แชร์

BAB 3 Ketahuan

ผู้เขียน: Handira Rezza
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-24 14:05:39

Dona menatap wajah Leon yang terlihat serius mengatakan kesungguhan hatinya. 

Wanita mana yang tidak klepek-klepek mendengar pria yang diperebutkan banyak wanita malah memilih dirinya?

“Apa betul seperti itu?” tanya Dona untuk meyakinan diri.

“Tentu saja. Di luaran sana banyak wanita yang menyatakan cintanya padaku. Tapi pilihanku jatuh di kamu,” jawab Leon sembari menggenggam kedua tangan Dona dan mengecupnya dengan mesra.

“Kalau begitu, wanita tadi hanya salah satu wanita yang mengagumimu?” tanya Dona sekali lagi, masih ada keraguan di wajahnya yang ayu.

“Hmm,” balas Leon bergumam. “Sekarang ayo kita makan malam. Kamu pasti sudah lapar,” ajaknya kemudian.

“Oke,” sahut Dona disertai anggukan kecil. Dia memang sangat lapar. Memikirkan kejadian hari ini membuat energinya terkuras.

Ia lantas mengikuti Leon yang membawanya ke sebuah rumah makan yang menghidangkan makanan favoritnya. Leon langsung memesan makanan untuk makan malam mereka berdua.

“Aku harap kamu juga suka gurame asam manis ini,” ucap Leon sembari menyodorkan makanan untuk Dona.

“Aku memang suka,” balas Dona.

Leon tersenyum manis menatap Dona yang juga menyukai makanan favoritnya. “Tuh kan kita memang sehati,” ucap Leon sembari tersenyum menggoda.

“Bisa aja,” balas Dona sembari tersenyum malu-malu, wajahnya pun merona seperti orang yang lagi kasmaran. 

Leon memang paling tahu cara meluluhkan hatinya. Kecemasan yang sempat mendera seolah luruh begitu saja oleh perhatian dari pria itu.

Leon lantas menyuapi Dona dengan penuh kasih sayang. Keduanya begitu berbunga-bunga, seolah dunia ini milik mereka berdua, yang lain hanya ngontrak.

“Ih, malu,” ucap Dona sembari melirik kanan kiri tempat makan itu, takut ada yang memperhatikan. “Aku bisa makan sendiri.”

“Kenapa harus malu? Toh kita di sini juga bayar,” balas Leon, masih menyodorkan sondok ke depan bibir Dona.

“Masa kita bermesraan di tempat umum begini, suap-suapan lagi,” ucap Dona lirih. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

“Biarin. Mereka kayak nggak pernah kasmaran saja,” sahut Leon sembari mengelus rambut hitam Dona. “Ayo, Sayang.”

Dona tersipu. Ia pun membuka mulut, membiarkan Leon menyuapinya. 

Benar juga, semua orang juga pernah merasakan namanya jatuh cinta ‘kan. Masa hanya sekedar menyuapi kekasihnya di tempat makan menjadikan mereka yang melihat risih?

“Suapin lagi dong,” pinta Dona dengan manja.

“Oke, buka mulutnya, aaa,” balas Leon dengan semangat.

Dua sejoli itu suap-suapan sampai makanan habis tidak tersisa. Dona senang dengan sikap Leon yang seperti ini, penuh kehangatan dan perhatian yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.

“Pak Leon, aku boleh bertanya sekali lagi tidak?” tanya Dona.

“Boleh, mau tanya apa?” 

“Wanita yang tadi… benar ‘kan tidak ada hubungan dengan Pak Leon?” 

Dona menatap Leon lekat. Ekspresi pria itu tidak berubah. Tampak begitu tenang.

“Tidak ada, buktinya aku berani terang-terangan makan di sini denganmu, pakai disuapi lagi,” jawab Leon sambil tersenyum lembut. “Kamu tidak percaya padaku?”

Dona tersenyum, jawaban serta tindakan Leon hari ini sudah membuktikan bahwa benar Leon tidak ada hubungan dengan wanita manapun. Wanita yang menyambanginya tadi hanyalah wanita yang cintanya bertepuk sebelah tangan kepada Leon.

“Aku percaya pada Pak Leon. Mungkin wanita tadi hanya tidak terima Pak Leon dekat denganku,” ucap Dona menyimpulkan.

“Ya,” sahut Leon. “Kamu tidak perlu khawatir, oke?”

Dona pun mengangguk. 

Waktu sudah sangat malam, tapi mereka masih saja betah mengobrol di tempat makan langganan Leon itu. Bahkan mereka menambah satu porsi makanan ringan untuk teman mengobrol mereka.

“Sudah larut,” ucap Dona sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.

“Nanti dulu saja pulangnya, aku masih betah bersamamu,” balas Leon sembari menggenggam tangan Dona.

