Share

35.1 Lost

"Kakak!"

.

.

.

.

.

"Kakak, aku mohon… Kakak! Buka pintunya! Kakak!"

Teriakan Luna terdengar hingga sepanjang koridor, memancing seseorang untuk keluar di antara keributan yang ia buat. Di apartemen ini, Colin tidak punya begitu banyak tetangga, terutama di lantai atas seperti itu. Hanya seorang pemuda yang terlihat tidak lebih tua darinya yang keluar karena mendengar keributan di kawasan tempat tinggalnya.

"Kakak!"

Luna bahkan tidak menyadari jika ia telah membuat keributan, membiarkan telapak tangannya semerah buah apel segar karena terus saja menampar pintu apartemen Colin. Ia menangis minta di bukakan pintu. Teriakannya akan semakin keras saat telinganya mendengar sesuatu yang tidak ia inginkan: rintihan Devin.

"Kakak! Buka pintunya!"

"Permisi." Seseorang mendekat dan mencoba mencari tahu, namun Luna mengabaikannya. "Pe-permisi." Ada beberapa titik di mana orang itu menjadi enggan karena terkejut

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status