Share

Bab 13

Ayra terdiam dan bermonolog di dalam hatinya yang bertanya mengapa lelaki di hadapannya memperlakukan dirinya layaknya seorang kekasih, tetapi terkadang juga seperti anak kecil. Ayra merasakan debaran jantungnya meningkat saat berada begitu dekat dengan Attar.

“Aku rasa kamu bukan demam, Ay.”

“Saya nggak apa-apa, Pak.” Ayra langsung menepis kedua tangan Attar yang semakin membuat kewarasan otaknya hampir hilang. Dia duduk di depan meja. Buru-buru mengambil makanan untuk dilahap.

Ayra tidak lagi menghiraukan keberadaan Attar yang masih berdiri di sebelahnya, memperhatikan dirinya. Ayra bahkan tidak tahu malu karena melahap makanan dengan cepat

“Pelan-pelan. Nanti tersedak.” Attar terkekeh. Dia berujar lalu menuangkan air putih ke dalam gelas kosong di sebelah piring makan Ayra. Kemudian Attar menempati kursi yang ada di depan Ayra. Pria itu mulai mengambil nasi sambil matanya menatap kegiatan Ayra.

Mendapatkan perlakuan yang akhir-akhir ini terasa berbeda, sebenarnya Ayra ingin mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status