Share

Bab 21

“Sayang, aku udah pesenin semua makanan kesukaan kamu,” ucap seorang perempuan dari kejauhan sana. Tampaknya sedang berada di sebuah warung makan.

“Oke. Bentar lagi aku akan sampai. Tunggu saja di situ.” Attar menyahut. Dia tengah fokus mengemudi mobil menuju ke tempat janjiannya dengan calon istri.

Sania yang mengajaknya. Attar jarang sekali mengajak wanita itu terlebih dulu. Padahal dulu saat mengajak kenalan, Attar sangat antusias. Apapun akan dilakukan demi mendapatkan hati Sania.

Kali ini berbeda. Dia bosan dan entah mengapa rasanya ingin menghindari Sania, tetapi tidak bisa. Lelaki itu sudah terlanjur berkenalan dengan orang tua Sania meskipun hanya melalui sambungan telepon dan seperti ada janji untuk menikahi wanita tersebut.

“Iya, ini makanannya udah ada yang diantar satu-persatu. Kamu jangan lama-lama, ya? Nanti keburu makanan dingin terus nggak enak, lagi.” Sania berujar.

“Sekitar tiga menit lagi aku sampai.”

“Oke. Aku tunggu, Sayang.”

Attar mematikan sambungan telep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status