Share

Bab 4

Author: Liliz Afhseen
last update Last Updated: 2022-03-09 16:49:07

Jam menunjukan pukul 13.50. Cepat cepat lita bersiap untuk madrasah dinyah. Lita berangkat bersama santri putri yang lain, karena risma sudah berangkat lebih dulu. Risma ada jadwal piket hari ini. Dan dia harus berangkat lebih awal dari yang lainnya. Lita berpapasan dengan kang ikhsan yang juga akan berangkat dinyah.

" Sudah dibaca buku yang kemarin saya kasih ? " tanya kang ikhsan seraya menaikkan kedua alisnya.

' Sudah kang, terima kasih " jawab lita tanpa menoleh . Lita mempercepat langkahnya. Ia tidak mau berlama lama bertemu kang ikhsan. Lita langsung masuk kekelas A putri. Ia duduk dibangku paling depan bersama risma.

Jam pelajaran sebentar lagi dimulai. Lita dan risma sibuk membaca bukunya.

" Lo tau ga sekarang ustadz siapa yang masuk kelas kita ?", tanya risma sembari manaik turunkan alisnya.

" Emang siapa ?"

" Gus zafran ta "

" Oh , Gus zafran" jawab lita seolah tak peduli.Padahal dalam hati Lita benar benar bahagia bisa mengikuti pelajaran pria yang ia kagumi.Pasti ia lebih bersemangat dari pada kelas lainnya.Terlebih sejak kejadian semalam. Gus zafran sukses membuat lita tidak bisa tidur semalaman.

Tok..tok...tok

Seorang pria memasuki kelas A putri membawa kitab dan buku- bukunya ,yang tak lain adalah Gus zafran.

"Assalamualaikum wr.wb"

"Waalaikum salam wr.wb" jawab semua santri putri bersemangat.Tanpa basa basi Gus zafran langsung menuliskan materi di papan tulis.Semua santri terfokus ke tulisan yang ada didepan, terkecuali dengan lita, ia malah fokus memandang Gus zafran.

Gus zafran menjelaskan panjang lebar.Semua santri menganggukan kepalanya tanda sudah faham.

" Ada pertanyaan ?" tanya Gus zafran diakhir penjelasannya.Tampak semua santri terdiam.

" kalau tidak ada silahkan dicatat !!" sambungnya.

" Baik Gus" jawabnya serentak.

Semua santri putri mencatat materi yang diberikan Gus zafran.

"Eh Gus zafran ngelihatin lo terus tu", bisik risma.

" Ssstt...jangan berisik" ,Lita malas meladeni teman sebangkunya itu. Padahal sebenarnya lita salah tingkah mendengar ucapan risma.Tapi lita terus berfikir positif "ga mungkin juga seorang Gus zafran mandangin gue".

Jam pelajaran selesai,seluruh santri putra dan santri putri berhamburan keluar dari kelas masing- masing.Bersiap siap karena sudah tiba waktu ashar.

.

o0o

.

Pov: Gus Zafran

Sebenarnya aku tidak pernah merasakan yang namanya cinta. Diusiaku yang menginjak 25 tahun ini, aku lebih fokus pada hafalan dan kuliahku yang sebentar lagi sidang kelulusan.Aku menempuh pendidikan S2 master di salah satu Universitas Islam dikotaku. Aku terlalu sibuk dengan itu semua, terlalu sibuk mengejar akhirat dan juga karirku. Sehingga aku lupa bahwa aku juga kelah membutuhkan pendamping hidup.Hingga sore itu aku tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis, dia nampak terburu buru membawa kotak makanannya dan tidak sengaja menabrakku.Pertama kalinya saat mata kami saling bertemu, disitulah aku merasa ada sesuatu yang berbeda didadaku.Jantungku berdebar kencang,tubuhku kaku. Apakah ini yang namanya cinta?. Entahlah, tapi sejak pertemuan yang tidak disengaja itu, membuat pikiranku tidak karuan. Aku selalu bertanya tanya, siapa gadis itu, siapa namanya?.Parasnya sungguh indah, tatapannya sejuk, gayanya yang feminim dan anggun, sungguh ia sangat sempurna.

