Beranda / Romansa / Godaan Liar Mantan Kekasih / 13. Fakta Yang Terungkap!

Share

13. Fakta Yang Terungkap!

Penulis: Gita Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-20 14:46:48

****

Malam itu.

Harley duduk di ruang kerjanya yang berada di kediaman miliknya.

Julian berdiri di hadapan pria itu dengan ekspresi dingin. Jasnya masih melekat rapi di tubuh, namun kancing kemejanya sudah terbuka satu, menandakan perjalanannya ke kediaman itu dilakukan dalam keadaan emosi yang tidak terkendali.

“Jadi, ini benar?” Suara Julian pelan, tapi tajam. “Daddy yang menyuruh Ruby menjauhiku waktu itu?” tanya Julian.

Harley mengangkat kepalanya dari tumpukan berkas di meja. Wajahnya yang sudah dipenuhi garis usia tetap menunjukkan wibawa seorang pebisnis besar yang tak mudah terguncang. Ia menatap Julian sebentar, lalu kembali menulis tanpa tergesa.

“Siapa yang memberitahumu?” tanyanya datar.

“Bukan siapa pun,” jawab Julian cepat. “Aku menemukannya sendiri.”

Harley berhenti menulis. Ia menegakkan tubuhnya, menyandarkan punggung pada kursi kulit besar di belakangnya.

“Menemukan sendiri?” ucapnya tenang. “Menemukan apa, tepatnya?”

Julian menarik napas panjang, berusaha menahan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Godaan Liar Mantan Kekasih    18. Cara yang gila!

    ****Malam itu setelah waktu berlalu...Ruby duduk di ujung tempat tidur dengan pandangan kosong. Wajahnya letih, matanya merah setelah berjam-jam berdebat dengan pikirannya sendiri. Julian berdiri di dekat jendela, menatap ke luar dengan tangan terlipat di dada. Tak ada suara di antara mereka, hanya napas pelan yang berkejaran.“Julian.” panggil Ruby pelan.Pria itu menoleh sedikit, namun tidak menjawab.Ruby menunduk, suaranya lirih. “Kau belum tidur sejak kemarin. Bahkan setelah semua ini, kau tetap bersikeras untuk melawannya.” ucap Ruby.Julian menghela napas panjang, lalu berbalik menatap Ruby. “Apa aku harus diam saja saat dia mencoba menghancurkanmu?” tanya Julian.Ruby menatap Julian, matanya berkaca. “Tapi ini sudah terlalu jauh, Julian. Daddy-mu, dia tidak seperti orang lain. Dia akan membuatmu kehilangan segalanya.” ucap Ruby membalas.Julian berjalan perlahan ke arahnya, lalu berlutut di depan Ruby. Ia menatap mata wanita itu dengan tatapan yang begitu dalam, seolah s

  • Godaan Liar Mantan Kekasih    17. Cinta yang besar!

    ****Pagi itu, matahari menembus tirai tipis di apartemen Julian, menciptakan bayangan lembut di dinding. Suasana seolah tenang, namun udara di antara mereka masih menyimpan ketegangan yang belum sepenuhnya reda.Ruby berdiri di balkon kecil dengan secangkir kopi di tangannya. Matanya menerawang jauh ke arah langit kota yang mulai terang. Angin pagi membelai rambutnya yang tergerai, namun tatapannya tetap kosong.Julian yang baru keluar dari kamar, hanya mengenakan kaus hitam sederhana, memperhatikan Ruby dari kejauhan. Pria itu tidak segera mendekat, ia tahu Ruby masih bergulat dengan pikirannya sendiri.Namun, tak butuh waktu lama bagi Julian untuk berjalan perlahan menghampiri.“Pagi,” ucapnya pelan, suaranya rendah dan hangat.Ruby menoleh sedikit, menatap Julian sekilas, lalu kembali memandang langit. “Pagi.”Julian berdiri di sampingnya, menyandarkan tubuh di pagar balkon. “Kau tidak tidur semalaman, bukan?” tanyanya lembut.Ruby tersenyum, menyesap sedikit kopinya. “Sediki

  • Godaan Liar Mantan Kekasih    16. Hanya Bersamamu!

