Share

HALCYON
HALCYON
Penulis: Xin Tsuna

BAB 1 : Aku, Cassanova ?

Langit sore terlihat indah hari ini, seorang gadis tengah termanggu menatapnya dengan syahdu sembari bersandar di kursinya  dengan santai.

“Ngelamunin apa sih anak gadis?” ujar seorang lelaki mengagetkan gadis itu.

“ih apaan sih Van, ganggu aja” protes gadis tersebut kepada pria yang disebutnya Van itu.

Kaivan Rajendra, nama lelaki yang barusan mengusik lamunannya yang juga masih saudara sepupunya itu lantas menarik kursi disampingnya dan segera menemaninya bersantai ria di kafe milik pria tersebut.

“Shei, lu tuh jangan kebanyakan ngelamun, pelanggan gue ntar pada kabur gara-gara elu” sahutnya kemudian sambil mengacak rambut sebahu Sheira.

Sheira nampak protes untuk kedua kalinya dengan matanya sembari merapikan rambutnya kembali. Sepupunya itu memang usil, meskipun begitu sebenarnya kaivan adalah sosok yang cukup baik dan menyenangkan.

“Udahlah Van, mau gue curhat sampai mulut gue berbusa juga lu nggak akan pernah ngerti. Mana paham sih Casanova kayak elu sama perasaan cinta gue yang tulus ini” jawab Sheira seraya menyindir lelaki disampingnya itu.

“Gue? Casanova? Sudah berapa kali gue bilang walaupun ganteng dan banyak yang suka, gue ini sangat menghormati perempuan Shei,” Kaivan tidak terima dengan ucapan Sheira.

“Terus apa dong namanya kalau tiap bulan lu bisa gonta-ganti gebetan bahkan sepertinya dibanding jumlah bulan dalam setahun, jumlah perempuan yang lu pacarin lebih banyak tuh” cerocos Sheira.

“Ya gimana dong itu kan resiko orang ganteng Shei, hehe” Kaivan membalas dengan cengiran di wajahnya. Sheira yang mendengar hal tersebut hanya melengos seakan mengaminkan ucapan Kaivan. Walaupun kenyataannya memang sebenarnya tidak ada yang salah dengan perkataan Kaivan barusan, sepupu tersayangnya itu memang memiliki paras yang cukup tampan walau tidak setampan artis idolanya, Lee Min Ho. Badan lelaki 24 tahun tersebut cukup tinggi dan atletis karena ia rajin berolahraga sekaligus mantan atlit basket selama di sekolah dan salah satu anggota club panjat tebing di kampusnya dahulu. Walaupun begitu kulit Kaivan tergolong cerah dan putih bersinar walaupun hobinya bercengkerama dengan sinar matahari, salah satu hal yang masih menjadi pertanyaan besar untuk Sheira selama ini. Membayangkan Kaivan melakukan perawatan kulit setelah beraktifitas seperti luluran membuatnya tersenyum geli sendiri.

“Kenapa lu senyam-senyum sendiri?” tanya Kaivan.

“Enggak apa-apa” kata Sheira seraya menggeleng “Eh terus sekarang cewek mana lagi yang lu pacarin Van?” lanjut Sheira seraya menyesap Strawberry Smoothies-nya yang tinggal setengah gelas.

“Masih sama Alanna, belum ada rencana mau putus sih sejauh ini dia juara bertahan di klasemen sementara percintaan gue” jawab Kaivan seraya melempar pandangannya kearah jendela seakan enggan menjelaskan lebih jauh lagi.

Sheira juga tidak berniat bertanya lebih lanjut mengenai kehidupan percintaan lelaki tersebut. Sudah jelas baginya ketika Kaivan menyebutkan nama seorang gadis yang sama dengan yang dia dengar dari mulut lelaki tersebut beberapa bulan lalu. Dalam hati Sheira cukup salut dengan sosok Alanna yang bisa bertahan hampir sepuluh bulan dengan lelaki tersebut. Entah bagaimana ia bisa bersabar dan membuat Kaivan hanya melihat kearahnya selama ini, meskipun begitu ia cukup sangsi jikalau Kaivan tidak curi-curi kesempatan untuk menggoda gadis lain selama sepuluh bulan terakhir.

“Wah roman-romannya neng Alanna bakal di seriusin nih!” seru Sheira sembari beranjak dari kursinya dan menyambar tasnya meninggalkan Kaivan.

Yang disindir hanya menyunggingkan senyum kecut sembari kembali bersandar dikursi dan menghisap rokok elektrik di tangan kanannya dengan sekuat tenaga dan sedetik kemudian menghembuskannya ke udara sehingga samar-samar tercium semerbak aroma manis Creamy Oat di ruangan dari asap tebal yang mengepul.

“Cih, casanova apanya? Dibanding itu harusnya gue disebut pengagum ciptaan Tuhan. Di sejarah juga casanova katanya lebih kurang ajar daripada gue. Jangankan tidur sama perempuan, main judi aja gue nggak pernah nyentuh, casanova darimananya sih gue?” batin Kaivan seraya menghisap kembali pucuk rokok elektriknya lalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

♡♡♡♡♡

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status