Home / Romansa / Godaan Mantan Istri / [38] Mau Mengurus Ivana

Share

[38] Mau Mengurus Ivana

Author: Kim Meili
last update Last Updated: 2025-10-15 19:33:52

“Astaga, kenapa rasanya sakit sekali? Padahal semalam sudah dipijat,” gerutu Ivana dengan wajah masam. Rasanya kesal karena kakinya yang tidak kunjung membaik. Padahal semalam Arga sudah memijatnya, tetapi pagi ini tetap terasa sakit waktu digunakan berjalan.

Ivana menarik napas dalam dan membuang kasar. Dia menghentikan niatnya untuk keluar kamar. Hingga cacing di perutnya mulai memprotes, memuat Ivana menatap perut yang mulai membuncit.

“Aku lapar,” keluh Ivana.

‘Tapi aku malu kalau mau minta bantuan Arga,’ batin Ivana. Selain itu, dia juga takut nantinya Arga menolak dengan bahasa kasar. Biasanya pria itu melakukannya dan kembali membuat hatinya sakit.

Hening. Ivana yang masih berada di kamar pun diam. Dia mencari cara biar bisa keluar dari kamar. Dia juga ingat kalau hari ini dia harus bekerja, tetapi mengingat kembali kaki yang tidak bisa berjalan benar, Ivana menghentikan niatnya. Dia meraih ponsel, mengetikan beberapa pesan dan mengirimkannya.

Ivana kembali meletakkan ponsel da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Godaan Mantan Istri   [45] Tidak Akan Menyerah

    Ivana menggeliat pelan dan memiringkan tubuh. Dia menyentuh sebelah ranjang. Tidak mendapati apa pun, Ivana mengusap pelan. Dia tetap mencari, tetapi tidak ditemukan. Hingga dai membuka mata, melihat sebelah ranjan uang kosong.“Dia tidak ada? Dai kemana?” tanya Ivana dengan diri sendiri.Ivana mengalihkan pandangan, menatap sekitar dan tidak mendapati siapa pun. Perlahna, Ivana mulai bangkit dan turun dari ranjang. Kakinya melangkah pelan, menuju kamar mandi dan memastikan jika suaminya ada di sana. Sayangnya, Arga tetap tidak ada.“Dia kemana? Apa dia sudah berangkat?” tanya Ivana kembali.Ivana terdiam sejenak, memasang raut wajah berpikir. Selama beberapa bulan ini, Arga bersikap baik. Dia tidak pernah keluar tanpa meminta izin darinya. Terkadang, Arga malah membawanya.‘Jadi, tidak mungkin dia ke kantor tidak meninggalkan pesan atau mengatakan denganku,’ batin Ivana.“Aku akan tanya dengan Ani saja,” ucap Ivana dan melangkah ke arah pintu kamar. Dia keluar dan menuju ke arah dapu

  • Godaan Mantan Istri   [44] Membangun Hubungan Kembali

    “Rapat selesai. Kalian bisa istirahat. Kita akan lanjut setelah makan siang.”Noah yang hari ini memimpin rapat pun menutupnya. Semua yang ada di ruangan pun langsung keluar, mengikuti instruksi yang baru saja Noah katakan. Mereka hanya memiliki waktu satu jam untuk istirahat. Jadi, mereka harus memanfaatkan dengan baik. Meski Noah terlihat baik dan ramah, tetapi masalah pekerjaan, pria itu tidak main-main.Sedangkan Ivana masih sibuk mengemasi barang bawaannya. Dia tampak serius dan tidak memperhatikan sekitar. Hingga dia mendengar seseorang menarik kursi di sebelahnya, membuat pandangannya beralih.“Ivana, ayo makan siang,” ajak Noah.“Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan, Noah. Jadi, aku tidak bisa. Kamu makan siang sendiri saja,” ucap Ivana.Noah yang mendengar berdecak kecil dan memutar bola mata pelan. Dengan nada menahan kesal dia berkata, “Ivana, aku menyuruhmu bekerja di sini bukan untuk menekan dan tidak memberimu istirahat. Aku tidak sejahat itu, Ivana.”Ivana t

