Share

Bab 42. Tidak tahu malu

Zio memarkirkan motornya di depan toko milik Nayyara, sejenak ia mengatur nafasnya untuk bertemu gadis pujaannya itu. Setelah pertemuan di rumah Yazdan kemarin, dimana Nayyara menunjukkan sikap biasa saja padanya, tidak lagi menunjukkan ekspresi datar. Zio kembali ingin menemui Nayyara serta meminta maaf kembali, ia berharap Nayyara bisa bersikap seperti biasa, menerimanya dengan baik.

Kebetulan sekali saat itu, waktu Nayyara sedang senggang. Bahkan ia sedang duduk bersama Salwa, seperti sedang membicarakan sesuatu.

"Selamat siang Nayyara," ucap Zio yang sudah berada di depan kedua wanita itu

Nayyara dan juga Salwa berpandangan sebentar, sebelum mereka menjawab sapaannya. Ralat mereka, sebenarnya disini hanya Nayyara sendiri yang menyahut, sedangkan gadis yang di sebelahnya itu hanya menunjukkan wajah ketidak sukanya.

"Siang, mau pesan sesuatu? Bentar, aku panggil–" ucapan Nayyara terpotong saat Zio sudah lebih dulu menahannya

"Tidak, nanti saja, aku boleh bergabung?" Tanya Zio, sebel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status