Share

Memilih Menjauh

last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 17:00:56

***

Hari ini Minggu, Tiara sudah sangat yakin untuk meninggalkam kota kelahirannya menuju daerah tempat tinggal sang kakak. Ia berharap setelah menjauh dari Bayu, maka dirinya akan mampu menghapus bayangan laki-laki itu dan fokus dengan kehamilannya.

Saat ini, Pak Arif dan Bu Laras pun mengantar putri bungsu mereka ke bandara. Kedua orang tua itu merasa sedikit tenang dan lega melihat perubahan yang terjadi terhadap Tiara. Wanita itu tidak terlalu menunjukkan wajah sedih seperti saat pertama kali tiba di rumah ayah dan ibunya.

Mereka pun menyusuri jalan sambil berbincang sesekali. Tiara melihat ke kanan dan kiri secara bergantian. Ia tidak pernah menyangka hingga akhirnya harus pergi meninggalkan kota yang banyak memberikan kenangan untuk dirinya.

Tiara kembali mengingat saat Bayu pertama kali mengungkapkan cinta dan perasaan kepadanya. Saat itu dirinya masih duduk di bangku kuliah semester akhir. Sementara Bayu sudah menjadi direktur di perusahaan milik keluarganya.

“Aku ingin hubungan kita tidak hanya sebagai teman, Tiara.” Bayu menggenggam tangan Tiara kala itu.

“Maksud Kakak?” Saat itu Tiara masih memanggil Bayu dengan sebutan kakak.

“Aku ingin kamu menjadi orang yang istimewa untukku. Menemani hari-hariku. Bersedialah menjadi pacarku, Tiara. Aku mencintaimu.” Bayu dengan lembut mengutarakan perasaan cintanya kepada Tiara.

Ternyata Tiara juga memiliki perasaan yang sama dengan Bayu. Tidak menunggu lama, wanita itu pun memberikan jawaban dan mengatakan bahwa dirinya juga mencintai laki-laki tersebut. Sejak saat itu, Bayu dan Tiara akhirnya resmi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Tiara merasa menjadi wanita paling beruntung karena memiliki kekasih seperti Bayu. Setelah setahun menjalin hubungan, akhirnya dua insan tersebut yakin melanjutkan jalinan kasih di antara mereka ke jenjang yang lebih serius, pernikahan.

Empat tahun pernikahan mereka, semuanya masih baik-baik saja. Bayu dan Tiara tidak pernah mempermasalahkan buah hati yang belum hadir di tengah-tengah rumah tangga kedua insan tersebut. Namun, saat akan memasuki usia perkawinan yang kelima, orang tua Bayu mulai ikut campur dalam hubungan mereka.

“Kapan kalian kasih Mami momongan, Bay, Tia?” Pertanyaan Bu Sandra saat itu membuat hati Tiara tidak tenang.

“Doakan aja, Mih, semoga keinginan itu segera terwujud.” Bayu menenangkan ibunya kala itu.

“Hampir lima tahun kalian menikah, seharusnya Mami udah menimang cucu dari kamu, Bay. Mami iri lihat teman-teman yang sudah punya cucu dari anak laki-lakinya.”

“Iya, Mih. Bayu juga ingin secepatnya menjadi seorang ayah.”

“Jangan-jangan Tiara, nih, yang bermasalah. Dalam keluarga kita tidak ada yang selama ini belum hamil saat usia pernikahan udah berjalan beberapa tahun.” Bu Sandra tidak merasa bersalah mengungkapkan hal tersebut di depan Tiara.

“Mami nggak boleh nyalahin Tiara seperti itu. Dia juga sangat mengingkan momongan hadir dalam rumah tangga kami.”

“Kamu selalu aja bela istri. Mami heran lihat kamu. Hampir lima tahun nikah, kok, nggak hamil-hamil.” Bu Sandra menggerutu, lalu pergi dari hadapan Bayu dan Tiara.

“Omongan Mami jangan diambil hati, ya, Sayang. Anggap aja Mami lagi ada masalah, jadi melampiaskannya ke kita. Aku yakin, suatu saat nanti kamu akan melahirkan anakku. Aku ingin anak laki-laki yang menjadi penerus keluarga ini.” Bayu memberikan pengertian kepada Tiara agar tidak membenci Bu Sandra.

