Home / Rumah Tangga / HAMIL SAAT BERCERAI / Tempat Tinggal Baru

Share

Tempat Tinggal Baru

last update Last Updated: 2023-01-25 15:29:23

***

Lisa segera mengakhiri panggilan dari Danny agar tidak diketahui oleh Bayu. Wanita itu berusaha bersikap tenang untuk menghadapi suaminya. Ia tidak ingin menimbulkan adanya kecurigaan yang nantinya mengundang pertanyaan. 

Wanita itu pun membalikkan badan menghadap ke arah Bayu. Ia berharap bahwa pembicaraannya dengan Danny tidak diketahui oleh laki-laki itu. Lisa sangat kesal karena pria masa lalunya masih tetap berusaha mengusik kebahagiaan yang telah didapatkan saat ini.

“Ini, Mas … ada orang yang nawarin asuransi. Aku udah bilang agar tidak menggangguku lagi.” Lisa kembali mengucapkan kebohongan kepada suaminya.

“Sini, Sayang, biarkan aku yang berbicara padanya.” Wajah Bayu tampak kesal.

“Udah, Mas, nggak perlu diperpanjang lagi, aku udah matiin teleponnya.”

“Ya, udah, kita ke meja makan lagi, yuk.” Bayu meraih tangan Lisa, lalu mereka kembali ke meja makan.

Pak Agus dan Bu Sandra tidak menaruh curiga sama sekali dengan sikap Lisa yang menerima panggilan menjauh dari meja makan. Kehamilan wanita itu telah membuat kedua orang tua tersebut untuk tetap memercayai sang menantu.

Akan tetapi, tidak dengan Bayu. Laki-laki itu merasakan adanya keanehan dari sikap yang ditunjukkan oleh sang istri. Ia sangat heran karena Lisa mengangkat telepon harus jauh dari dirinya dan kedua orang tuanya.

Saat di depan Lisa, Bayu mencoba untuk bersikap tenang agar tidak membuat istrinya curiga. Laki-laki itu tidak ingin calon ibu tersebut merasa bersedih saat dalam keadaan hamil seperti saat ini. Bayu tetap memendam keanehan yang ditunjukkan oleh Lisa.

Wanita yang sedang mengandung itu kembali menyantap hidangan di meja makan. Walaupun ia tampak menikmati menu yang ada, tetapi pikirannya tetap tertuju kepada sosok Danny yang berusaha mengusik dan mengancam dirinya.

“Kita ke mall, yuk, Lis.” Bu Sandra tiba-tiba membuka suara sambil melihat ke arah Lisa. Wanita paruh baya itu telah selesai menikmati makannya.

“Lisa, sih, tergantung persetujuan dari Mas Bayu, Mih.” Lisa mengembangkan senyuman, kemudian melirik suaminya.

“Pergi aja, Sayang, nggak apa-apa.” Bayu mengusap bahu Lisa.

“Terima kasih, Mas.” Lisa tampak bahagia karena mendapatkan izin dari sang suami.

Bu Sandra segera meninggalkan meja makan dan bersiap-siap. Sementara itu, Lisa menunggu sang ibu mertua di depan teras bersama Bayu. Lisa memegang kedua pipi suaminya karena merasa bangga menjadi istri untuk laki-laki tersebut.

“Kenapa kamu nggak ikut, Mas?” tanya Lisa kepada Bayu. Tadi laki-laki itu sudah mengatakan tidak ingin ikut bersama ibu dan istrinya.

“Aku mau main catur sama Papi. Kami udah lama nggak bertarung.” Bayu meraih tangan Lisa, lalu mencium jemari wanita tersebut. 

“Pasti lebih seru kalau kamu ikut, Mas.” Lisa merengek di depan suaminya.

“Kamu have fun aja, Sayang. Beli semua yang kamu inginkan.”

“Yang benar, Mas?”

“Iya, Sayang. Aku ingin istriku tetap bahagia.”

Lisa sangat terharu dengan sikap yang ditunjukkan Bayu. Melihat kemesraan yang ia rasakan dari sang suami, Lisa makin takut dan tidak rela jika harus berpisah dengan laki-laki itu. Ia masih tetap memikirkan ancaman Danny.

“Yuk, kita pergi sekarang.” Bu Sandra kini berada di hadapan Bayu dan Lisa.

