Share

Bab 3

Author: Liliz Afhseen
last update Last Updated: 2022-03-09 01:03:52

Lita membawa Al-Quran ditangannya. Setelah selesai mengaji, lita langsung ke asrama untuk menghafal bacaan Qurannya. Dengan fokus lita mulai menghafal. Sangat sulir bagi Lita yang belum terbiasa menghafal Al-Quran. Tapi lita tak patah semangat.Difikirannya hanya hanya ada ayah dan bundanya yang ingin ia bahagiakana. Tiba - tiba risma datang dengan membawa buku tebal ditangannya dan memberikannya ke lita.

" Nih ada titipan dari Kang ikhsan " terangnya.

" Buat gue ?" tanya lita tak percaya.

"Ya iya lah buat lo,masak buat markonah" jawab risma kesal. Sebenarnya risma diam - diam mengagumi kang ikhsan. Tapi ia tak pernah sedikit pun menceritakannya pada siapa pun.

" Ya kali aja kan " timpa lita seraya mrngambil buku itu dari tangan risma.

" CARA CEPAT MENGHAFAL AL- QURAN "

" Ih, ngapain si bambang ngasih gue buku kaya gini " gerutu lita dalam hati. Ia tidak suka kang ikhsan terlalu perhatian kepadanya.

.

o0o

.

Jumat pagi para santri yang mengikuti kegiatan Marawis atau rebana, berkumpul diaula. Termasuk kang ikhsan ,Lita dan juga risma. Mereka sibuk dengan alat rebananya masing - masing ,sembari menunggu Gus Zafran sebagai vokal utama.

Kang ikhsan yang duduk dibarisan santri putra terus memandangi lita, sehingga membuat risma yang dari tadi memperhatikannya merasa kesal.

" Lo dilihatin terus tu sama kang ikhsan "

Lita tak menghiraukan ucapan risma disebelahnya. Ia malah memusatkan perhatiannya kearah pria yang sedang berjalan mendekat kearah aula. Menggunakan sarung warna hitam dengan corak wayang dan koko putih berlengan panjang lengkap dengan kopiah putihnya.

" Gimana ,udah kumpul semua ?", tanyanya kepada santri putra. Serentak mereka menjawab " sudah".

" Gus ada yang baru gabung ini" , lapor kang ikhsan.

" itu mba lita namanya " sambil menunjuk kearah dimana lita duduk. Spontan pandangan Gus Zafran pun beralih mrnatapku. Jantungku yang semula normal kini bagai ditembak senjata laras panjang ,dimana mata kami saling bertatapan. Dengan cepat Gus zafran pun menundukan pandangannya. Aku melihat senyumnya dari jauh. Ah, tidak mungkin kalau beliau tersenyum karenaku.

" Karena vokal putri kita belum ada ,jadi mba lita jadi vokal " ucap Gus zafran yang sontak mrmbuat mara lita terbelalak. Lita kaget setengah mati, dia tidak pernah menyangka akan menjadi vokal di grup sholawat bersama lelaki yang ia kagumi.

Setelah semuanya diberi arahan oleh Gus zafran dan kang ikhsan ,latihan pun dimulai. Semuanya serentak memainkan alatnya masing masing, hingga membentuk lantunan musik qasidah yang indah. Saat Gus zafran memberi kode kepada Lita untuk mulai melantunkan sholawatnya ,betapa terkejutnya semua santri yang ada disana mendengar suara lita yang tak kalah merdunya dengan suara Gus zafran. Karena lita sudah terbiasa mengikuti grup sholawat di masjid dekat rumahnya ,jadi ia tidak kaget saat ditugaskan menjadi vokal disini.Selain itu lita memang mempunyai bakat bernyanyi sejak kecil .Suaranya merdu ,dan nafasnya tinggi.

.

o0o

.

Lita bersiap mengambil makanannya didapur umum. Ia sudah terbiasa sekarang, tapi terkadang lita masih lupa jam pengambilannya .Semua santri masih sibuk mengantri dikamar mandi. Menunggu giliran untuk mandi dan berwudhu. Sedangkan lita sedang tidak sholat dikarenakan sedang datang bulan.Jadi ia lebih santai dibanding teman temannya yang lain.

" Mba , boleh minta tolong sebentar ?", ucap seorang wanita paruh baya dari pintu ndalem yang tak lain adalah umi atau Bu Nyai dipesantren ini.

