Beranda / Romansa / Godaan Mantan Istri / [8] Menemani Periksa Kandungan

Share

[8] Menemani Periksa Kandungan

Penulis: Kim Meili
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-12 14:59:56

“Gwen, kamu kenapa?”

Gwen yang awalnya sedang bermain ponsel pun langsun menghentikannya. Wajah yang semula baik-baik saja, kali ini juga sudah berubah. Dia terlihat tidak bersemangat dan sedikit pucat, membuat Arga yang baru saja datang langsung mendekat.

“Kamu sakit?” tanya Arga. Dia menyentuh kening Gwen dengan telapak tangan, mencoba memastikan suhu tubuh wanita itu.

Tapi, Gwen yang sebenarnya tidak sakit pun langsung menyingkirkan tangan Arga. Dia menyentuh lembut dan menggenggamnya. Dengan lirih dia berkata, “Aku tidak apa, Arga. Aku hanya merasa kalau perutku sakit.”

“Terus, apalagi yang sakit?” tanya Arga kembali. Kali ini tidak terlalu khawatir seperti sebelumnya.

“Hanya perut saja,” jawab Gwen lirih.

“Terus, kamu sudah makan?”

Gwen hanya menganggukkan kepala. Kedua matanya terpejam dengan tangan memegangi perut. Wajahnya juga memucat, membuat Arga yang kembali mendengar desisan dari arah Gwen menjadi sedikit cemas.

“Kalau begitu, kita ke rumah sakit,” kata Arga.

Rumah sakit?
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Godaan Mantan Istri   [23] Larangan Suami!

    “Lepas, Arga!”Arga yang baru sampai rumah langsung menghentikan langkah. Dadanya tampak naik-turun dengan rahang mengeras. Tatapannya begitu dingin. Jemari yang sejak tadi menggenggam tangan Ivana pun semakin mengerat.Ivana meringis kecil ketika merasakan genggaman semakin menegrat. Rasanya sakit, membuatnya semakin berontak. Hingga genggaman terlepas, membuat Ivana memundurkan langkah.“Kamu gila ya, Arga!?” Ivana yang sejak tadi menahan kesal pun langsung meluapkan emosi. Dia menatap tidak suka dengan cara Arga yang memaksanya.“Kamu yang gila, Ivana! Bisa-bisanya kamu datang ke tempat senam bersama dengan pria lain!” Arga yang sejak tadi menahan pun langsung meledak. Mengingat tangan Noah yang menyentuh pingan Ivana benar-benar membuat darahnya mendidih. Dia tidak tahu kenapa, tetapi ada perasaan tidak terima.Namun, hal berbeda dirasakan Ivana. Wanita itu tertawa kecil dan menggeleng beberapa kali. Rasanya lucu ketika kalimat itu dilontarkan oleh Arga. Jika pria lain, Ivana pas

  • Godaan Mantan Istri   [22] Perhatian yang Teralih

    Suasana di dalam ruang senam terasa begitu canggung. Pasalnya, Ivana harus berpasangan dengan Noah. Sedangkan Arga harus menemani Gwen. Meski begitu, entah sudah berapa kali Arga menatap ke arah Noah dan Ivana yang tampak santai. Rahangnya mengeras saat melihat tangan Noah melingkar di perut sang istri.Namun, Arga tidak melakukan apa pun. Dia hanya bisa menahan kesal dan perasaan aneh yang tiba-tiba saja menyelimutinya. Dia tidak terima dengan apa yan dilakukan Noah. Dia seperti ingin menghabisi siapa saja yang menyentuh tubuh istrinya. Sayangnya, Arga tidak bisa melakukan apa pun. Dia tidak mungkin menyingkirkan Noah di tengah banyaknya peserta senam. Kalau itu sampai terjadi, dia takut akan membuat malu. Tetapi, di tengah kericuhan hatinya, dia mulai berpikir.‘Kenapa rasanya aneh? Padahal biasanya tidak seperti ini,’ batin Arga.“Arga, kamu kenapa diam saja?” tanya Gwen dengan nada berbisik.Arga yang sempat melamun pun menggelengkan kepala dan menjawab, “Tidak apa-apa.”Namun,

