Keesokan harinya, hari ini bagi Nella harus membuka lembaran yang baru, Nella berusaha tetap menjalankan kehidupannya yang baru dan berusaha tidak terhanyut dalam kesedihan yang begitu lama.
"Nella, Hari ini rencana kamu mau melamar kerja dimana?" Tanya Reni sambil mengoleskan lipstik dibibirnya didepan cermin besar yang ada dikamar.
"Entahlah,...."Jawab Nella yang masih terlihat bingung.
"Kemarin aku sudah bilang padamu kan, diperusahaan Lars Magnus Ericsson, ada lowongan yang cocok untukmu, nanti kamu bisa pergi kesana, dan langsung interview kalau kamu mau, kamu langsung datang saja yah??" ucap Reni.
"Yaaahhh,.... Aku akan mempertimbangkan nya," jawab Nella sembari menyiapkan dokumen-dokumen yang harus ia bawa untuk melamar pekerjaan.
"kalau begitu aku berangkat ke kantor dulu yah,.... daaaa,.... Semoga sukses," ucap Reni sembari melambaikan tangan dan keluar dari pintu kamarnya.
Setelah semuanya selesai, Nella pun bergegas pergi untuk mencari pekerjaan di berbagai perusahaan dengan harapan ada perusahaan yang bisa menerimanya bekerja. Pintu demi pintu telah Nella masuki namun tetap saja hasilnya nihil.
Tak terasa hari sudah semakin siang, tak terasa matahari pun semakin terik tepat diatas kepala. Sudah banyak sekali perusahaan yang Nella datangi namun kebanyakan perusahaan itu tidak menambah karyawan baru di perusahaannya, Nella hampir saja menyerah untuk hari ini.
Namun tiba- tiba saja langkah kakinya terhenti saat ia berada tepat di depan salah satu perusahaan, Nella melihat Nama perusahaan itu dan tiba-tiba Nella menyadari sesuatu.
Nella baru sadar ternyata ia berada didepan sebuah perusahaan terkenal yang berada di kota ZX, yaitu perusahaan NJM GRUP.
"Kalau tidak salah ingat perusahaan NJM GRUP adalah perusahaan milik ayahnya Kak Rangga."Iya teman masa kecil Nella.
Tanpa berpikir panjang ia mulai melangkahkan kakinya ke dalam perusahaan NJM grup seorang diri. Nella mencoba melakukan interview diperusahaan tersebut.
DI DALAM RUANG INTERVIEW,.....
"Selanjutnya, no antrian 11," ucap salah seorang petugas interview, Nella pun berjalan menuju ruangan itu tak disangka didalam ruang interview ada Kak Rangga.
"Apa aku tidak salah lihat Bukankah dia Kak Ranggaku. Aaahhh,.... Dia semakin terlihat dewasa apa dia masih mengenaliku," gumam Nella dalam hati.
ketika dia melihat Kak Rangga untuk pertama kalinya, setelah sekian lama Kak Rangga pergi dan baru kembali dari inggris.
"Selamat siang semuanya," sapa Nella dengan sopan saat memasuki ruangan.
Nella terdiam sesaat, saat melihat kearah meja dan ternyata Kak Rangga sudah menjadi seorang Presdir utama di perusahaan NJM GRUP ini .
"Nella,..." Panggil Kak Rangga, Dengan raut wajah terkejut saat iya melihat Nella, tiba- tiba datang sebagai calon peserta interview diperusahaannya.
"Kak Rangga, eehh, bukan maksud saya Direktur Rangga lama tidak berjumpa, bagaimana dengan kabar Direktur Rangga, Paman dan Bibi??" tanya Nella sedikit canggung, setelah bertahun-tahun mereka berpisah akhirnya mereka bertemu kembali.
"Jangan terlalu formal, apa kita sudah sejauh itu. Kabar kami semua baik, kamu duduklah dulu," jawab kak Rangga dengan lembut.
"Nji,... Beritahu peserta lainnya interview hari ini sudah berakhir," perintah Kak Rangga menyuruh asistennya.
Nella hanya duduk dan menundukkan kepala di hadapan Kak Rangga, Nella tidak sanggup jika ia harus bertatap muka dengan sang Direktur atau Nella akan bener-benar akan menangis jika iya menatapnya saat ini.
"Nella, lama tak berjumpa apa kamu tidak merindukan Kak Ranggamu ini??" ucap Rangga sembari berjalan menghampiri Nella dengan Senyuman hangat.
"Kak Rangga," rajuk Nella lirih,.....
Kemudian berdiri dari duduknya, dan langsung memeluk Kak Rangga dengan erat, saat ini Nella hanya ingin melepaskan kerinduaanya.
"Kak Rangga kenapa lama sekali kembalinya, bukankah waktu itu kamu bilang jika kamu pergi hanya sebentar, lalu kenapa baru kembali setelah bertahun-tahun lamanya," ucap Nella lirih sembari mengerutkan kedua alisnya.