" Iya umi , ada yang bisa saya bantu " jawabku sambil menunduk.

" Ini, umi minta tolong antarkan makanan ini ke kantor untuk Gus zafran ya , dari tadi umi menunggu santri putra tidak ada yang lewat"

Seketika kedua bola mata Lita terbelalak. Dengan sigap ia langsung mengambil kotak makanan ditangan Umi dengan tangan gemetar.

" Ba - baik Umi ". Lita segera membawa kotak makanan untuk Gus zafran hingga ia lupa sudah meninggalkan wadah makannya yang masih kosong diatas meja teras ndalem.

Sesampainya didepan kantor, lita bukannya masuk, lita malah mondar mandir tidak jelas didepan pintu. Ia bingung ,bagaimana cara memberikan makanan ini ke Gus zafran. Setelah menunggu hampir sepuluh menit ,akhirnya lita memberanikan diri mengetuk pintu itu.

Tok..tok...tok.

" Masuk !!! " jawab seorang pria didalam kantor.

Dengan tangan gemetar lita membuka pintu dengan perlahan.

Ceklek...

Terlihat Gus zafran masih sibuk dengan laptopnya, belum menyadari keberadaan lita disana.

" Maaf Gus ,ini ada titipan dari Umi ", mendengar suara wanita, zafran spontan mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Cukup lama mereka saling menatap, Gus zafran akhirnya tersadar " Astaghfirullah" lirihnya ,dan langsung kembali mengalihkan pandangannya ke laptop.

"Emang gue setan apa ?" ,batin lita yang mendengar Gus zafran beristighfar kala melihat dirinya. Lita meletakkan makanan itu diatas meja dan langsung berlari keluar. Zafran yang menyadari hal itu hanya geleng - geleng kepala.

"Wanita yang anggun dan pintar ", diam diam zafran memperhatikan lita yang berlari lewat jendela kantornya. Ada rasa yang tak biasa dihatinya, apa ini yang namanya cinta pada pandangan pertama ???.

.

o0o

.

Seperti biasa setelah menunaikan shalat isya zafran duduk dikursi teras sambil menghafal bacaan Qurannya dan mempelajari kitab kuning. Karena besok ada jadwal mengajar diniyah dikelas A zafran mulai membuka bukunya untuk mempersiapkan pelajaran besok.

Zafran mengerutkan keningnya melihat kotak makanan diatas meja bertuliskan nama Talita Adriana. Dalam hati zafran berkata " Berarti dia belum makan".

Timbul perasaan cemas dihati zafran " Bisa bisanya dia mengantarkan makanan untukku, sedangkan dirinya belum makan".

Dengan cepat zafran mengambil kotak makanan itu dan mengisi makanan yang ada dimeja makan. Umi yang melihat zafran jadi heran dan bertanya " Ada apa le ? kok ngambil makanan buru -buru seperti itu ".

" Ini mi, tadi sore santri putri yang umi suruh antar makanan zafran itu, kotak makannya ketingglan, berarti mbanya belum makan tah "

" Oalah, yo sudah cepat antar makanan untuk mbanya " perintah Umi.

" Umi jadi ndak enak jadinya " smbungnya.

" Tidak usah difikirkan mi , biar zafran antarkan makanannya dulu"

" Assalamualaikum" pamit zafran kepada umi.

"Waalaikumusalam" umi menjawab salam putranya.

Zafran mempercepat langkahnya menuju kantor. Ia berpesan kepada salah satu santri putri yang ada di ndalem untuk memanggil lita. Sebenarnya bisa saja zafran menitipkan makanan itu kepada santri putri disana ,tapi dalam hati zafran ingin sekali memastikan bahwa Lita baik baik saja karena ia telat makan.

Dengan hati berdebar ,lita berjalan menuju kantor.

"Sebenernya ada apa sih , kok malem malem gini gue disuruh kekantor " pikiran lita tak karuan.

Sesampainya dikantor ,tanpa pikir panjang lita langsung mengetuk pintu. Ia tak menyangka ,bahwa seseorang yang ada didalam sana adalah Gus zafran. Lita kaget bukan kepalang. Ia hanya bisa meneguk salivanya, smbil mencoba mengatur jantungnya yang sudah mulai tidak beraturan.

"Assalamualaikum Gus " sapa Lita pelan.

