ini dan selalu berpikir positif. Hanya karena melihat pengkhianatan Travis, aku jadi takut Claus akan direbut wanita lain, atau malah lebih dulu tergoda, dan berakhir meninggalkanku.”Angela berguling, menyangga kepala dengan punggung tangan. Rasanya menyebalkan dan tak nyaman punya pikiran buruk te

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   134. Pohon Claus

    Jolie berbinar mengharap jawaban Claus akan sama dengannya. Dia merasa lebih tahu apa yang sebenarnya Claus sukai. Angela mungkin sudah mengirim foto gaun pilihannya lebih dulu. Dan Claus memutuskan hanya karena tak enak hati pada Angela, pikir Jolie.“Kau pasti—”Claus menyela Jolie. “Aku lebih suka istriku tidak memakai apa pun. Ha ha! Angela lebih cantik tanpa busana. Jadi, aku bisa langsung mere—”Angela buru-buru mengganti dengan panggilan biasa. Melirik canggung pada Jolie.Jolie sudah menghadap ke samping sambil memegang gaun pengantin yang dipilihnya. Entah apa yang Jolie pikirkan ketika mendengar Claus bicara vulgar pada istrinya.“Kenapa dimatikan videonya?! Aku masih ingin melihatmu!” Suara Claus pun masih cukup keras sampai ke telinga Jolie.Jolie tidak berkomentar apa pun. Dia beranjak dari tempatnya, melihat-lihat gaun di area lain.Angela tak sempat melihat raut wajah Jolie. Dia berbincang dengan Claus sebentar, kemudian kembali mengur

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   133. Lebih Tahu

    Tidak ada lagi? Artinya, Jolie pernah berharap akan menikah dengan seseorang.Angela bisa menebak jika Claus adalah pria yang dimaksud Jolie. Namun, dia pura-pura tak mendengar ucapannya.“Oh, yang itu juga terlihat cantik.” Angela memusatkan perhatian pada gaun lain yang menarik perhatiannya.Jolie mengikuti Angela yang mendekati gaun itu. “Tapi, belahan atasnya agak terbuka. Kenapa tidak memilih gaun sebelahnya saja?” Dia menunjuk gaun lain. “Yang ini tampak elegan dan anggun.”Angela memicingkan mata untuk sesaat. Gaun yang dipilih Jolie terlalu sederhana. Angela tak masalah memakai gaun itu dan cukup menyukainya. Namun, pernikahannya nanti akan dihadiri tamu-tamu penting, dan Claus juga sudah mengatakan akan membuat pesta pernikahan mereka semeriah mungkin. Akan terlihat kontras dengan suasana jika dia memakai gaun itu.“Tapi, Claus tidak akan menyukainya. Desain gaun itu seperti gaun pesta biasa.” Angela memiringkan sedikit kepala, seakan-akan seda

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   132. Angela dan Jolie

    ‘Apa aku sudah berlebihan?’ Angela menyalahkan diri sendiri yang berperilaku kekanakan.“Aaak … buka mulutmu ….” Claus malah semakin menjadi-jadi. Dia menyuapi Angela tanpa memperhatikan wanita lain yang sedang memandangi. Dia tak peduli. Jika Angela puas dengannya, Angela tak akan menolaknya malam ini.“Aku sudah kenyang.” Angela mendorong tangan Claus dengan lembut. Dia jadi tak enak hati karena suasana di meja makan jadi terasa aneh. Laura pun sampai tak bisa berkata-kata. Mungkin, mereka tahu jika Jolie akan terluka.Akan tetapi, Claus masih belum sadar. Dia meninggalkan sedok, lalu mengusap perut Angela dengan mesra.“Apa bayi papa sudah kenyang, hmm?”“C—Claus ….” Semua orang memandang ke arah mereka. Angela jadi malu sendiri.“Apa Angela benar-benar sudah mengandung?” tanya Laura.Kening Angela mengerut. Bukankah Laura yakin bahwa dirinya mengandung? Tetapi, mengapa Laura tampak terkejut?“Iya, Mama. Angela sepertinya sudah mengandung cucumu,” jawab Claus, entah mendapat k

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status