“Apa tidak apa-apa?” tanya Dona khawatir. Besok mereka masih harus bekerja.

“Tidak, dengan begini bukankah aku sudah membuktikan bahwa tidak ada wanita lain selain kamu?” kata Leon.

Dona mengangguk pelan. “Oke, jadi aku tidak perlu lagi meladeni wanita yang mengataiku pelakor,” ucapnya.

“Harus, dia hanya iri padamu karena mendapatkan cintaku,” balas Leon sembari merangkul Dona dengan mesra.

“Jangan begini, tidak enak dilihat banyak orang,” bisik Dona tidak nyaman. 

“Sudah aku bilang mereka juga pernah muda. Pasti mereka memaklumi kok,” sahut Leon seraya mencium kening Dona.

Hati Dona semakin berdebar-debar tak karuan. Dia merasa dicintai secara ugal-ugalan oleh Leon. 

Tanpa merasa risih dan tidak enak dengan lingkungan sekitar, mereka terus bergelendotan manja sambil bercengkerama mesra.

Cekrek!

Sebuah suara kamera berhasil menjepret kemesraan pasangan yang sedang dimabuk asmara itu.

Seseorang berdiri di balik pilar memperhatikan mereka dengan tatapan memicing, lalu berkata, “Aku harus mengirim foto ini ke Monica.” 

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • HASRAT TERLARANG SUAMI ORANG   BAB 8 Apa Kelebihan Wanita Jalang itu

    Leon menghela nafas panjang mengontrol emosinya. Lalu Leon menatap kedua mertuanya juga Monica yang terlihat sedang bergelendot manja di samping orang tuanya.“Aku memilih Dona,” jawab Leon mantap.Sontak saja Monica yang tadinya santai saja karena ada kedua orang tuanya langsung menegakkan kepalanya, matanya juga melotot saking kagetnya.“A-pa?” ucapnya tidak percaya. Monica melihat ke arah Leon lalu bergantian ke arah kedua orang tuanya.“Dasar lelaki brengsek. Aku tidak sudi putriku dimadu!” seru Papa Mertua Leon kesal.“Memangnya siapa yang akan memadu Monica. Bukankah tadi Papa memintaku memilih antara Monica dan Dona?” tanya Leon.“Jadi kamu mau menceraikanku,” jawab Monica yang air matanya langsung tumpah ke pipi.Leon tersenyum serta mengangguk pelan. Pertanda dia mengiyakan apa yang diucapkan oleh Monica barusan. Leon sudah lega bisa mengungkapkan perasaannya saat ini. Dia sudah terlanjur jatuh cinta pada Dona, wanita yang selalu membuatnya jatuh cinta lagi dan lagi.“Tidak b

  • HASRAT TERLARANG SUAMI ORANG   BAB 7 PILIH MONICA ATAU SELINGKUHANMU?

    Leon menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya pelan. Dia sengaja melakukan itu untuk mengatur emosinya. Selanjutnya, dia melangkah santai menuju sofa untuk bergabung dengan istri dan kedua mertuanya.“Ini rumahku, Pa. Kenapa harus takut untuk pulang?” jawab Leon santai, lalu duduk di depan Papa mertuanya.“Setelah kamu sakiti putriku, beraninya kamu begitu?!” hardik Mama mertua Leon sambil mengacungkan jari telunjuknya.“Sudah jelas aku katakan tadi ‘kan, Ma. Ini rumahku,” ucap Leon.Papa Mertua Leon melempar air ke arah Leon, tepat mengenai wajahnya. Leon mengusap air itu dengan telapak tangannya, lalu menatap Papa mertuanya seolah menantangnya.“Ini rumah putriku bukan milikmu!” seru Papa Mertua Leon dengan garang. Dia sangat marah karena putri yang sangat dia cintai harus disakiti oleh suaminya sendiri.“Rumah ini dibangun olehku, bukan sepenuhnya milik putri kalian,” ucap Leon, berusaha tenang.“Tapi sertifikat rumah ini atas nama putriku. Jadi kalau kamu berselingkuh, sila

  • HASRAT TERLARANG SUAMI ORANG   BAB 6 Masih Berani Kamu Pulang?

