Beranda / Romansa / Godaan Mantan Istri / [85] Perlahan Mendekat

Share

[85] Perlahan Mendekat

Penulis: Kim Meili
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-10 06:46:48

“Astaga, kalau tahu kompensasi yang diminta Arga begini, aku tidak akan pernah mau mengerjainya.”

Ivana yang baru membuka mata langsung menggerutu dengan perasaan kesal. Dia mendesis pelan, merasakan sakit di bagian punggung karena ulah Arga. Untuk bangun saja terasa begitu sulit. Tubuhnya benar-benar remuk karena ulah sang suami. Hingga dia merasakan dekapan yang mengerat, membuat Ivana mengalihkan pandangan.

“Tidur dulu saja Sayang. Ini masih pagi,” kata Arga tanpa membuka mata. Dia malah terlihat begitu nyaman dengan senyum tipis.

Sedangkan Ivana yang melihat tingkah sang suami langsung membuang napas kasar. Dia cukup kesal karena tingkah Aarga yang tidak merasa bersalah sama sekali. Padahal semalam pria itu yang membuatnya kesakitan, tetapi sekarang malah Arga yang terlihat begitu tenang.

“Sayang, ini masih pagi. Lebih baik kamu istirahat saja. Lagian aku yakin, kamu pasti kelelahankan karena semalam?”

Kali ini, Ivana langsung mencubit perut sang suami dan berkata, “Ini semua juga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Godaan Mantan Istri   [97] Gagal Jalan-jalan

    Ivana menggeliat pelan ketika merasa ada yang mengusap wajahnya. Perlahan, kedua matanya terbuka, tetapi baru sebentar dia kembali memejamkannya. Ivana melakukan hal itu berulang kali, membuka dan kembali menutup kedua mata. Hingga pandangannya sudah mulai jelas, membuat kedua sudut bibirnya tertarik dan membentuk senyum. “Sudah bangun?” tanya Arga yang sejak tadi duduk di sebelah Ivana. Ivana hanya menganggukkan kepala dan bergumam pelan. Dia mulai bangkit dan menyadarkan tubuh dengan punggung ranjang. Manik matanya menatap ke arah Arga yang terlihat segar. Rambutnya masih basah, menandakan jika pria itu memang sudah membersihkan tubuh. “Kamu mandi pagi ini mau ke mana?” tanya Ivana. Kedua tangannya menggenggam jemari Arga. “Bukannya hari ini kita akan pergi?” Arga balik bertanya.Ivana diam sejenak, mencoba mengingat janjinya dengan Arga. Sampai dia teringat, membuatnya menepuk kening pelan. Dia benar-benar lupa kalau sudah membuat janji dengan Arga semalam. Padahal semalam dia

  • Godaan Mantan Istri   [96] Masih Seperti Mimpi

    “Kamu yakin tidak ada yang tertinggal atau kurang?”Anika yang masih sibuk mengemasi barang bawaannya pun mulai memeriksa satu persatu, memastikan tidak ada yang tertinggal ataupun kurang. Sebenarnya Anika sudah yakin, tetapi karena melihat keraguan Noah, Anika mencoba mengikuti perintahnya. Hal itu dilakukan supaya Noah menjadi lebih tenang. “Kalau memang ada yang kurang kita bisa mencari lagi besok,” kata Noah. “Tenang saja, Noah. Tidak ada yang tertinggal ataupun kurang,” ucap Anika.Noah pun menganggukan kepala beberapa kali. Dia menggigit bibir bagian bawah, sesekali menatap ke arah sang kekasih yang masih memperhatikannya. Ekspresi wajahnya tampak menimang sesuatu. “Ada yang sedang mengganggu pikiranmu?” tanya Anika. Dia adalah yang paling peka dengan setiap kelakuan Noah. “Gak ada,” jawab Noah.Benarkah? Anika tidak percaya dengan ucapan Noah sama sekali. Dia bisa melihat kebimbangan dari raut wajah pria itu. Biasanya Noah terlihat tenang, tetapi hari ini dia melihat keragu