  • Godaan Mantan Istri   [21] Perasaan Cemburu

    “Memangnya siapa dia mau ngatur-ngatur aku? Dia sendiri saja dengan wanita lain,” gerutu Ivana.Ivana kembali membuang napas kasar, merasa kesal setiap kali mengingat tingkah Arga yang mulai mengaturnya. Padahal jelas-jelas Arga sudah mencintai Gwen, selalu mementingkan wanita itu, tetapi sekarang malah melarangnya. Ivana yang mengingat juga tidak ada hentinya memaki dalam hati. Hingga dering ponsel terdengar, membuat Ivana langsung menatap ponsel dan mengangkatnya.“Halo, Noah,” sapa Ivana.“Halo, Ivana. Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Noah dari seberang.“Aku mau ke tempat senam, Noah. Hari ini adalah hari pertamaku mulai ikut senam ibu hamil,” jawab Ivana.“Ah, aku pikir kamu tidak sibuk. Soalnya aku mau mengajakmu jalan-jalan. Aku baru pulang dan tidak tahu tempat yang bagus,” katta Noah.“Sayang sekali, untuk sekarang aku gak bisa. Mungkin lain waktu saja,” ucap Ivana, “kalau begitu, aku tutup dulu telponnya. Aku sudah mau sampai.”Noah yang berada di seberang bergumam pelan. Dia

  • Godaan Mantan Istri   [20] Jauhi Dia!

    “Siapa pria itu, Ivana? Kenapa kamu bersamanya?”Ivana yang baru masuk rumah langsung disuguhi dengan pertanyaan yang menyebalkan. Langkahnya pun terhenti dan menatap ke arah Arga. Ekspresi wajahnya datar, tidak menunjukkan kelembutan seperti biasanya.“Apa urusanmu, Arga?” Ivana balik bertanya. Nada suaranya sinis.“Jawab saja pertanyaanku, Ivana.” Arga menekankan satu per satu di setiap katanya. Dia menatap tajam dengan rahang mengeras. Melihat Ivana yang tidak menganggapnya membuat Arga menjadi tidak nyaman. Dia seperti tidak rela.Ivana kembali ditanya pun membuang napas kasar. Dengan malas dia berkata, “Siapa dia tidak ada hubungannya denganmu, Arga. Jadi, jangan ikut campur.”Jangan ikut campur? Arga tertawa kecil mendengarnya. Dia menggelengkan kepala dan mulai bangkit. Dia melangkah ke arah Ivana berada, berhenti tepat di depan istrinya.“Kalian memiliki hubungan spesial?” Kali ini, Arga memilih mengganti pertanyaannya.“Apa-apaan sih, Arga. Dia itu cuma sahabatku. Dia baru pu

  • Godaan Mantan Istri   [19] Siapa Dia?

    ‘Siapa pria itu?’Arga yang baru sampai di apartemen Gwen hanya diam. Pikirannya masih tertuju dengan pria yang bersama Ivana. Itu pertama kali dia melihatnya. Ditambah mengingat senyum si bibir sang istri, membuat Arga kembali merasakan hal berbeda. Hatinya tidak nyaman. Dia juga merasa marah setiap kali mengingatnya.“Arga, kamu mau makan apa?” tanya Gwen.Namun, Arga tidak mendengarkan. Dia masih sibuk dengan hatinya sendiri. Ada perasaan tidak rela melihat Ivana tersenyum dengan pria lain. Dalam hati dia bergumam, ‘Biasana senyum itu milikku, tetapi sekarang dia malah sebahagia itu bersama pria lain.’ Hingga Gwen yang sejak tadi merasa diabaikan menyenggol lengannya, membuat Arga tersentak kaget.“Arga, kamu melamun?” tanya Gwen.“Hah?” Arga benar-benar tidak mendengarkan Gwen. Sejak tadi dia sibuk dengan pikirannya sendiri.“Apa kamu mengatakan sesuatu?” tanya Arga pada akhirnya.“Dari tadi aku tanya, kamu mau makan apa? Mau aku masakin atau gak?” Gwen tampak kesal karena perhati

  • Godaan Mantan Istri   [18] Bertemu Teman Lama

    Arga yang baru sampai apartemen Gwen langsung membuka pintu. Dia memang sengaja meminta aksen masuk. Tujuannya satu, kalau terjadi hal tidak diinginkan dengan Gwen, dia bisa datang dan tidak perlu menunggu wanita itu membukakannya. Hingga dia yang sudah masuk melihat pecahan kaca, membuat Arga semakin cemas.“Gwen,” panggil Arga.Gwen yang awalnya sibuk dengan ponsel langsung terkejut ketika mendengar suara Arga masuk. Buru-buru dia meletakkan benda pipih itu dan menarik selimut. Gwen memegangi perut, sedikit menekan dengan posisi tidur meringkuk. Gwen mendesis kecil dengan kedua mata terpejam.“Gwen.”Gwen yang mendengar Arga membuka pintu pun langsung mengalihkan pandangan, menatap Arga yang sudah masuk. Wajahnya tampak cemas, membuat Gwen semakin besar kepala. Dia merasa menang karena bisa mendapat perhatian dari pria itu.“Kamu kenapa? Apa masih sakit?” tanya Arga. Dia mulai berjongkok dan mengelus perut Gwen.Gwen menggelengkan kepala kecil, berpura-pura begitu lemah. Dia bahkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status