  • Godaan Mantan Istri   [43] Bertanggungjawab dengan Cara Berbeda

    “Hari ini aku tidak mengantarmu, Ivana. Tapi akan ada sopir yang mengantarmu.”Ivana yang baru saja menyiapkan makanannya pun langsung berhenti. Dia menatap ke arah Arga berada dan menganggukkan kepala. Beberapa hari selalu diantar Arga, membuatnya merasakan suasana yang berbeda.Namun, Ivana hanya diam dan melanjutkan makan. Sesekali dia menatap ke arah Arga yang sedang menghabiskan makannya. Ivana ingin bertanya, tapi dia ragu. Dia merasa, apakah dia masih memiliki hak bertanya?“Ada urusan yang harus aku selesaikan. Jadi, aku berangkat dulu,” kata Arga setelah selesai makan.Lagi-lagi, Ivana hanya bisa menganggukkan kepala dengan mulut tertutup rapat. Dia tidak berani menatap ke arah Arga. Meski dia penasaran, tetapi Ivana lebih memilih menyembunyikannya. Hingga tiba-tiba Aarga berhenti di depannya, membuat Ivana mengalihkan pandangan.“Kenapa?” tanya Ivana ketika Arga menatapnya lekat.Tidak ada jawaban, tetapi Arga menundukkan kepala dan memberikan kecupan di kening Ivana. Dia me

  • Godaan Mantan Istri   [42] Tidak Akan Membiarkanmu Pergi

    “Masuk.”Arga yang masih sibuk dengan tugasnya hanya mengizinkan tamunya untuk masuk, tidak melihat dulu siapa yang datang. Arga bahkan tidak menatap ke arah sang pelaku ketika pintu terbuka. Beberapa hari hanya menemani Ivana membuat pekerjaannya menumpuk. Itu sebabnya, dia harus menyelesaikannya. Hingga seseorang di depannya meletakkan dokumen, membuat Arga mengalihkan pandangan.“Apa kamu begitu sibuk, Arga?” tanya Saka yang sudah duduk di hadapan Arga.“Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan,” jawab Arga dan kembali fokus.Saka hanya menganggukkan kepala. Hal wajar kalau Arga sibuk hari ini. Beberapa hari meninggalkan pekerjaan dan hanya menemani sang istri, jelas banyak yang harus diselesaikan.‘Tapi sangat disayangkan, hati istrinya sudah diambil orang setengahnya,’ batin Saka sembari memainkan pajangan di meja Arga.“Bagaimana pertemuanmu kali ini, Saka?” tanya Arga.“Cukup baik. Mereka juga memberikan keuntungan yang besar,” jawan Saka.Arga kembali diam. Dia yakin d

  • Godaan Mantan Istri   [41] Benar-benar Akan Kehilangan

    “Ivana, akhirnya kamu sudah mulai kerja lagi.”Ivana yang baru saja datang langsung menghentikan langkah, menatap ke arah Noah yang ada di depannya. Bibirnya tersenyum lebar, merasa bahagia karena dirinya yang diterima dengan tangan terbuka. Dia juga merasa bersyukur karena rekan-rekan kerjanya adalah orang yang baik.“Terimakasih sudah memberiku izin beberapa hari ini, Noah,” kata Ivana.“Tidak masalah. Kamu pegawai di sini dan kamu sakit. Jadi, wajar kalau mendapat izin untuk tidak masuk,” sahut Noah, “terus, bagaimana keadaanmu sekarang?”“Lumayan. Hanya terkilir dan Arga sudah merawatku selama beberapa hari ini. Jadi, sudah tidak apa-apa,” jawab Noah.“Arga?” Noah mengulang dengan alis dinaikkan. Cukup terkejut karena ternyata Arga masih peduli dengan Ivana.Ivana yang ditanya pun menganggukkan kepala. Dia tidak merasa asing dengan hal itu karena menurut Ivana, itu sudah seharusnya. Arga masih suaminya, meski sering menyakiti hatinya. Jadi, jika peduli tidak masalah, kan?“Ada mas

  • Godaan Mantan Istri   [40] Lepaskan Saja

    “Apa yang mau kamu katakan, Gwen?”Arga yang baru saja datang langsung duduk dan bertanya. Wajahnya tampak serius, memperhatikan wanita di depannya. Meski dia datang, tetapi hatinya masih terpaut dengan Ivana. Dia takut terjadi hal buruk dengan sang istri. Pasalnya kaki Ivana sakit dan wanita itu tidak bisa berjalan dengan baik. Di saat perutnya mulai membuncit, Ivana tidak mungkin bisa berjalan dengan satu kaki saja.Sedangkan Gwen yang melihat kedatangan Arga langsung tersenyum tipis dan berkatnya, “Minum dulu,Arga. Kamu baru datang.”Arga membuang napas kasar. Dia mengambil minuman di depannya dan meneguk pelan. Dia memang cukup haus.“Arga, kamu mau pesan makan aa?” tanya Gwen sembari membuka buku menu.“Tidak perlu, Gwen. Aku harus segera pergi. Jadi katakan apa yang sebenarnya mau kamu katakan,” jawab Arga.Mendengar itu, Gwen cukup sedih. Tidak biasanya Arga terlihat buru-buru seperti sekarang. Biasana pria itu memesan makanan dan menghabiskan waktu lebih dulu dengannya. Sesibu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status