Jika mengingat semua sikap Bayu saat awal pernikahan hingga pembelaan laki-laki itu terhadap dirinya, Tiara tidak menyangka sama sekali kalau Bayu mampu mengucapkan kata cerai kepadanya. Selama ini Tiara merasa bahwa cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh pria itu benar-benar tulus.

“Kita udah sampai, Sayang.” Suara Bu Laras mengagetkan Tiara.

Ia tidak menyadari kalau mereka sudah tiba di bandara. Tiara segera turun dari mobil, lalu diikuti oleh ayah dan ibunya. Setelah mengucapkan kata perpisahan, Tiara pun berlalu dari hadapan Pak Arif dan Bu Laras. Ia merasa sedih karena harus meninggalkan orang tua tercinta, tetapi semua ini dilakukan demi kebaikan dirinya dan sang buah hati.

❤❤❤

Minggu ceria seperti hati Lisa yang merasa sangat bangga menjadi ratu di istana milik Bayu. Kehidupan di masa lalunya dan sekarang sangat berubah drastis. Dulu hidup di tengah keluarga yang serba kekurangan, tetapi sekarang bak tuan putri yang mendapatkan apan pun yang ia inginkan.

Hari ini, sang ibu mertua meminta Lisa dan laki-laki yang kini hidup bersamanya agar segera datang ke rumah wanita paruh baya tersebut. Sejak Lisa dinyatakan positif hamil, sikap yang ditunjukkan oleh Bu Sandra makin menonjol terhadap sang menantu.

Seperti janji yang pernah Bu Sandra ucapkan sebelumnya bahwa ia akan memberikan apa pun yang diinginkan Lisa jika sudah mengandung anak Bayu. Ungkapan itu pun kini menjadi kenyataan, Bu Sandra benar-benar sangat memanjakan wanita yang diyakini telah hamil anak dari Bayu.

Bu Sandra sering memberikan barang-barang mewah untuk Lisa. Wanita paruh baya itu juga tidak perhitungan dalam membantu keluarga dari menantunya. Kemewahan itulah yang membuat Lisa ingin sepenuhnya memiliki Bayu dan keluarganya tanpa ada penghalang.

Oleh karena itu, Lisa tidak pernah merasa bersalah karena telah menyingkirkan Tiara dari kehidupan Bayu. Ia ingin menjadi satu-satunya wanita yang akan mendampingi hidup sang suami, walaupun pernikahannya dengan Bayu masih secara siri.

Akan tetapi, Lisa tidak pernah mempermasalahkan itu karena yang ada dalam pikirannya adalah dapat menikmati kekayaan keluarga Bayu. Perasaannya selalu berbunga-bunga karena kini dapat mewujudkan impiannya yang sejak dulu ingin menjadi istri dari seorang konglomerat. 

Hati Lisa juga kian bahagia karena sekarang sudah berada di rumah orang tua Bayu. Bu Sandra menyambut Lisa dengan semangat, ia menghampiri wanita itu, lalu mengusap perutnya. Lisa yang diperlakukan seperti itu menjadi tersanjung dan terbuai.

Mereka segera menuju meja makan, lalu menikmati menu makanan yang telah dihidangkan di meja makan. Tiba-tiba terdengar suara panggilan masuk dari ponsel Lisa. Ia pun melihat layar dan ternyata telepon dari Danny.

Lisa bingung harus berbuat apa. Ia pun membatalkan panggilan tersebut. Namun, benda pipih itu kembali mengeluarkan suara. Ternyata panggilan masuk dari nomor yang sama dengan sebelumnya. Lisa makin panik dan bingung.

“Telepon dari siapa, Sayang?” tanya Bayu kepada Lisa.

“Nggak tahu, nih, Mas. Mungkin salah sambung atau orang yang ingin menawarkan sesuatu.” Lisa memberikan alasan dengan kebohongan.

“Angkat aja, Sayang. Siapa tahu penting.” Bayu memberikan saran.

“Biarin aja, Mas. Nanti juga dia capek sendiri.” Lisa tetap menolak untuk tidak mengangkat telepon dari Danny.

Nada panggilan itu pun terdengar lagi. Bayu kembali memberikan saran agar sang istri menerima telepon tersebut. Akhirnya, Lisa beranjak sedikit menjauh dari meja makan agar dapat berbicara dengan Danny. Ia tidak ingin jika suami dan kedua mertuanya mendengar pembicaraan mereka.

