Share

23.

“Duduk di pangkuanku, Honey?” perintah Raven yang menarik pergelangan tangan Ruster dan membawanya dengan cukup mudah ke atas pangkuannya. Kedua tangannya yang gagah melingkar di pinggang Ruster. Aroma vanila di tubuh Ruster tercium begitu manis di hidung Raven.

“Lepasin, aku istri adikmu..” ucap Ruster yang di landa rasa gugup dan takut. Karena posisi tubuhnya saat ini dan keringat dingin mulai meluncur melewati kening hingga pipinya.

“Aku ingin bermain denganmu, Ruster.”

Dalam seketika tubuh Ruster membeku. Aroma dan nafas Raven menyapu lembut sebagian wajahnya yang telah di selimuti keringat dingin. Hidung Raven menyentuh hidung Ruster. Satu gerakkan maju saja. Bibir mereka  akan menyatu. Namun Ruster tidak mau melakukannya. Karena Raven adalah iparnya, walaupun wajahnya mirip dengan suaminya.

“Jangan, tolong lepaskan aku. Atau aku akan berteriak?” ancam Ruster dengan menggunakan cara terakhir.

Ancaman Ruster di tangkapi dengan terkeke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mercy Pattawala
Awalnya penasaran kisah masa lalu keluarga van diora yg menyebabkan 2 orang laki2 gila ini bertindak sedemikian rupa, tapi sampe sini malah jd males lanjutin... isinya itu2 aja, menjijikan 👎👎👎👎👎👎
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status