Share

Chapter>88.

last update Last Updated: 2025-12-08 21:05:02

Di luar ruang perawatan intensif tempat Gea terbaring, Rasya berdiri terpaku di koridor yang sedikit lengang. Udara malam yang sejuk menusuk kulitnya, membawa aroma antiseptik rumah sakit yang kental. Matanya, yang biasanya tajam dan penuh perhitungan, kini memancarkan kecemasan yang tersembunyi. Ia menggenggam ponselnya erat-erat, cahaya layarnya memantul tipis di wajahnya yang tegang. Ia sedang berbicara dengan salah satu anak buah terpercaya Jonathan.

"Oke, sekarang nona Selly ada di mana?" desis Rasya, suaranya pelan namun penuh otoritas, khawatir suaranya akan menembus pintu ruang rawat Gea yang kedap.

"Selly ada sama Andre sekarang, dia sudah diamankan," jawab suara di seberang, nadanya lega bercampur kepastian.

Alis Rasya terangkat sedikit. Ini adalah kabar baik yang sudah lama ditunggu tuannya. "Jaga nona Selly! Jangan sampai dia lepas... Tuan sudah benar-benar menunggu hal ini." Ada penekanan kuat pada kata 'lepas', karena Selly adalah kunci dari segala kekacauan yang terjadi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>89.

    BRENGSEK! LEPASIN GUE SIALAN!" Raungan Selly memecah kesunyian lorong, suaranya serak karena terus memberontak. Tiga pasang tangan kekar mengunci pergelangan dan lengannya, menyeret paksa tubuhnya yang melawan ke tengah ruangan. "JANGAN MAIN-MAIN YA SAMA GUE SETAN! LEPASKAN! LEPASKAN!" Setiap kata terlempar dengan getar kebencian yang murni.Cengkeraman pada lengannya mengeras, seolah berusaha meremukkan tulangnya. Selly meludah, matanya liar mencari celah untuk meloloskan diri, namun sia-sia. Para penjaga itu seolah patung batu tak tergerak.PLAK!Suara tamparan itu begitu nyaring, memantul dari dinding semen yang dingin. Kepala Selly terlempar ke samping, rasa panas dan denyutan seketika menjalar di pipinya. Bintang-bintang kecil seakan meletup di retinanya, dan rasa logam darah memenuhi mulutnya."ANJING!" Selly sontak menjerit, kata umpatan yang tajam itu keluar tanpa sempat ia tahan.Andre, pria bertubuh paling besar dengan rahang persegi, menarik tangannya yang memerah. Matanya

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>88.

    Di luar ruang perawatan intensif tempat Gea terbaring, Rasya berdiri terpaku di koridor yang sedikit lengang. Udara malam yang sejuk menusuk kulitnya, membawa aroma antiseptik rumah sakit yang kental. Matanya, yang biasanya tajam dan penuh perhitungan, kini memancarkan kecemasan yang tersembunyi. Ia menggenggam ponselnya erat-erat, cahaya layarnya memantul tipis di wajahnya yang tegang. Ia sedang berbicara dengan salah satu anak buah terpercaya Jonathan."Oke, sekarang nona Selly ada di mana?" desis Rasya, suaranya pelan namun penuh otoritas, khawatir suaranya akan menembus pintu ruang rawat Gea yang kedap."Selly ada sama Andre sekarang, dia sudah diamankan," jawab suara di seberang, nadanya lega bercampur kepastian.Alis Rasya terangkat sedikit. Ini adalah kabar baik yang sudah lama ditunggu tuannya. "Jaga nona Selly! Jangan sampai dia lepas... Tuan sudah benar-benar menunggu hal ini." Ada penekanan kuat pada kata 'lepas', karena Selly adalah kunci dari segala kekacauan yang terjadi

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>87.