"Waalaikumusalam , silahkan duduk !!" ,perintah Gus zafran tanpa menoleh. Ia sengaja memfokuskan pandangannya ke laptop yang ada dihadapannya. Sebab ia sendiri tidak tahu, kenapa jantungnya tak beraturan saat menatap mata wanita dihadapannya itu.

" Jadi ,tadi saya menemukan kotak makan yang bertuliskan nama Talita Adriana di meja teras mungkin kamu lupa menaruhnya saat mengambil makanan saya tadi".

" Ha..em..eh..iya Gus , tadi saya lupa"

Lita baru sadar, bahwa ia belum makan malam. Saking bahagianya lita sampai lupa kalau dirinya belum makan.

" Ini saya bawakan makanan, jangan lupa dimakan , harus dihabiskan !!!" perintah Gus zafran yang kali ini sambil menatap lita dalam. Ia mencoba menatap lita sebisa mungkin, walau hanya sekejap.

"Terima kasih Gus" ,kali ini jantung lita benar benar tidak bisa ia kendalikan, rasanya ia ingin sekali berteriak ,berlari, salto saking bahagianya.

" Assalamualaikum " ,ucap zafran sembari berjalan meninggalkan lita sendiri dikantor. Ia menundukan kepalanya sambil tersenyum. Senyuman yang entah ia sendiri tidak bisa mengartikannya. Ada perasaan lega saat ia mengetahui wanita itu masih baik baik saja karena keteledorannya.

"Waalaikum Salam " jawab lita lirih. Spontan lita lompat dari tempat duduknya. Saking bahagianya lita saat ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 48

    Sudah dua hari ini Gus zafran sudah tidak berangkat ke kampus. Dia ingin menjadi suami Siaga untuk istri dan anaknya menjelang kelahirannya. Tapi ternyata semua tidak sesuai dengan keinginannya .Ada satu acara di salah satu pesantren yang harus di isinya. Berhubung Abah ada acara , jadi mau tidak mau harus dialah yang mengisinya . Dengan pasrah dan tidak bersemangat Gus Zafran akhirnya berangkat." Gus, perkiraan dokter kan masih seminggu lagi. semangat dong " ucap Lita lembut berusaha menghibur suaminya. Gus zafran menghampiri Lita yang masih duduk di tepi ranjang , berjongkok dan membenamkan kepalanya di perut Lita. " Assalamualaikum Sayang. Abi pergi sebentar ya. tungguin Abi kalau mau lahir ".Lita membelai kepala suaminya dengan lembut. " Ya sudah sana berangkat" . Gus Zafran masih enggan beranjak. Ia masih mencium perut kita bertubi-tubi." cium dulu dong baru berangkat " ucap Gus Zafran manja. Lita terkekeh sembari mencubit kedua pipi suaminya gemas , kemudian mengecup bibir

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 47

    Sudah hampir lima belas menit Gus zafran merayu Lita, membujuknya agar tetap di rumah .Tetapi Lita yang keras kepala tetap saja ke ke ingin ikut Gus Zafran ke acara pernikahan Risma dan Kang Ikhsan." Guss...please.." rengek Lita memasang wajah memelas." Sayang , perjalanan ke sana itu memakan waktu dua jam, dan saya nggak mau kamu kecapean""Enggak Gus, biasanya saya juga kuat kok" ucap Lita masih kekeh." Tapi ini nggak biasa. Sekarang kamu lagi hamil, ada anak kita di dalam sini " ucap Gus Zafran sembari mengelus perut Lita. Lita menghela nafasnya ,ia mulai menyerah suaminya itu pasti tidak akan mengizinkannya." Ya Sudahlah , saya titip kado aja buat Risma" ucapnya sembari memberikan sebuah kotak kado kepada Gus Zafran." Nah , gitu dong Ini semua Kan demi kebaikan kamu dan calon anak kita" Lita mengangguk mengerti.Gus zafran memeluk pinggang lita " istriku ini memang pintar dan seharusnya dikasih hadiah". Gus zafran mendekati bibir lita lalu melumatnya perlahan. Lita perla

