Share

Part 22—Kepergian~

"Ayah tidak mau ini semua sia-sia. Ayah harus segera pergi menyusul ibumu, Gwen. Ibumu sudah menunggu ayah," ujar Tuan Jimmy yang seketika membuat jantung Gwen terasa diremas.

"A-apa maksud Ayah bicara seperti itu?" tanya Gwen dengan suaranya yang serak, dia dapat melihat manik sang ayah yang berkaca-kaca.

Apakah ayahnya berniat meninggalkan dirinya, pikir Gwen.

Jemari Tuan Jimmy yang bebas mengusap jejak basah di pipi Gwen. "Sudah saatnya kau memikirkan dirimu sendiri, Gwen. Baktimu pada ayah sudah selesai. Sekarang, giliran Nich yang mendapatkan itu semua. Dia suamimu, maka kau harus menghormatinya sebagaimana mestinya," ujarnya berpesan, kendati dia tahu jika pernikahan putrinya hanya berlandaskan sebuah kontrak kerja sama. Akan tetapi, Tuan Jimmy tidak akan mengungkitnya sekarang.

Gwen harus hidup berbahagia dengan pria yang sangat dicintainya itu, pikir Tuan Jimmy.

Nich yang berdiri di sisi ranjang tak bisa berkomentar banyak. Namun, dia tentu sadar sepenuhnya, jika setelah in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status