Mata Nella mulai bergelimang air mata, ketika iya baru saja mengungkapkan isi hatinya itu.
"Gadis bodoh, Kamu masih cengeng seperti dulu," ucap Rangga sembari mencubit kecil hidung Nella dengan gemas.
"Aduh, aduh, baru bertemu sudah mencubit saja, Kak Rangga ternyata kamu masih sama menyebalkan seperti dulu," dengus Nella kesal sembari mengelus-elus hidungnya. Melihat Nella yang seperti itu Rangga sampai terbahak- bahak dibuatnya.
Tiba-tiba suasana menjadi hening...
"Nella sebenarnya ada hal yang ingin aku sampaikan padamu, setelah aku kembali dari Luar Negri, tadinya aku ingin pergi menemuimu, namun masih ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan dulu sehingga aku menunda untuk menemuimu, tapi kamu malah datang dan lebih dulu menemuiku, kalau begitu lihat saja ya aku akan bilang padamu," ucap Rangga sembari meraih kedua tangan Nella.
"Nella,.."Panggil kak Rangga dengan lembut dan wajah serius.
"Iya..."Jawab Nella dengan singkat.
"Menikahlah denganku!" ajak Kak Rangga.
Dengan suara yang begitu serius dan kemudian berlutut di hadapan Nella, sembari memegang sebuah cincin yang baru saja di keluarkannya dari saku.
Sebenarnya hari ini Kak Rangga berniat mencari Nella kerumahnya, dan Rangga juga sudah mempersiapkan semua nya dan hal yang tidak disangka, Nella malah lebih dulu bertemu dengan Rangga saat melakukan interview di perusahaannya.
Setelah mendengar pernyataan cinta, Kak Rangga itu Nella sangat terkejut dibuatnya, orang yang selalu di cintainya dan orang yang selalu ditunggu- tunggu oleh Nella ternyata juga mencintainya, dan hari ini sedang melamarnya.
Hari ini Nella sangat-sangat bahagia ketika mendengar pernyataan cinta dari Kak Rangga, yang sebenarnya ingin Nella dengar sejak dulu.
Namun perasaan bahagia itu tak berlangsung lama, perasaan Nella hancur, dan sadar, dirinya telah kotor, dan ternodai, Nella merasa dirinya sangat memalukan, dan tak pantas jika disandingkan dengan Kak Rangga, menerima atau menolak pada akhirnya akan ada yang tersakiti.
"Maaf,... Maafkan aku, Kak Rangga, aku..aku tidak bisa," jawab Nella dengan nada yang tidak berbobot.
Kata-kata yang iya ucapkan itu adalah kata yang sebenarnya tidak ingin iya ucapkan di depan Kak Rangga.
"Nella! Kenapa?! ada apa? jangan bercanda! aku tau kamu masih mencintaiku, jadi jangan bercanda lagi oke,... Ini tidak lucu," ucap Rangga.
BERSAMBUNG,.......
"Mengapa? apa kamu sangat membenciku?" tanya Rangga.Sembari mengepalkan kedua tangannya, Nella hanya terdiam saat Kak Rangga bertanya padanya."Baiklah aku tidak akan memaksamu. Aku tidak akan menanyakan apa pun padamu saat ini. Aku tahu mungkin kamu butuh waktu untuk menerimaku Nella. Tapi aku akan berusaha memenangkan cintamu. Dan berusaha agar kamu bisa menerimaku, Nella izinkan aku untuk mengejar cintamu," ucap Rangga sembari memberikan senyum hangat seperti biasanya.Sembari mengenggam kotak cincin yang hendak ia berikan pada Nella, Dengan sangat erat."Kak Rangga, maaf,... Aku sungguh minta maaf," ucapan Nella berulang kali meminta maaf pada Rangga, sembari menatap wajah pria itu.Lalu menundukkan kepalanya, dalam hati walau pun sangat ingin menerima lamaran dari Kak Rangganya itu, tetap saja, Nella tidak bisa mengatakannya, Nella merasa dirinya sangat menyedihkan dan tidak pantas untuk bersanding dengan Kak Rangga."Kenap
Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Jhordi, Ericsson tiba-tiba merasa kaget. "Eric, aku sungguh melihat sendiri dengan mata kepalaku, aku berani bersumpah jika gadis itu ada disini, tidak mungkin aku salah lihatkan," ucap Jhordi sembari mengangkat jari kelingkingnya dihadapan Eric. Eric, yang duduk dengan santainya dan di kelilingi oleh wanita-wanita cantik dari golongan kologmerat, maupun selebriti itu hanya diam dan meminum anggur saja ketika ia mendengar Jhordi berkata itu padanya. Ericsson sama sekali tak mengubris, apa yang dikatakan Jhordi. Tak lama kemudian,.. Lowhan dan Lishen baru saja datang, kedatangan kedua pria itu, tentunya menarik perhatian semua orang, yaahh.. Namun seperti biasa kedua pria itu tidak terpengaruh sama sekali pada mereka. Bagi keduanya,seperti ini sudah sangat biasa, kemudian Lowhan dan Lishen menyapa Ericsson dan Jhordi yang tengah duduk sembari menikmati anggurnya yang ada diatas meja. "H
