Share

Mencoba kabur

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-19 07:23:13

Michael melangkah pergi, meninggalkan Sahira yang masih duduk dengan tangan terikat. Napasnya masih sedikit memburu, pikirannya penuh dengan kekacauan yang tidak ingin dia akui. Namun, baru beberapa langkah, suara lemah tapi tegas menghentikannya.

"Michael."

Michael berhenti, tapi tidak menoleh.

“Apa?”

"Aku ... haus."

Nada suara Sahira terdengar datar, nyaris tanpa emosi. Namun, Michael tahu betul bahwa tubuh manusia punya batasnya. Jika dia sudah meminta, itu berarti dia benar-benar butuh.

Michael menyeringai tanpa melihat ke belakang. "Haus?" Dia berbalik perlahan, menatap Sahira yang masih berusaha mempertahankan harga dirinya meskipun wajahnya terlihat pucat.

Sahira menatapnya lurus. "Aku ingin minum."

Michael berjalan mendekat dengan langkah santai, matanya penuh dengan kejahatan yang nyaris terlihat seperti permainan baginya. Dia menunduk sedikit, menyamakan tinggi mereka, lalu membelai pipi Sahira dengan ujung jarinya—sentuhan yang bertolak belakang dengan kekejaman yang baru s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
ampun abees banget nasib mu Sahira
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pertarungan sengit

    Langkah kaki Michael dan Sahira bergema pelan di lorong bawah tanah yang gelap dan pengap. Dinding-dinding lembap di sisi mereka berlumut, cahaya temaram dari lampu gantung tua berayun pelan, menciptakan bayangan bergerak yang membuat jantung berdebar. Napas mereka tertahan, telinga waspada menangkap setiap suara.Michael menggenggam erat tangan Sahira, tubuhnya tetap siaga. “Sedikit lagi, kita keluar dari tempat ini,” bisiknya.Sahira mengangguk, meski napasnya ngos-ngosan. “Aku tak percaya aku akhirnya bisa berjalan di luar ruangan itu lagi …”Mereka tiba di pintu besi tua, gerbang terakhir sebelum dunia luar. Michael menarik napas dalam-dalam dan memutar gagangnya perlahan. Engsel pintu berdecit lirih.“Kau yakin takkan ada yang tau?”“Mereka semua sibuk, apalagi si penghianat itu.”“Baiklah, ayok.”Cahaya dari luar mulai menerobos masuk—dan bersamaan dengan itu, suara langkah sepatu bergema keras di depan mereka.Braakk!Pintu terbuka sepenuhnya.Tapi ...Lucas berdiri di sana.Le

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Harus pergi!

    Lucas terhuyung keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai. Tubuhnya berkeringat, wajahnya pucat, dan tangannya masih menekan perutnya yang melilit nyeri. Napasnya berat seperti baru berlari maraton, sementara bajunya kusut dan lembap. Dia menggertakkan gigi, kesal sekaligus bingung. Obat dari dokter bayangannya memang perlahan bekerja, tapi rasa perih dan panas di perutnya belum sepenuhnya reda.“Brengsek,” gumamnya, menahan gejolak di lambungnya. “Apa yang terjadi tadi … siapa yang—”Matanya menyapu ruangannya.Kosong.Dia keluar dan menyapu lorong di sekelilingnya.Kosong juga. Hening.Tak ada tanda-tanda anak buah yang tadi mengantar makanan. Yang seharusnya masih berjaga di depan pintu.“Mana orang itu?!” bentaknya, suaranya menggema dalam lorong beton.Seorang pria berseragam hitam muncul dari tikungan. “Bos, saya di sini!”Lucas mendekatinya cepat, menyeringai marah. “Mana anak buah yang tadi antar makanan untukku? Yang tinggi, bawa baki?”Pria itu mengerutkan kening. “Saya

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Memberi sedikit pelajaran!