“Kenapa kamu masih menghubungiku?” tanya Lisa dengan nada sedikit ditekan.

“Karena aku tidak ingin berpisah denganmu.” Jawaban yang diberikan Danny membuat Lisa merasa kesal.

“Tapi aku udah nggak butuh kamu lagi.”

“Tapi aku tidak akan pernah melepaskan dirimu.”

“Kamu nggak usah nekat. Kalau kamu masih tetap menghubungiku, aku akan blokir nomor kamu.” Lisa memberikan peringatan kepada Danny.

“Coba aja kalau berani. Aku akan makin nekat untuk memberitahukan apa yang terjadi di antara kita kepada suamimu dan keluarganya.” Ternyata Danny justru memberikan ancaman.

Lisa makin bingung dengan apa yang dikatakan Danny kepadanya. Ia tidak pernah memikirkan sebelumnya kalau laki-laki itu kini menjadi ancaman besar untuk dirinya. Lisa tidak ikhlas jika harus kehilangan apa yang telah ia raih saat ini.

“Aku mohon, jangan ganggu aku lagi.” Lisa mencoba memohon kepada Danny dengan suara seperti orang memelas minta dikasihani.

“Siapa yang ganggu kamu, Sayang?” Lisa terkejut mendengar suara Bayu yang kini berada di belakangnya.

==========

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kebenaran yang Tak Terduga

    ***Tiara tidak dapat menahan diri agar tidak menangis. Ia sangat terkejut mendengar penjelasan Bayu. Dia makin sedih mengingat Aditya yang tidak tinggal bersamanya. Tiara sangat merindukan anak sulungnya tersebut.Tiara tidak sabar ingin bertemu Aditya. Dua bulan berpisah dengan sang buah hati, seperti berabad-abad lamanya. Ia tidak tahu seperti apa keadaan Aditya saat ini. Ia selalu mencemaskan anaknya itu.“Kita harus cari Adit, Mas.” Begitu pinta Tiara kepada Arya setelah dirinya mengakhiri telepon dengan Bayu.“Tapi sampai detik ini, kita belum tahu di mana Adit, Sayang.” Arya selalu bersabar menenangkan sang istri.“Mas Bayu bilang, Ayah pernah melihat seorang anak yang mirip dengan Adit. Tapi Ayah tidak berhasil menghampiri anak itu karena keburu pergi. Terus, temannya Mas Bayu yang berprofesi sebagai dokter, juga memiliki pasien baru-baru ini yang bernama Adit. Apa itu kebetulan, Mas?”“Bisa jadi, Sayang, sebab banyak anak memiliki nama yang sama dengan anak kita.”“Tapi kita

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kecurigaan Bayu

    ***Pak Arif dan Bu Laras pun akhirnya memasuki mobil, lalu meluncur dari tempat itu. Pak Arif masih memikirkan apa yang dia saksikan tadi. Akan tetapi, laki-laki paruh baya itu tidak terlalu merasa yakin kalau anak yang dilihat tadi adalah cucunya.Pak Arif berpikir, bagaimana mungkin Aditya ada di kota yang berbeda dengan orang tuanya? Sementara itu dia tahu kalau anak tersebut menghilang dari sekolah, dan pasti di kota kelahirannya. Pak Arif tidak ingin menduga-duga.Dia berpikir akan lebih baik jika menghubungi Bayu saja. Ayahnya Tiara tersebut sudah percaya kepada Bayu walaupun laki-laki itu pernah menyakiti Tiara. Pak Arif mengakui perubahan yang terlihat sekarang pada mantan menantunya tersebut.“Ayah kenapa? Lagi mikirin sesuatu?” Ternyata Bu Laras menyadari sikap yang ditunjukkan oleh suaminya. Wajah Pak Arif tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.“Nggak, Bun.” Pak Arif terpaksa tidak memberitahukan apa yang dia pikirkan kepada istrinya. Dia tidak ingin melihat wanita itu