Kedua wanita itu pun beranjak memasuki mobil, lalu meluncur hingga akhirnya tiba di tempat tujuan. Saat Bu Sandra dan Lisa turun dari mobil, mereka berpapasan dengan Bu Laras yang baru saja keluar dari kendaraan roda empat milik suaminya.

Bu Laras turun sendiri dari mobil, sedangkan sang suami menunggu di dalam. Wanita itu sangat terkejut karena tidak ingin bertemu dengan perempuan yang telah melahirkan laki-laki yang sudah menyakiti putrinya. Ia pun makin kesal melihat sosok yang sedang berbadan dua berjalan bersama Bu Sandra.

“Nggak nyangka ketemu mantan besan di sini.” Bu Sandra melihat Bu Laras dengan senyum sinis.

“Saya malas karena harus bertemu dengan kamu di tempat ini.” Bu Laras menunjukkan kekesalannya.

“Marah, ya, karena anaknya diceraikan oleh anak saya. Itu jalan terbaik untuk mereka. Bayu sudah mengambil keputusan yang tepat. Mengusir wanita yang nggak bisa memberikan keturunan, lalu akhirnya mendapatkan istri yang sekarang mengandung anak Bayu.” Bu Sandra mengusap perut Lisa.

“Saya justru bahagia karena anak saya terbebas dari keluargamu yang tidak memiliki perasaan. Anakmu dan wanita ini sangat cocok. Pengkhianat dan pelakor, pasangan serasi.” Bu Laras mengembangkan senyumnya.

“Maksud Tante apa?” Lisa tiba-tiba membuka suara.

“Akhirnya saya mendengar suara si pelakor. Semoga kamu merasakan penderitaan yang jauh lebih sakit dari anak saya. Suatu saat kamu pasti akan menerima balasannya. Untuk sekarang kamu mungkin masih bisa tersenyum, tapi nggak tahu kalau nanti.”

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Bu Laras segera berlalu meninggalkan kedua wanita itu. Ia merasa puas karena dapat mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya selama beberapa hari ini. Bu Laras sangat heran kenapa Bayu terpesona dengan wanita seperti Lisa.

***

Akhirnya, Tiara tiba di tempat kakak satu-satunya. Ia dijemput oleh sopir ke bandara karena Tika dan Haris hari ini kedatangan tamu istimewa di rumahnya. Ia adalah Arya, adik sepupu Haris yang tinggal di Singapura. Laki-laki itu menjadi direktur di salah satu perusahaan di sana.

“Maaf, ya, Dek … Kakak nggak bisa jemput. Kami kedatangan tamu, nih.” Tika langsung menghampiri adiknya, lalu mereka pun berpelukan.

“Iya, Kak, nggak apa-apa.” Tiara mengembangkan senyuman kepada Haris dan Arya setelah melepas dekapan kakaknya.

“Tia duduk dulu. Kenalin adik sepupu Kakak yang paling tampan, nih.” Haris meminta Tiara untuk berkenalan dengan Arya.

Kedua insan itu akhirnya berkenalan, berjabat tangan, lalu saling menyebutkan nama masing-masing. Arya terpesona dengan kecantikan yang dipancarkan Tiara. Ia masih tetap menggenggam tangan wanita yang ada di depannya.

“Udah, dong, pegangan tangannya.” Tika menyadari sikap yang ditunjukkan oleh adik sepupu dari suaminya tersebut.

“Maaf, Kak.” Arya pun melepaskan jabatan tangan dengan Tiara.

“Kamu istirahat di kamar aja, Dek. Kakak udah minta Bi Ijah siapin kamar untuk kamu.” Tika pun menggandeng tangan adiknya, lalu mereka melangkah menuju kamar yang telah disiapkan. Sementara itu, asisten rumah tangga di rumah tersebut segera membawa barang bawaan adik dari majikannya.

“Sadar woi!” Haris melambaikan tangan di wajah adik sepupunya karena masih memperhatikan kepergian Tika dan Tiara.

“Maaf, Kak.” Arya pun tersadar dari pandangannya ke arah Tiara.

“Ini, nih, kalau kelamaan jomlo. Melihat cewek cantik langsung nggak bisa mingkem.” Haris mengejek adik sepupunya.

“Tiara nggak kalah cantik dengan Kak Tika, ya, Kak.” Arya masih terpesona dengan kecantikan Tiara.

