Share

Bab 49

Setelah sampai di depan rumah Ayra, Rendra memarkirkan motor di halaman.

Ayra mengernyitkan dahi heran. Seharusnya Rendra langsung pulang saja. Bukan berhenti di sana lalu mampir. Hari ini Ayra berada di rumah sendirian. Fera tidak akan datang ke sana.

“Kamu nggak pulang?” tanya Ayra. Menatap Rendra dengan tatapan tidak suka.

“Aku mau di sini dulu sama kamu. Lagian kamu sendirian, ‘kan?”

Ayra tidak berpikir macam-macam kepada Rendra karena malas menerka-nerka. Hanya akan membuang energi dan membuat beban pikiran saja. Ia tidak berkata apapun lagi dan langsung melenggang pergi dari hadapan Rendra yang masih duduk santai di atas motor.

Ayra masuk ke rumah dibuntuti oleh Rendra. Anehnya, Ayra naik ke lantai atas hendak ke kamar pun, Rendra ikut bersamanya. Membuat Ayra menoleh ke belakang dan menatap tajam Rendra.

“Ngapain ikut naik? Ruang tamu ada di bawah,” ucap Ayra mengedikkan dagu ke arah ruang tamu. Merasa gemas dengan sikap lelaki di belakangnya.

Rendra sontak menghentikan langka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status