Sore itu ketika para santriwati berjalan menuju aula,aku melihatnya lagi.Sungguh aku tidak berani menatapnya.Aku hanya bisa menundukkan kepalaku saat berjalan melewatinya.Aku sangat penasaran,siapa nama gadis itu.Karena ia santri baru,jelas aku belum mengenalnya.Tiab - tibq aku teringat sesuatu. "Ya,semua santri yang ada disinikan pernah mengisi formulir,pasti datanya ada dikantor". Dengan cepat aku berjalan menuju kantor.Dengan rasa penasaranku ,aku membuka satu persatu berkas yang ada dilaci.Seketika aku menemukan foto dan formulirnya.

"Talita Adriana" nama yang bagus.Diam diam aku mencatat tanggal lahirnya.Ternyata usianya masih 18 tahun.Masih sangat muda,tapi kenapa aku bisa menyukai anak remaja reperti ini?. Ah ,ini gila.Benar benar diluar nalar.

Selesai sholat duha,aku baru teringat kalau ini adalah hari jum'at.Dan seperti biasa,jum'at pagi adalah jadwal latihan marawis atau rebana.Aku segera mengambil buku sholawat dan bergegas menuju aula.Dari kejauhan aku melihat gadis itu duduk dibarisan paling depan para santri putri.Mrngenaka gamis berwarna hitam motif bunga dan hijab berwarna peach.Sungguh cantik dan anggun.

Setelah kang ikhsan memperkenalkannya ,aku menyuruhnya menjadi vokal grup kami.Karena kebetulan vokal grup kami tidak ada yang perempuan.Betapa terkejutnya aku , mendengar suaranya yang sangat merdu.Ia j7ga hafal semua lirik sholawat.Bagaimana aku tidak mengaguminya ,kalau hobiku adalah hobinya juga.Pikiranku mulai kacau.

Disepertiga malam ,aku benar - benar belum bisa memejamkan mataku.Segera aku mengambil wudhu dan menunaikan sholat tahajud.Selesai sholat,aku menghafal Quranku.

"Ada apa dengan diriku, kenapa difikiranku hanya ada nama TALITA ADRIANA" ucap zafran sambil memijit pelipisnya.

Sepulang kuliah ,aku langsung kekantor pesantren.Jadwalku memang padat akhir akhir ini.Hingga pukul 17.30 aku masih berada dikantor.Aku sibuk mengurus data santri yang akan dimunaqasah(ujian) minggu depan.Karena yang mengikutinya adalah santri santri formal(sebutan untuk santri yang masih sekolah) dari tingkat Tsanawiyah.

Tok...tok...tok

Terdengar suara ketukan pintu.Aku mempersilahkannya masuk tapipandanganku masih kearah laptop.Karena aku harus menyelesaikan berkasku hari ini.

"Maaf Gus, ini ada titipan dari Umi"

Aku terkejut mendengar suara wanita yang sudah tidak asing itu.Spontan aku mengalihkan pandanganku ke arahnya.Badanku tiba tiba saja terasa kaku,jantungku terasa berhenti berdetak.

" Astaghfirullahaladzim", aku langsung tersadar dan mengembalikan pandanganku ke laptop.Aku terlalu takut menatap matanya.Aku juga tidak mau bertatapan wanita yang bukan mahromku.

Gadis itu meletakkan makanan dimejaku dan berlari keluar.Aku hanya menggelengkan kepalaku."Wanita yang cantik dan pintar" lirihku sambil tersenyum.

Selepas maghrib aku makan malam bersama Umi dan Abah.Aku memang anak tunggal.Jadi terasa sepi sekali rumah ini tanpa ada saudara.

"Gimana berkasnya le ?" abah memulai pembicaraan dimeja makan.

"Alhamdulillah sudah selesai Bah" jawabku.

"Minggu depan kamu yang antar anak anak munaqasah ya ! Ajak kang ikhsan dan juga santri putri untuk mendampingi anak - anak yang perempuan"

"Siap Bah"

Aku bingung ,siapa santri putri yang bisa kuajak.Sedangkan santri yang lainnya sedang sibuk mempersiapkan acara pengajian rutin bulanan disini.Tidak mungkin aku mengajak santri formal.

Adzan isya berkumandang,aku bersiap untuk sholat jamaah dimasjid.Selesai sholat isya,aku duduk diteras ndalem, mempelajari kitab dan materi yang besok akan kuberikan kepada santri kelas A putri.

