Share

Bab 57-Rapat Pleno

Bunga memandang rumah di hadapannya dengan tatapan nanar. Gadis itu bahkan mengelus lehernya beberapa kali. Terasa horor, meskipun baru tadi malam dia meninggalkan rumah milik Alfian.

Seperti biasa, Bunga masuk lewat pintu samping yang langsung menghubungkan dengan ruang tengah. Dia melihat Alfian duduk sambil menggoyangkan kakinya. Khas orang yang tengah dilanda gelisah.

“Duduk!” Perintah Alfian sok bossy.

Meskipun tanpa disuruh pun, Bunga pasti langsung duduk ketika sampai di rumah Alfian. Ngepel, masak, dan mencuci kancut bisa dilakukan nanti saja.

“Kusut banget baru juga ditinggal semalam,” bisik Bunga sambil nyengir. Maksud hati ingin menggoda, tetapi respons Alfian justru membalasnya dengan desisan pendek-pendek.

Persis ular yang melihat ancaman saja. Ular cobra.

Pria itu memandangi Bunga dari ujung rambut hingga ke kaki. Dia terlihat kusut dengan rambut mencuat ke sana-sini. Alfian menggeser bokongnya, ikut duduk di samping Bunga, tetapi cara duduknya pun tidak tenang. Ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status