    ****Di sebuah mini market. Hujan masih menetes pelan di luar sana. Di sudut ruangan, Ruby duduk diam di kursi kecil dekat jendela kaca besar. Di hadapannya, tiga kaleng bir terbuka, sebagian sudah kosong, sebagian belum tersentuh sama sekali.Ia menatap kosong ke luar jendela, melihat bayangan dirinya sendiri yang samar di pantulan kaca. Rambutnya berantakan, matanya sedikit sembab, namun tetap terlihat lembut di bawah cahaya lampu.Dalam hati, Ruby tahu ia tidak benar-benar ingin pergi. Ia hanya butuh waktu, sedikit jarak, sedikit ruang untuk bernapas dari segala luka yang seolah terus mengelilinginya. Namun bahkan dalam keheningan itu, pikirannya tetap dipenuhi oleh sosok Julian, suara lembutnya, tatapan matanya yang keras namun selalu mampu membuatnya tenang.Dan saat Ruby menghembuskan napas panjang, pintu minimarket terbuka dengan suara ting kecil dari lonceng di atasnya.Seseorang masuk dengan langkah tergesa dan ketika Ruby menoleh, jantungnya seolah berhenti berdetak.“Rub

  • Godaan Liar Mantan Kekasih    15. Menyelesaikan!

    ****Hari berlalu…Ruby berdiri di depan jendela, menatap kota yang mulai hidup dengan hiruk-pikuknya. Hatinya masih berat, pikirannya penuh tentang pertemuannya dengan Harley dan masa lalu yang seolah tak mau berhenti menghantui.Namun, suara langkah lembut dari belakangnya membuat Ruby sadar bahwa Julian sudah terbangun. Pria itu berjalan perlahan mendekat, mengenakan kemeja tipis yang belum sepenuhnya dikancingkan.“Pagi.” ucap Julian dengan nada yang tenang.Ruby tidak menoleh, hanya menjawab lirih. “Pagi.” balas Ruby.Julian menghentikan langkahnya tepat di belakangnya. Ia menyentuh pundak Ruby dengan lembut, lalu menunduk untuk mencium puncak kepalanya. “Kau terlihat seperti sedang berpikir keras.” gumamnya.Ruby menelan ludah pelan. “Aku hanya mencoba memikirkan semuanya.” balas Ruby.Julian tersenyum tipis. “Kau tidak perlu memikirkan apa pun. Untuk sekali ini, izinkan aku yang berpikir untuk kita.” ucap Julian.Ruby menatap pantulan wajah Julian di kaca. Mata pria itu l

  • Godaan Liar Mantan Kekasih    14. Dosa Masalalu!

    ****Pagi itu.Ruby berdiri lama di depan cermin kamar, menatap bayangannya sendiri. Wajah itu, yang dulu penuh semangat, kini tampak rapuh. Ia tahu hari ini, entah bagaimanapun caranya, ia harus berbicara pada Julian. Ia tidak bisa lagi memendam rahasia yang membuat dadanya sesak setiap kali menatap wajah pria itu.Julian duduk di ruang tamu, masih dengan pakaian santai, sibuk menatap laptop di hadapannya. Ia tampak tenang.Langkah Ruby pelan mendekat. Setiap langkah terasa berat, seolah bumi sendiri menahan pergerakannya. Ia berhenti beberapa langkah di depan Julian, lalu menunduk dalam-dalam.“Julian.” suaranya parau. “Aku ingin bicara denganmu.” lanjutnya.Julian menatap sekilas, lalu menutup laptopnya. “Tentang apa, hm?” tanyanya datar.Ruby menelan ludah, lalu perlahan berlutut di depan pria itu. Kedua tangannya menggenggam lutut Julian, matanya berkaca-kaca. “Lepaskan aku, Julian. Aku mohon, lepaskan aku dari semua ini.” ucap Ruby tiba-tiba.Julian mematung, tak percaya deng

  • Godaan Liar Mantan Kekasih    13. Fakta Yang Terungkap!

    ****Malam itu. Harley duduk di ruang kerjanya yang berada di kediaman miliknya. Julian berdiri di hadapan pria itu dengan ekspresi dingin. Jasnya masih melekat rapi di tubuh, namun kancing kemejanya sudah terbuka satu, menandakan perjalanannya ke kediaman itu dilakukan dalam keadaan emosi yang tidak terkendali.“Jadi, ini benar?” Suara Julian pelan, tapi tajam. “Daddy yang menyuruh Ruby menjauhiku waktu itu?” tanya Julian.Harley mengangkat kepalanya dari tumpukan berkas di meja. Wajahnya yang sudah dipenuhi garis usia tetap menunjukkan wibawa seorang pebisnis besar yang tak mudah terguncang. Ia menatap Julian sebentar, lalu kembali menulis tanpa tergesa.“Siapa yang memberitahumu?” tanyanya datar.“Bukan siapa pun,” jawab Julian cepat. “Aku menemukannya sendiri.”Harley berhenti menulis. Ia menegakkan tubuhnya, menyandarkan punggung pada kursi kulit besar di belakangnya.“Menemukan sendiri?” ucapnya tenang. “Menemukan apa, tepatnya?”Julian menarik napas panjang, berusaha menahan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status