  • Godaan Mantan Istri   [95] Terasa Seperti Mimpi

    “Apa?!”Ivana yang mendengar kabar mengejutkan itu langsung memekik dengan kedua mata melebar. Dia bahkan refleks bangkit, tidak mempedulikan keberadaan Arga yang saat itu sedang menghabiskan makanan.“Anika, kamu serius dengan ucapan?” tanya Ivana kembali. “Aku serius. Semalam keluarga kita sudah bertemu dan membicarakan mengenai pernikahanku dan Noah. Aku juga akan mencari gaun pengantin hari ini,” jawab Anika. Ivana yang mendengar hal itu langsung tersenyum lebar. Dia benar-benar bisa bernafas lega. Akhirnya cinta Anika yang selama ini hanya disimpan rapat-rapat bisa terwujud juga. Dia benar-benar terharu. “Ivana, apa kamu bisa datang? Pernikahanku dan Noah akan berlangsung satu bulan lagi,” kata Anika.“Tentu saja aku datang ke acara penting kalian. Tidak mungkin aku melewatkan hal ini,” sahut Ivana tanpa pikir panjang. Dia tidak ingin melewatkan momen berharga sahabatnya tersebut. “Tapi, bukannya Arga mengatakan kalau kalian akan berlibur selama dua bulan?” tanya Anika lagi.

  • Godaan Mantan Istri   [94] Kabar Baik

    Dering telepon terdengar begitu nyaring. Arga dan Ivana yang masih terlelap juga mulai terganggu. Ditambah dengan sinar matahari yang mulai memasuki celah jendela, membuat keduanya mulai membuka mata secara perlahan. Ivana yang melihat tidak ada reaksi dari sang suami pun langsung menyikut pelan, membuat Arga menatap ke arah wanita tersebut. “Ponselmu bunyi,” ucap Ivana. Dering yang terus terdengar benar-benar mengganggu pendengarannya. Padahal Ivana masih mengantuk, tetapi harus terbangun karena suara yang terus berulang.Arga sendiri masih ingin memejamkan mata, tetapi terpaksa mengulurkan tangan dan mengambil benda pipih tersebut. Tanpa melihat nama yang tertera, Arga langsung mengangkatnya. Dia mendekatkan ponsel di telinga dan bertanya, “Ada apa?”“Arga, kamu dan Ivana sudah sampai?”Arga yang mendengar suara sang Mama langsung membuang nafas kasar. Sebelumnya dia pikir itu adalah telepon dari anak buahnya. Itu sebabnya, ada suara Arga tadi terdengar ketus. “Aku dan Ivana sudah

  • Godaan Mantan Istri   [93] Menikmati Liburan

    “Selamat datang Tuan dan Nyonya.”Ivana yang baru saja keluar dari mobil sudah disambut dengan deretan pegawai hotel. Sebenarnya dia merasa risih dengan sambutan kali ini, tetapi Ivana tidak bisa menolak. Ini adalah salah satu hal wajib yang harus mulai dia biasakan setiap kali keluar dengan Arga.“Mari kami antarkan ke kamar,” ucap salah satu pegawai.Ivana hanya menganggukkan kepala. Dia melangkahkan kaki, memasuki hotel yang terlihat begitu mewah. Bangunan itu juga milik suaminya. Arga mengelola beberapa usaha, termasuk perhotelan. Jadi, sambutan beberapa menit yang lalu juga karena Arga merupakan pemilik dari hotel tersebut. “Bagaimana menurutmu? Apa bagus?” tanya Arga yang sejak tadi merangkul sang istri. Ivana hanya menganggukkan kepala. Sebenarnya dia tidak terlalu tahu mengenai desain dari sebuah bangunan, tetapi melihat suasana yang begitu tenang, Ivana cukup senang. Ornamen dari bangunan tersebut juga tampak begitu sederhana, tetapi jelas begitu nyaman karena fasilitas yan

  • Godaan Mantan Istri   [92] Mau Menikah?

    “Noah, akhirnya kamu datang.”Noah yang mendapat sambutan dari Anika langsung tersenyum lebar. Raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan. Dia juga langsung melangkah lebar, mendekat ke arah kekasihnya berada. “Maaf membuatmu menunggu lama. Tadi aku harus mengantar Arga dan Ivana dulu,” kata Noah. Anika menganggukkan kepala dan bergumam pelan. Bibirnya terus menyunggingkan senyum lebar, menatap ke arah Noah yang baru saja datang. Sejak tadi menunggu pria itu membuat Anika tidak sabar. Hingga dia kembali melangkah ke arah meja, mengambil piring dan menuju ke arah Noah berada. “Ini menu baru yang aku buat. Silakan cicipi,” kata Anika.Seperti biasa, Noah yang harus mencicipi lebih dulu. Dia yakin, menu baru yang dimaksud kekasihnya itu bahkan belum dinikmati oleh semua orang. Biasanya, dia adalah yang pertama. Sesuap kue mulai dikunyah oleh Noah. Dia benar-benar seperti sedang menikmati buatan tangan sang kekasih. Hingga dia menganggukkan kepala. “Enak,” kata Noah. “Bisa untuk dijual?”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status