Mataku tertuju pada kotak makanan diatas meja.Disitu tertulis nama Talita Adriana.Aku menjadi cemas.Tanpa fikir panjang aku mengambil kotak makanan itu dan mengisi makanan yang ada diatas meja makan. Aku buru buru kekantor setelah berpesan kepada salah satu santri putri yang ada dindalem untuk memanggilkan Lita.

Aku menunggunya hampir sepuluh menit dengan perasaan gelisah.Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu, dan pintu terbuka. Aku sudah menduga, itu pasti Talita.

Aku memberikan makanan itu dengan cepat dan langsung pergi meninggalkannya.Ada rasa lega dihatiku melihat gadis itu masih baik-baik saja.

Satu hal yang aku suka darinya,ia mau belajar dengan fokus.Seperti saat dinyah sore itu, ia tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari bukunya.Memperhatikan penjelasanku dengan seksama, mendengarkqn bait demi bait yang kusampaikan.Tanpa menyadari bahwa aku memperhatikannya sejak tadi.

Kelas itu, terasa sangat singkat bagiku.Padahal sudah dua jam aku berada disitu.Hingga adzan ashar yang mengharuskan aku menutup pelajaran sore itu.Setelah menutup salam,dengan langkah cepat aku meninggalkan kelas.Ada semangat baru di hidupku.Semangat yang entah datangnya dari mana.Intinya hariku menjadi lebih berwarna.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 48

    Sudah dua hari ini Gus zafran sudah tidak berangkat ke kampus. Dia ingin menjadi suami Siaga untuk istri dan anaknya menjelang kelahirannya. Tapi ternyata semua tidak sesuai dengan keinginannya .Ada satu acara di salah satu pesantren yang harus di isinya. Berhubung Abah ada acara , jadi mau tidak mau harus dialah yang mengisinya . Dengan pasrah dan tidak bersemangat Gus Zafran akhirnya berangkat." Gus, perkiraan dokter kan masih seminggu lagi. semangat dong " ucap Lita lembut berusaha menghibur suaminya. Gus zafran menghampiri Lita yang masih duduk di tepi ranjang , berjongkok dan membenamkan kepalanya di perut Lita. " Assalamualaikum Sayang. Abi pergi sebentar ya. tungguin Abi kalau mau lahir ".Lita membelai kepala suaminya dengan lembut. " Ya sudah sana berangkat" . Gus Zafran masih enggan beranjak. Ia masih mencium perut kita bertubi-tubi." cium dulu dong baru berangkat " ucap Gus Zafran manja. Lita terkekeh sembari mencubit kedua pipi suaminya gemas , kemudian mengecup bibir

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 47

    Sudah hampir lima belas menit Gus zafran merayu Lita, membujuknya agar tetap di rumah .Tetapi Lita yang keras kepala tetap saja ke ke ingin ikut Gus Zafran ke acara pernikahan Risma dan Kang Ikhsan." Guss...please.." rengek Lita memasang wajah memelas." Sayang , perjalanan ke sana itu memakan waktu dua jam, dan saya nggak mau kamu kecapean""Enggak Gus, biasanya saya juga kuat kok" ucap Lita masih kekeh." Tapi ini nggak biasa. Sekarang kamu lagi hamil, ada anak kita di dalam sini " ucap Gus Zafran sembari mengelus perut Lita. Lita menghela nafasnya ,ia mulai menyerah suaminya itu pasti tidak akan mengizinkannya." Ya Sudahlah , saya titip kado aja buat Risma" ucapnya sembari memberikan sebuah kotak kado kepada Gus Zafran." Nah , gitu dong Ini semua Kan demi kebaikan kamu dan calon anak kita" Lita mengangguk mengerti.Gus zafran memeluk pinggang lita " istriku ini memang pintar dan seharusnya dikasih hadiah". Gus zafran mendekati bibir lita lalu melumatnya perlahan. Lita perla