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 46

    " Sayang , aku nggak mau ditinggal " Gus zafran terkekeh mendengar rengekan manja istrinya." Ngomong apa barusan?" ucap Gus Zafran menggoda. Laki-laki itu terkekeh melihat Rona merah jambu di kedua pipi istrinya. Akhir-akhir ini Lita memang sangat manja dan terus menempel padanya. Biasanya untuk memanggilnya dengan sebutan sayang saja harus dipaksa. Tetapi kali ini ia selalu mendengar Lita mengucapkan kata-kata manja dan berhasil membuat Gus zafran senyum-senyum sendiri." Saya pengen dipeluk terus " Gus Zafran menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum geli .Jadi sekarang istrinya sudah mulai pintar menggodanya ?." Emang nggak gerah Dipeluk terus?"" Gus.... terserah saya lah mau ngapain. Ini kan maunya baby bukan mau saya . Gus nggak peka banget sih " Gus Zafran langsung diam melihat istrinya mulai berkaca-kaca. Ia bingung sebenarnya letak kesalahannya di mana hingga otaknya menangkap sesuatu yang janggal. Lita yang menyadari baru saja keceplosan langsung membekap mulutnya .

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 45

    Sengatan matahari ini tidak menyurutkan sedikitpun semangat Lita untuk berjalan menuju gedung Diniyah. Siang ini kita sudah mulai aktif dengan kegiatannya mengurus pondok pesantren suaminya itu." Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap Pelita memulai kelasnya." Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh " jawab para santri putri kompak. Lita mulai mengabsen satu persatu santri putri di kelasnya. Kemudian lanjut menyampaikan satu persatu materi dan menjelaskannya secara detail. Diam diam Lita tersenyum, memandangi setiap sudut ruangan ini . Ia teringat , disinilah awal mula cinta mereka bersemi . Di sinilah mulai tumbuhnya perasaan menyayangi satu sama lain . Dan disinilah segala kenangannya bersama Risma dan teman-teman yang lain . Lita kembali khawatir tatkala memikirkan Risma yang sempat bertemu dengannya di Bandung kemarin. Semoga saja ini yang terbaik yang diberikan Allah untuknya.*Flashback Off*" Ta , semoga lo berjodoh ya sama Gus Zafran "ucap Risma yang selalu c

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 44

    Sudah lima hari Lita dan Gus Zafran berada di kota ini. Hari ini mereka memutuskan untuk pulang karena Umi sudah sibuk menelpon setiap waktu karena merindukan Lita. Di perjalanan Lita masih saja memikirkan perihal sahabatnya yang sebentar lagi akan menikah dengan Kang Ikhsan itu. Ia tahu memang sudah lama Risma mengagumi Kang Ihsan namun Lita khawatir dengannya." Saya nggak nyangka kalau Risma bakalan nikah sama Kang Ikhsan" ucap lita memulai percakapan di Bus." Maut dan Jodoh itu nggak ada yang tahu, jadi serahkan semua sama Allah ya" Gus Zafran mencoba menenangkan Lita.Lita hanya mengangguk, terdiam , sibuk dengan pikirannya sendiri. Bagi Lita semua ini terasa begitu rumit. Dia juga masih tidak percaya kalau Kang ikhsan yang dikenalnya tega melakukan hal sebodoh itu kepadanya..o0o. Malam menjelang. Setelah perjalanan yang lumayan panjang dilewati Lita dan Gus Zafran akhirnya mereka sampai juga di pesantren. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, itu artinya Umi dan Abah

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 43

    Lita tertidur lelap di pelukan Gus zafran. Gus Zafran memandangi wajahnya dengan perasaan berdebar. Wajah imutnya yang terlihat begitu natural tapi cantik . Ia bersumpah akan selalu melindunginya apapun yang terjadi .Pelan-pelan ia membenarkan posisi tidur Lita dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Lalu ia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Lita terbangun mendengar suara ponselnya yang berdering. Lalu mengambilnya di atas nakas ia melihat nama Umi di layar ponselnya "Astagfirullah gue belum ngabarin Umi " lirihnya." Halo , Assalamualaikum Mi " Suara bising di seberang sana membuat Lita tahu bahwa Umi sedang tidak dirumah." Waalaikumsalam . Umi lagi di jalan ini , sama mbak mbak .Umi mau ke acara sholawatan. Umi bosen di rumah ndak ada yang nemenin"Umi dan Lita memang terbiasa mengobrol atau saling menyimak Alquran di jam-jam seperti ini." Umi hati-hati ya , ini Lita dan Gus Zafran juga sudah sampai"." Alhamdulillah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status