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Curiga

    ***Tiara merasakan sesuatu yang aneh. Aditya seolah-olah berlari dan berteriak memanggil dirinya. Hati Tiara kini menjadi tidak tenang karena takut terjadi sesuatu terhadap sang buah hati tercinta.Selama ini, Tiara telah berusaha untuk meyakinkan hati bahwa Aditya akan kembali mendekap dirinya. Namun, entah kenapa keyakinan itu tiba-tiba goyah saat dia merasakan sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Tanpa diminta, bulir bening milik Tiara jatuh membasahi pipi.Arya yang kini mendekap Tiara, merasa sedih melihat wanita tersebut. Dia tidak dapat membayangkan seperti apa perasaan Tiara saat ini. Sebulan lamanya tidak mengetahui darah daging sendiri, itu pasti akan membuat sang istri terpukul.“Sayang, kamu kenapa?” Arya mengusap pipi Tiara. Dia membantu wanita itu beranjak dari tempat tidur menuju sofa yang ada di dekat jendela.“Aku takut, Mas.” Tiara menempelkan kepalanya di bahu Arya setelah mereka duduk di sofa tersebut.“Takut kenapa, Sayang?” “Aku merasa sesuatu terjadi pada Adit

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Di mana Aditya?

    ***Seminggu telah berlalu, Aditya belum juga ditemukan. Tiara dan Arya semakin mencemaskan anak yang sangat mereka sayangi tersebut. Pasangan suami-istri itu sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi belum juga menunjukkan hasil.Tiara tidak pernah menyangka akan mengalami penderitaan yang sangat sakit seperti ini. Dia merasa kalau takdir telah mempermainkan hidupnya. Saat dirinya mengandung Aditya, dia dibuang oleh sang mantan suami. Setelah sang buah hati berumur lima tahun, kenyataan pahit kembali menghampirinya. Mereka harus berpisah.“Adit ke mana, Mas?” Tiara kembali menangis sambil mencium pakaian milik Aditya di kamar anak itu.“Kita sudah berusaha, Sayang, tapi kenyataannya Adit belum bersama kita sekarang. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah, tetap berharap agar Adit dalam keadaan baik-baik saja.” Arya selalu berusaha untuk menenangkan Tiara.“Apa yang harus kita lakukan, Mas? Ayah kandungnya Adit juga seolah-olah tidak peduli. Dia nggak berusaha menghubungiku.” Tiara ke

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Siapa yang Menculik Aditya?

    *** Tiara semakin tidak tenang karena sampai malam hari tiba, keberadaan Aditya belum juga diketahui. Tiara pun tidak mampu untuk tetap diam, dia ingin memberitahukan apa yang terjadi kepada Bayu.Tiara berpikir bahwa ayah kandung Aditya berhak tahu keadaan putranya saat ini. Ternyata Arya juga memiliki pikiran yang sama dengan sang istri. Dia pun memberikan persetujuan kepada Tiara agar menghubungi Bayu.Arya sangat mengerti dengan perasaan Tiara saat ini. Dia tidak ingin melihat kesedihan berlarut-larut menghampiri istrinya. Jika malam ini Aditya belum juga ditemukan, Arya akan segera melaporkan kejadian ini kepada yang berwajib besok pagi.Tiara segera mencari nomor kontak Bayu di ponselnya, lalu menekan tombol simbol telepon berwarna hijau. Dia berharap agar Bayu bersedia mencari tahu keberadaan sang buah hati tercinta. Tiara sangat tahu seperti apa besarnya kasih sayang mantan suaminya terhadap Aditya.“Hallo, Tia.” Tiara pun mendengar suara Bayu. Wanita itu tidak tahu bahwa san

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kehilangan

    ***“Mas, kamu udah jemput Adit?” tanya Tiara kepada Arya melalui telepon.“Bukannya tadi aku udah nelepon kamu, Sayang. Aku nggak bisa jemput Adit hari ini karena lagi ada meeting.” Arya bingung mendengar pertanyaan istrinya.“Tapi Adit nggak ada di sekolah, Mas. Aku menemui gurunya tadi, kata beliau ada laki-laki yang jemput Adit. Beliau pikir itu kamu.” Tiara mulai tampak khawatir.“Dari tadi aku tetap di kantor, Sayang.” Arya juga mulai panik.“Jadi, siapa yang jemput Adit, Mas? Adit ke mana?” Tiara tidak mampu menahan air matanya. “Kamu harus tenang, ya, Sayang. Kamu di mana sekarang? Masih di sekolah Adit?” tanya Arya kepada istrinya.“Iya, Mas. Aku ke sini sama Pak Amin.” Tiara menjelaskan kalau dirinya ke sekolah Aditya bersama Pak Amin, supir keluarga Arya.“Oke, Sayang. Kamu minta Pak Amin pulang sekarang. Sebentar lagi aku sampai di sekolah Adit. Aku tutup teleponnya, ya.” Arya pun memasuki mobilnya, lalu meluncur meninggalkan kantor.Tiara merasa dunianya berakhir setelah