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 46

    " Sayang , aku nggak mau ditinggal " Gus zafran terkekeh mendengar rengekan manja istrinya." Ngomong apa barusan?" ucap Gus Zafran menggoda. Laki-laki itu terkekeh melihat Rona merah jambu di kedua pipi istrinya. Akhir-akhir ini Lita memang sangat manja dan terus menempel padanya. Biasanya untuk memanggilnya dengan sebutan sayang saja harus dipaksa. Tetapi kali ini ia selalu mendengar Lita mengucapkan kata-kata manja dan berhasil membuat Gus zafran senyum-senyum sendiri." Saya pengen dipeluk terus " Gus Zafran menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum geli .Jadi sekarang istrinya sudah mulai pintar menggodanya ?." Emang nggak gerah Dipeluk terus?"" Gus.... terserah saya lah mau ngapain. Ini kan maunya baby bukan mau saya . Gus nggak peka banget sih " Gus Zafran langsung diam melihat istrinya mulai berkaca-kaca. Ia bingung sebenarnya letak kesalahannya di mana hingga otaknya menangkap sesuatu yang janggal. Lita yang menyadari baru saja keceplosan langsung membekap mulutnya .

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 45

    Sengatan matahari ini tidak menyurutkan sedikitpun semangat Lita untuk berjalan menuju gedung Diniyah. Siang ini kita sudah mulai aktif dengan kegiatannya mengurus pondok pesantren suaminya itu." Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap Pelita memulai kelasnya." Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh " jawab para santri putri kompak. Lita mulai mengabsen satu persatu santri putri di kelasnya. Kemudian lanjut menyampaikan satu persatu materi dan menjelaskannya secara detail. Diam diam Lita tersenyum, memandangi setiap sudut ruangan ini . Ia teringat , disinilah awal mula cinta mereka bersemi . Di sinilah mulai tumbuhnya perasaan menyayangi satu sama lain . Dan disinilah segala kenangannya bersama Risma dan teman-teman yang lain . Lita kembali khawatir tatkala memikirkan Risma yang sempat bertemu dengannya di Bandung kemarin. Semoga saja ini yang terbaik yang diberikan Allah untuknya.*Flashback Off*" Ta , semoga lo berjodoh ya sama Gus Zafran "ucap Risma yang selalu c

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 44

    Sudah lima hari Lita dan Gus Zafran berada di kota ini. Hari ini mereka memutuskan untuk pulang karena Umi sudah sibuk menelpon setiap waktu karena merindukan Lita. Di perjalanan Lita masih saja memikirkan perihal sahabatnya yang sebentar lagi akan menikah dengan Kang Ikhsan itu. Ia tahu memang sudah lama Risma mengagumi Kang Ihsan namun Lita khawatir dengannya." Saya nggak nyangka kalau Risma bakalan nikah sama Kang Ikhsan" ucap lita memulai percakapan di Bus." Maut dan Jodoh itu nggak ada yang tahu, jadi serahkan semua sama Allah ya" Gus Zafran mencoba menenangkan Lita.Lita hanya mengangguk, terdiam , sibuk dengan pikirannya sendiri. Bagi Lita semua ini terasa begitu rumit. Dia juga masih tidak percaya kalau Kang ikhsan yang dikenalnya tega melakukan hal sebodoh itu kepadanya..o0o. Malam menjelang. Setelah perjalanan yang lumayan panjang dilewati Lita dan Gus Zafran akhirnya mereka sampai juga di pesantren. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, itu artinya Umi dan Abah

  • Gus ku ,Cinta Pertamaku   Bab 43

    Lita tertidur lelap di pelukan Gus zafran. Gus Zafran memandangi wajahnya dengan perasaan berdebar. Wajah imutnya yang terlihat begitu natural tapi cantik . Ia bersumpah akan selalu melindunginya apapun yang terjadi .Pelan-pelan ia membenarkan posisi tidur Lita dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Lalu ia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Lita terbangun mendengar suara ponselnya yang berdering. Lalu mengambilnya di atas nakas ia melihat nama Umi di layar ponselnya "Astagfirullah gue belum ngabarin Umi " lirihnya." Halo , Assalamualaikum Mi " Suara bising di seberang sana membuat Lita tahu bahwa Umi sedang tidak dirumah." Waalaikumsalam . Umi lagi di jalan ini , sama mbak mbak .Umi mau ke acara sholawatan. Umi bosen di rumah ndak ada yang nemenin"Umi dan Lita memang terbiasa mengobrol atau saling menyimak Alquran di jam-jam seperti ini." Umi hati-hati ya , ini Lita dan Gus Zafran juga sudah sampai"." Alhamdulillah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status