“Namanya juga kakak dan adik. Jangan bilang kamu terpesona dengan Tiara. Itu nggak boleh untuk saat ini.” Haris langsung mengingatkan Arya.

“Kenapa, Kak? Kok, kedengarannya aneh, ya. Kenapa hanya untuk saat ini? Itu artinya kalau untuk nanti, boleh, dong.” Arya tidak mengerti dengan maksud dari ucapan kakak sepupunya.

“Itu juga kalau Tiara mau sama kamu. He-he-he.”

“Kakak meragukan ketampanan adiknya sendiri.” Arya tampak percaya diri dengan ketampanan yang ia miliki.

Haris tidak mampu memberitahukan kepada Arya tentang apa yang telah menimpa adik iparnya saat ini. Ia juga tidak dapat berbuat apa-apa saat Bayu memberikan penderitaan kepada Tiara. Ia sangat sedih melihat keadaan wanita itu. Haris sudah menganggap Tiara seperti saudari kandung sendiri, tidak hanya sekadar adik ipar semata.

==========

Nova Irene Saputra

Ikutin terus lanjutannya, ya, Friends. 🥰

| 5
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rokhani Khani
kita akan ikuti thour lebih bagus biar kita bacanya lebih semangat
goodnovel comment avatar
Rana Nia
semoga tiara dapat jodohyang lebih baik.dari bayu
goodnovel comment avatar
Nur Aziyah
semoga tiara dpt jodoh yg lebih dari bayu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kebenaran yang Tak Terduga

    ***Tiara tidak dapat menahan diri agar tidak menangis. Ia sangat terkejut mendengar penjelasan Bayu. Dia makin sedih mengingat Aditya yang tidak tinggal bersamanya. Tiara sangat merindukan anak sulungnya tersebut.Tiara tidak sabar ingin bertemu Aditya. Dua bulan berpisah dengan sang buah hati, seperti berabad-abad lamanya. Ia tidak tahu seperti apa keadaan Aditya saat ini. Ia selalu mencemaskan anaknya itu.“Kita harus cari Adit, Mas.” Begitu pinta Tiara kepada Arya setelah dirinya mengakhiri telepon dengan Bayu.“Tapi sampai detik ini, kita belum tahu di mana Adit, Sayang.” Arya selalu bersabar menenangkan sang istri.“Mas Bayu bilang, Ayah pernah melihat seorang anak yang mirip dengan Adit. Tapi Ayah tidak berhasil menghampiri anak itu karena keburu pergi. Terus, temannya Mas Bayu yang berprofesi sebagai dokter, juga memiliki pasien baru-baru ini yang bernama Adit. Apa itu kebetulan, Mas?”“Bisa jadi, Sayang, sebab banyak anak memiliki nama yang sama dengan anak kita.”“Tapi kita

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kecurigaan Bayu

    ***Pak Arif dan Bu Laras pun akhirnya memasuki mobil, lalu meluncur dari tempat itu. Pak Arif masih memikirkan apa yang dia saksikan tadi. Akan tetapi, laki-laki paruh baya itu tidak terlalu merasa yakin kalau anak yang dilihat tadi adalah cucunya.Pak Arif berpikir, bagaimana mungkin Aditya ada di kota yang berbeda dengan orang tuanya? Sementara itu dia tahu kalau anak tersebut menghilang dari sekolah, dan pasti di kota kelahirannya. Pak Arif tidak ingin menduga-duga.Dia berpikir akan lebih baik jika menghubungi Bayu saja. Ayahnya Tiara tersebut sudah percaya kepada Bayu walaupun laki-laki itu pernah menyakiti Tiara. Pak Arif mengakui perubahan yang terlihat sekarang pada mantan menantunya tersebut.“Ayah kenapa? Lagi mikirin sesuatu?” Ternyata Bu Laras menyadari sikap yang ditunjukkan oleh suaminya. Wajah Pak Arif tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.“Nggak, Bun.” Pak Arif terpaksa tidak memberitahukan apa yang dia pikirkan kepada istrinya. Dia tidak ingin melihat wanita itu