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Penentuan Hak Asuh Aditya

    ***Dua hari berlalu, Tiara mendapatkan irformasi dari mantan ibu mertuanya bahwa Bayu dan Pak Agus mengalami kecelakaan. Tiara sangat terkejut mendengar penuturan wanita paruh baya tersebut. Ternyata Bayu belum siuman dari pingsannya.“Tolong bantu Mami, Tia. Sudah dua hari ini Bayu tidak sadarkan diri. Mami berharap agar kamu bersedia mempertemukan Bayu dengan anaknya.” Bu Sandra berharap agar Tiara bersedia memenuhi keinginannya.Tiara takut mendengar permintaan Bu Sandra. Ia masih mengingat bagaimana Bayu berusaha ingin merebut Aditya dari dirinya. Tiara bingung harus berbuat apa sekarang. Ia sadar kalau Bayu adalah ayah kandung Aditya, tetapi ia tidak ingin kalau sampai sang buah hati jauh darinya.“Apa yang harus kita lakukan, Mas?” tanya Tiara kepada Arya setelah menerima telepon dari ibunya Bayu.“Terus terang, aku juga bingung, Sayang. Aku kasihan melihat Bayu, tapi aku juga kesal mengingat ancamannya yang ingin mengambil Adit dari kita.” Arya mengungkapkan apa yang ia rasaka

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Perubahan Sikap Ayahnya Bayu

    ***Di tempat lain, terdapat Lisa yang sudah sadarkan diri. Saat ini, ia sedang di rumah sakit karena akibat dari perbuatannya sendiri. Lani dengan berani menyebabkan Lisa kehilangan janin yang diharapkan selama ini.Saat Lisa menginginkan kehadiran sang buah hati, ia pun kehilangan anak itu sebelum lahir ke dunia. Pembantaian yang dilakukan oleh Lani dan lelaki bayarannya telah menyebabkan Lisa berpisah untuk kedua kali dengan darah dagingnya. Kejadian ini mengingatkan dirinya atas kepergian Keysa dari dunia ini.“Anakku, Buk.” Lisa membenamkan wajah di dada ibunya yang datang melihat keadaan putrinya.“Kamu yang ikhlas, ya, Nak. Dia sudah tenang di sana.” Wanita paruh baya itu berusaha menenangkan Lisa.Lisa berusaha untuk menggerakkan kaki, tetapi apa yang terjadi? Anggota tubuhnya tersebut tetap tidak bergerak. Lisa tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Ia pun menyibakkan selimut dari kakinya. Ternyata, Lisa tidak hanya kehilangan janin yang diharapkan, tetapi juga anggota tub

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Bayu Nekat Menemui Tiara

    ***Sore pun tiba, Bayu dan ayahnya segera bergerak menuju tempat tujuan. Kedua laki-laki itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Aditya. Pak Agus dan Bayu membayangkan kalau anak itu tinggal bersama mereka, kebahagiaan akan menghiasi hari-hari mereka.Sementara itu, Tiara yang sedang berada bersama kedua putranya di halaman sangat terkejut melihat kehadiran sang mantan suami dan ayahnya. Ia pun segera membawa Aditya dan Arga memasuki rumah. Tiara merasakan sesuatu yang aneh setelah bertemu dengan Pak Agus dan Bayu.Arya dan sang ayah yang baru pulang dari kantor juga sangat terkejut melihat Bayu dan ayahnya yang kini duduk di depan teras. Arya tidak menyangka kalau laki-laki masa lalu Tiara kini ada di hadapannya. Ia kembali mengingat sebutan sayang yang ditujukan Bayu kepada Tiara semalam.“Ada perlu apa ke sini?” tanya Arya dengan ketus.“Mau ketemu anakku!” jawab Bayu dengan ketus juga.“Dasar laki-laki aneh. Dulu Tiara nggak anggap, sekarang butuh.” Arya tersenyum sinis kepada

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status