    Dinding putih ruang perawatan VIP itu menjadi saksi bisu atas penantian yang menyiksa. Sudah dua hari sejak insiden mencekam itu, namun Gea masih terperangkap dalam alam bawah sadarnya. Tubuhnya yang biasanya memancarkan aura ceria dan penuh kehidupan, kini terbaring kaku, dikelilingi oleh detak ritmis alat-alat medis yang menjadi penanda rapuh bahwa nyawanya masih ada. Selang infus terpasang di pergelangan tangannya, sementara monitor menampilkan garis-garis elektrokardiogram yang naik turun, menggambarkan perjuangan sunyi di dalam diri gadis itu.Jonathan, sang penguasa yang biasanya dingin dan tak tersentuh, telah berubah menjadi penjaga yang setia dan gelisah. Sejak kemarin, ia praktis menjadikan lorong di depan ruang perawatan Gea sebagai singgasananya. Pakaiannya tampak kusut, dan matanya memerah karena kurang tidur, namun ia tak beranjak. Dokter belum mengizinkannya masuk; larangan itu terasa seperti hukuman yang semakin menggerogoti kesabarannya.Tiba-tiba saja Rasya asiste

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>86.

    Luka-luka yang menggerogoti sekujur tubuh Gea bukan hanya sekadar cedera fisik; mereka adalah peta penderitaan yang kini membawanya ke jurang kritis. Tiap helai kulitnya, kini diselimuti oleh warna lebam keunguan dan goresan-goresan merah, memancarkan kegetiran yang seolah merasuk ke dalam jiwanya. Nafas Gea, yang sejak tadi tersendat-sendat seakan berjuang melawan hantu yang mencekik, kini tiba-tiba berhenti. Alarm mesin monitor jantung yang semula berdetak stabil berubah menjadi garis lurus nan memekakkan, memicu kepanikan senyap di ruang perawatan intensif itu.Dokter dan perawat sigap bergerak cepat, seolah tersengat listrik. Dengan gerakan terampil, sebuah alat bantu nafas, yang bentuknya dingin dan impersonal, langsung dipasang, menopang paru-paru yang kini terlalu lelah untuk berfungsi. Kini, Gea terbaring di tengah gugusan selang, kabel, dan jarum infus—sebuah patung hidup yang sepenuhnya bergantung pada teknologi medis. Wajahnya pucat pasi, hanya bisa dihiasi oleh kepulan uap

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>85.

    Jonathan merasakan dinginnya tubuh Gea menembus kain tipis kemejanya, dingin yang menyesakkan, jauh lebih menusuk daripada angin malam yang menerpa jendela mobil. Setiap langkahnya, mulai dari ambang pintu gedung tua yang berbau debu dan pengkhianatan, hingga ia memosisikan Gea dengan hati-hati di kursi belakang mobil, terasa seperti mengangkat beban duka yang tak terperikan. Ia tidak lagi peduli pada rasa sakit di punggungnya atau lumpur yang mengotori celananya; satu-satunya fokusnya adalah detak jantung rapuh di dekapannya.Gea. Wajahnya yang biasa cerah kini pucat pasi, seperti porselen yang retak. Di balik kotoran dan noda darah yang samar, kulitnya terlihat transparan. Rambutnya yang seharusnya berkilauan kini lepek dan kusam, menutupi sebagian dari mata yang terpejam damai—kedamaian yang mematikan.Ia memangku tubuh Gea. Posisinya canggung dan menyakitkan, tapi ia tidak akan melepaskannya. Tangan kirinya memeluk pinggang Gea, menopang agar tubuh itu tidak tergelincir, sementara

  • CEO AROGAN MENGEMIS CINTAKU    Chapter>84.

    Garel melangkah dengan langkah tergesa namun terkontrol, siluetnya yang tinggi dan tegap memasuki ruang kerja Jonathan yang didominasi kaca dan pemandangan cakrawala kota. Aura kemenangan jelas terpancar dari setiap gerakannya. Jonathan, yang sedetik sebelumnya tampak tegang, kini bersandar di kursi eksekutif-nya, senyum tipis yang penuh rahasia mulai terukir di bibirnya."Tuan," ujar Garel, suaranya tenang, memotong keheningan mahal di ruangan itu. "Anda tidak perlu khawatir dan panik. Dokumen yang dicuri oleh Nona Selly... itu adalah dokumen palsu perusahaan ini, apakah Anda lupa? Dulu, Anda sengaja menaruh dokumen palsu itu di dalam laci ruang kerja Anda. Skema cadangan yang brilian.”Garel menggelengkan kepala, ada nada hormat yang mendalam terhadap kecerdasan atasannya. "Justru di sini kitalah yang menang dalam pertarungan, Tuan. Perusahaan keluarga Nona Selly hampir runtuh total. Dari 100% kepemilikan menjadi 0%. Semua saham kepemilikan sudah jatuh di tangan Anda, Tuan, dan seka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status