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Curiga

    ***Tiara merasakan sesuatu yang aneh. Aditya seolah-olah berlari dan berteriak memanggil dirinya. Hati Tiara kini menjadi tidak tenang karena takut terjadi sesuatu terhadap sang buah hati tercinta.Selama ini, Tiara telah berusaha untuk meyakinkan hati bahwa Aditya akan kembali mendekap dirinya. Namun, entah kenapa keyakinan itu tiba-tiba goyah saat dia merasakan sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Tanpa diminta, bulir bening milik Tiara jatuh membasahi pipi.Arya yang kini mendekap Tiara, merasa sedih melihat wanita tersebut. Dia tidak dapat membayangkan seperti apa perasaan Tiara saat ini. Sebulan lamanya tidak mengetahui darah daging sendiri, itu pasti akan membuat sang istri terpukul.“Sayang, kamu kenapa?” Arya mengusap pipi Tiara. Dia membantu wanita itu beranjak dari tempat tidur menuju sofa yang ada di dekat jendela.“Aku takut, Mas.” Tiara menempelkan kepalanya di bahu Arya setelah mereka duduk di sofa tersebut.“Takut kenapa, Sayang?” “Aku merasa sesuatu terjadi pada Adit

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Di mana Aditya?

    ***Seminggu telah berlalu, Aditya belum juga ditemukan. Tiara dan Arya semakin mencemaskan anak yang sangat mereka sayangi tersebut. Pasangan suami-istri itu sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi belum juga menunjukkan hasil.Tiara tidak pernah menyangka akan mengalami penderitaan yang sangat sakit seperti ini. Dia merasa kalau takdir telah mempermainkan hidupnya. Saat dirinya mengandung Aditya, dia dibuang oleh sang mantan suami. Setelah sang buah hati berumur lima tahun, kenyataan pahit kembali menghampirinya. Mereka harus berpisah.“Adit ke mana, Mas?” Tiara kembali menangis sambil mencium pakaian milik Aditya di kamar anak itu.“Kita sudah berusaha, Sayang, tapi kenyataannya Adit belum bersama kita sekarang. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah, tetap berharap agar Adit dalam keadaan baik-baik saja.” Arya selalu berusaha untuk menenangkan Tiara.“Apa yang harus kita lakukan, Mas? Ayah kandungnya Adit juga seolah-olah tidak peduli. Dia nggak berusaha menghubungiku.” Tiara ke

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Siapa yang Menculik Aditya?

    *** Tiara semakin tidak tenang karena sampai malam hari tiba, keberadaan Aditya belum juga diketahui. Tiara pun tidak mampu untuk tetap diam, dia ingin memberitahukan apa yang terjadi kepada Bayu.Tiara berpikir bahwa ayah kandung Aditya berhak tahu keadaan putranya saat ini. Ternyata Arya juga memiliki pikiran yang sama dengan sang istri. Dia pun memberikan persetujuan kepada Tiara agar menghubungi Bayu.Arya sangat mengerti dengan perasaan Tiara saat ini. Dia tidak ingin melihat kesedihan berlarut-larut menghampiri istrinya. Jika malam ini Aditya belum juga ditemukan, Arya akan segera melaporkan kejadian ini kepada yang berwajib besok pagi.Tiara segera mencari nomor kontak Bayu di ponselnya, lalu menekan tombol simbol telepon berwarna hijau. Dia berharap agar Bayu bersedia mencari tahu keberadaan sang buah hati tercinta. Tiara sangat tahu seperti apa besarnya kasih sayang mantan suaminya terhadap Aditya.“Hallo, Tia.” Tiara pun mendengar suara Bayu. Wanita itu tidak tahu bahwa san

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kehilangan

    ***“Mas, kamu udah jemput Adit?” tanya Tiara kepada Arya melalui telepon.“Bukannya tadi aku udah nelepon kamu, Sayang. Aku nggak bisa jemput Adit hari ini karena lagi ada meeting.” Arya bingung mendengar pertanyaan istrinya.“Tapi Adit nggak ada di sekolah, Mas. Aku menemui gurunya tadi, kata beliau ada laki-laki yang jemput Adit. Beliau pikir itu kamu.” Tiara mulai tampak khawatir.“Dari tadi aku tetap di kantor, Sayang.” Arya juga mulai panik.“Jadi, siapa yang jemput Adit, Mas? Adit ke mana?” Tiara tidak mampu menahan air matanya. “Kamu harus tenang, ya, Sayang. Kamu di mana sekarang? Masih di sekolah Adit?” tanya Arya kepada istrinya.“Iya, Mas. Aku ke sini sama Pak Amin.” Tiara menjelaskan kalau dirinya ke sekolah Aditya bersama Pak Amin, supir keluarga Arya.“Oke, Sayang. Kamu minta Pak Amin pulang sekarang. Sebentar lagi aku sampai di sekolah Adit. Aku tutup teleponnya, ya.” Arya pun memasuki mobilnya, lalu meluncur meninggalkan kantor.Tiara merasa dunianya berakhir setelah