    Langit mulai menggelap di luar jendela kecil yang terpasang tinggi di ruangan itu. Michael berdiri di balik pintu, menatap jam tangan yang kini berdetak seperti detik menuju kehancuran. Ia menarik napas pelan, lalu mengenakan kembali jaket gelap dan topengnya. Kali ini, rencananya dimulai. Satu langkah kecil, namun berarti: membuat Lucas menderita, tanpa curiga.Beberapa jam sebelumnya, Michael diam-diam menyusup ke dapur bawah—tempat para penjaga biasa mengambil makanan. Ia berpura-pura sebagai bagian dari "pengamanan baru", dan tidak ada yang menyadari identitas aslinya. Lagipula, semua terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing.Ia menemukan apa yang ia cari: sebotol kecil cairan pencahar kuat. Hanya satu tetes saja cukup membuat perut menjerit. Michael menyelipkannya ke saku dalam, lalu menunggu saat yang tepat.Dan momen itu datang malam ini, saat Lucas memerintahkan seorang penjaga membawa makanan ke ruang istirahatnya. Michael menawarkan diri—dengan gaya merendah penuh ke

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Maafkan aku

    Sahira menyuap sesendok terakhir sup yang hangat itu dengan gerakan pelan dan hati-hati. Aroma kaldu yang menggoda telah menipiskan pertahanannya sejak awal, namun ia mencoba bertahan hingga tubuhnya sendiri tak kuasa menolak. Meskipun hatinya masih kalut, tubuhnya tetap membutuhkan asupan setelah sekian lama disiksa oleh kelaparan dan dingin yang menusuk tulang. Hangatnya sup itu seolah membungkus seisi perutnya, menciptakan perasaan lega yang samar—walau hanya sesaat.Di seberangnya, Michael duduk diam, menatapnya lekat-lekat. Tatapan pria itu seperti lautan dalam yang menyimpan badai emosi—kelegaan, belas kasih, dan ketakutan yang membuncah namun terkekang di balik wajah tenangnya. Napasnya tertahan ketika melihat wanita itu akhirnya menyerah pada rasa lapar, menyaksikan bagaimana Sahira mulai memulihkan sedikit kekuatannya, walau masih rapuh.Namun saat sendok itu diletakkan perlahan di atas mangkuk, Michael bergerak cepat. Ia mengeluarkan kain kecil dari saku jaket gelapnya, dan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku di sini, sayang ....

    “Akhhh ... ughh ... nikmatnya.”Suara desahan menggema lembut di dalam sebuah hotel mewah yang lampunya sengaja diredupkan. Tirai jendela ditutup rapat, mengurung keintiman dua tubuh yang saling membakar satu sama lain di atas ranjang. Sergio yang telanjang dengan napas memburu, menciumi leher Karin dengan rakus. Jemarinya menggenggam rambut gadis itu, sementara tubuh mereka melengkung dalam irama panas dan penuh hasrat.“Ahhh ... pelan-pelan, ughh Sergio ....”Karin mendesah pelan, tubuhnya melingkari Sergio seperti lilitan api yang tak ingin padam. Ciuman Sergio turun dari leher ke dada, membuat gadis itu menggeliat dan menyebut namanya dengan suara lirih namun penuh kenikmatan.“Akhhh, nikmat sekali.” Sergio memejamkan mata, menikmati setiap kali hentakkannya sendiri. Milik Karin menjepit miliknya.“Sergio …”“Diam sayang, sebentar lagi aku sampai ....”Namun di tengah desahan itu, tiba-tiba suara ponsel membelah suasana panas yang memabukkan. Nada dering nyaring membuat Sergio men

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael, tolong aku!

    Lucas berhenti di depan pintu besi tebal yang memiliki dua gembok besar. Ia mengangguk pada dua anak buahnya yang berjaga di sisi pintu. Salah satunya segera membuka gembok, bunyinya nyaring, seolah menyayat udara malam yang sunyi.Kriet!Pintu terbuka.Cahaya dari lorong menyusup ke dalam ruangan sempit itu. Di sana, duduk seorang wanita dengan tangan terikat ke belakang dan kaki dirantai ke besi di lantai. Tubuhnya terlihat lelah, namun tatapannya masih menyala—menyala dengan amarah dan keteguhan. Itulah Sahira.Lucas melangkah masuk dengan langkah santai namun penuh kesombongan. Ia menghentikan langkah beberapa meter di depan Sahira dan menatap wanita itu dengan penuh selera, seperti seorang jagal memandangi hewan buruannya yang sedang sekarat tapi belum mati.“Hahaha,” tawa dinginnya membelah keheningan. “Lihat siapa yang masih bisa menatapku seperti itu. Tatapanmu masih tajam, Sahira or Alexa J. Tapi maaf, itu tak lagi membuatku gentar.”Sahira mengangkat wajahnya, rambut panjan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status