    Pertanyaan Leon membuat perasaan Dona tak karuan. Dia pun bingung ingin mengatakan apa. Dia cemburu karena sudah terlanjur jatuh cinta pada Leon, tapi Dona juga tidak ingin egois dan melanjutkan hubungan yang salah ini.“Apakah pantas aku cemburu pada istri sah?” tanya Dona, matanya kembali berkaca-kaca. “Kamu pantas cemburu karena kita adalah sepasang kekasih,” kata Leon sembari mengusap pipi Dona dengan lembut.“Tidak. Hubungan kita terlarang,” ucap Dona yang hatinya masih sedih ditampar kenyataan.Leon menatap Dona lekat. Ada perasaan bersalah atas cintanya terhadap wanita itu. Tapi baginya, pertemuannya dengan Dona adalah sebuah takdir yang sudah ditentukan.“Maafkan aku, Dona. Tapi bagiku mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan,” ucap Leon pelan.“Bukan kesalahan bagaimana? Kamu sudah punya istri tapi dengan sadar mendekatiku!” hardik Dona.Andai saja waktu dapat diputar kembali, mungkin Dona akan mencari tahu lebih jauh mengenai identitas Leon yang sebenarnya. Seorang kepala divi

  • HASRAT TERLARANG SUAMI ORANG   BAB 5 Apa Kamu Tidak Cemburu

    Leon menatap Dona yang pias, kekecewaan menghiasi wajahnya yang ayu.Pria itu menelan ludah ketika menjawab, “Ada alasan tersendiri kenapa aku membohongimu, Dona,” jawabnya lirih.Dona menggeleng tak percaya. Air mata jatuh membasahi pipinya. “Kembalilah pada istrimu, Leon,” pintanya. Sungguh, ia tidak mau terperosok lebih jauh ke dalam cinta terlarang ini. Jika sejak awal tahu Leon sudah beristri, Dona tidak akan menjalin hubungan dengannya.Namun, Leon justru menggelengkan kepala. “Aku tidak mau berhenti berpacaran denganmu,” ucapnya dengan nada tegas.Tidak hanya Dona, Monica juga tampak terkejut mendengarnya.“Ini tidak benar, Leon! Jika melanjutkan hubungan ini, sama saja aku menyakiti hati sesama wanita,” balas Dona. Ia mundur selangkah, hendak menjauh. Tapi Leon lebih dulu menahan tangannya.“Hubungan ini sudah benar,” ucap Leon keras kepala.Monica yang mendengar suaminya berkata seperti itu langsung menamparnya. Kekecewaan yang dirasakannya kian mendalam. Bahkan hingga deti

  • HASRAT TERLARANG SUAMI ORANG   BAB 4 Kamu Membohhongiku?

    Dona sudah agak mengantuk, tapi Leon tampaknya masih enggan beranjak dari restoran itu. Pria itu terus bercerita, dan Dona mendengarkannya sambil tersenyum simpul. Ia suka mendengar suara berat Leon. Pria itu tampak lebih hidup, berbeda saat di kantor yang penuh wibawa dan terkesan dingin. Selain saat mereka bermesraan, tentu saja.Namun, suasana hangat dan menyenangkan itu mendadak buyar….Byur!Guyuran soft drink mendarat tepat di wajah Leon, membuat mereka terkejut dan sontak memisahkan diri.“Apa-apaan ini?!” ucap Leon, langsung berdiri mengelap wajahnya dan menatap siapa yang mengguyur minuman itu.“Dasar tidak tahu malu, bermesraan di tempat umum dengan wanita lain padahal sudah beristri!” seru wanita itu dengan lantang. Tangannya juga berusaha untuk menampar Leon tapi berhasil ditangkis oleh pria itu.“Monica…?” lirih Leon, masih dengan wajah kaget.“Iya, ini aku Monica, istri sahmu!” sahut Monica yang masih dipenuhi rasa amarah di dada.Dona membelalak melihat wanita yang me

  • HASRAT TERLARANG SUAMI ORANG   BAB 3 Ketahuan

    Dona menatap wajah Leon yang terlihat serius mengatakan kesungguhan hatinya. Wanita mana yang tidak klepek-klepek mendengar pria yang diperebutkan banyak wanita malah memilih dirinya?“Apa betul seperti itu?” tanya Dona untuk meyakinan diri.“Tentu saja. Di luaran sana banyak wanita yang menyatakan cintanya padaku. Tapi pilihanku jatuh di kamu,” jawab Leon sembari menggenggam kedua tangan Dona dan mengecupnya dengan mesra.“Kalau begitu, wanita tadi hanya salah satu wanita yang mengagumimu?” tanya Dona sekali lagi, masih ada keraguan di wajahnya yang ayu.“Hmm,” balas Leon bergumam. “Sekarang ayo kita makan malam. Kamu pasti sudah lapar,” ajaknya kemudian.“Oke,” sahut Dona disertai anggukan kecil. Dia memang sangat lapar. Memikirkan kejadian hari ini membuat energinya terkuras.Ia lantas mengikuti Leon yang membawanya ke sebuah rumah makan yang menghidangkan makanan favoritnya. Leon langsung memesan makanan untuk makan malam mereka berdua.“Aku harap kamu juga suka gurame asam manis

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status