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Penentuan Hak Asuh Aditya

    ***Dua hari berlalu, Tiara mendapatkan irformasi dari mantan ibu mertuanya bahwa Bayu dan Pak Agus mengalami kecelakaan. Tiara sangat terkejut mendengar penuturan wanita paruh baya tersebut. Ternyata Bayu belum siuman dari pingsannya.“Tolong bantu Mami, Tia. Sudah dua hari ini Bayu tidak sadarkan diri. Mami berharap agar kamu bersedia mempertemukan Bayu dengan anaknya.” Bu Sandra berharap agar Tiara bersedia memenuhi keinginannya.Tiara takut mendengar permintaan Bu Sandra. Ia masih mengingat bagaimana Bayu berusaha ingin merebut Aditya dari dirinya. Tiara bingung harus berbuat apa sekarang. Ia sadar kalau Bayu adalah ayah kandung Aditya, tetapi ia tidak ingin kalau sampai sang buah hati jauh darinya.“Apa yang harus kita lakukan, Mas?” tanya Tiara kepada Arya setelah menerima telepon dari ibunya Bayu.“Terus terang, aku juga bingung, Sayang. Aku kasihan melihat Bayu, tapi aku juga kesal mengingat ancamannya yang ingin mengambil Adit dari kita.” Arya mengungkapkan apa yang ia rasaka

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Perubahan Sikap Ayahnya Bayu

    ***Di tempat lain, terdapat Lisa yang sudah sadarkan diri. Saat ini, ia sedang di rumah sakit karena akibat dari perbuatannya sendiri. Lani dengan berani menyebabkan Lisa kehilangan janin yang diharapkan selama ini.Saat Lisa menginginkan kehadiran sang buah hati, ia pun kehilangan anak itu sebelum lahir ke dunia. Pembantaian yang dilakukan oleh Lani dan lelaki bayarannya telah menyebabkan Lisa berpisah untuk kedua kali dengan darah dagingnya. Kejadian ini mengingatkan dirinya atas kepergian Keysa dari dunia ini.“Anakku, Buk.” Lisa membenamkan wajah di dada ibunya yang datang melihat keadaan putrinya.“Kamu yang ikhlas, ya, Nak. Dia sudah tenang di sana.” Wanita paruh baya itu berusaha menenangkan Lisa.Lisa berusaha untuk menggerakkan kaki, tetapi apa yang terjadi? Anggota tubuhnya tersebut tetap tidak bergerak. Lisa tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Ia pun menyibakkan selimut dari kakinya. Ternyata, Lisa tidak hanya kehilangan janin yang diharapkan, tetapi juga anggota tub

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Bayu Nekat Menemui Tiara

    ***Sore pun tiba, Bayu dan ayahnya segera bergerak menuju tempat tujuan. Kedua laki-laki itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Aditya. Pak Agus dan Bayu membayangkan kalau anak itu tinggal bersama mereka, kebahagiaan akan menghiasi hari-hari mereka.Sementara itu, Tiara yang sedang berada bersama kedua putranya di halaman sangat terkejut melihat kehadiran sang mantan suami dan ayahnya. Ia pun segera membawa Aditya dan Arga memasuki rumah. Tiara merasakan sesuatu yang aneh setelah bertemu dengan Pak Agus dan Bayu.Arya dan sang ayah yang baru pulang dari kantor juga sangat terkejut melihat Bayu dan ayahnya yang kini duduk di depan teras. Arya tidak menyangka kalau laki-laki masa lalu Tiara kini ada di hadapannya. Ia kembali mengingat sebutan sayang yang ditujukan Bayu kepada Tiara semalam.“Ada perlu apa ke sini?” tanya Arya dengan ketus.“Mau ketemu anakku!” jawab Bayu dengan ketus juga.“Dasar laki-laki aneh. Dulu Tiara nggak anggap, sekarang butuh.” Arya tersenyum sinis kepada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status