Tuan Sang terpental hingga ke lantai kepalanya terbentur dan berdarah, tendangan itu sangat keras, tepat sasaran, membuat Tuan Sang, tidak bisa mengelaknya. "Dasar, keparat!" ucap presdir Eric. Sembari menatap kearah Tuan Sang, dengan tatapan mengerikan. "Sialan, siapa kamu, jangan ikut campur dengan urusanku, apa kamu tidak tahu siapa saya, hah," teriak Tuan Sang marah, tanpa melihat si pemukul itu. Presdir Eric hanya berdiri melihat Tuan Sang, yang tergeletak di lantai, dengan tatapan mengerikan, iya hanya memberikan tatapan tajam, pada Tuan Sang yang masih tergeletak di lantai itu. "Aku beri kamu pelajaran," ucap Tuan Sang dengan kesal. Kemudian Tuan Sang berbalik badan dan ingin sekali melihat siapa yang punya nyali untuk memukulnya itu.Kemudian Tuan Sang berbalik nampak begitu terkejut, seseorang berbadan tinggi dan kekar yaitu Presdir Eric, tiba-tiba menatapnya dengan tatapan mengerikan. Iyah, tat
Keesokan paginya, suara ponsel Nella berdering terus menerus, Nella terbangun karena suara ponselnya itu. Pantulan sinar matahari mulai menyinari dirinya. Seketika itu Nella tersadar dia tidak ada dirumahnya atau, pesta jamuan. Kamar yang mewah membuat Nella terpana sekaligus takjub."Dimana aku, aduhh..kepala ku pusing," gumam Nella lirih sembari memegang kepalanya yang masih terasa pusing.Nella terkejut ketika melihat dirinya sudah berganti baju dengan sendirinya, kemudian Nella mengingat kejadian kemarin malam, Nella mengingat kembali apa yang terjadi kemarin malam."Kemarin saat aku baru selesai dari kamar mandi, aku bertemu dengan seorang Pak tua brengsek, kemudian aku disuruh minum-minuman yang dibawanya secara paksa, lalu jika tidak salah ingat, Presdir Eric. Oohh iya dia menolongku, astaga apa aku sudah melakukan hal yang tidak senonoh, kemarin malam hingga aku, sudah berganti baju dengan sendirinya. Kenapa aku sedikit melupakan yang terjadi
Di kediaman keluarga Eric , tepatnya diruang makan, setelah Nella berganti baju, dan turun menuju meja makan, untuk sarapan sebelum pergi. Dan itu sesuai yang di perintahkan oleh Presdir Eric, Nella turun tanpa mengenakan alas kaki dan mengenakan gaun yang cantik. Seperti tuan putri. Rambut yang panjang teruri sehingga Nella begitu terlihat cantik dan anggun ketika berjalan menuruni tangga."ganti baju saja lama sekali cepat kemari dan makanlah," ucap Presdir Eric yang bosan menunggu Nella begitu lama saat berganti baju."Emmm,... Iya maaf," ucap Nella sembari duduk dimeja makan yang menghadap kearah Presdir Ericsson."Kenapa duduk disitu, kemari duduk disampingku," ucap Presdir Ericsson."Ahh,...Ee..ooo.. Tidak usah duduk disini saja sudah enak kok," jawab Nella spontan yang menolak presdir Eric yang memintanya duduk disampingnya."Aku bilang kamu duduk disampingku, aku tidak suka mengulang perkataan yang sama," ucap presdir Ericsson,
Keesokan harinya.....Sarapanlah dahulu sebelum berangkat bekerja, sambil mengenakan sepatu kerjanya."Memangnya kamu sudah masak, hari ini aku bangun kesiangan jadi tidak sempat masak," Teriak Reni dari dalam kamar mandi."Tentu saja sudah, aku memasak banyak makanan tadi dan aku bangun sangat pagi hanya untuk bisa memasak sarapan kita berdua, aku sudah makan duluan tadi, aku sekarang sudah selesai. Reni kamu jangan lupa makan dulu ya sebelum berangkat kerja. Aku berangkat dulu ya,,.. Byee..." Pamit Nella terburu-buru yang baru saja selesai mengenakan sepatunya dan segera keluar rumah."Iya,,iya,,iya,, hati-hati dijalan," sahut Reni dari dalam kamar mandi dengan suara keras.Hari ini adalah hari pertama Nella berangkat kerja Nella sangat bersemangat, ia bangun pagi-pagi sekali agar cepat sampai diperusahaan lebih awal, bagaimana tidak Kak Rangga akan menjemputnya hari ini suasana hatinya sangatlah senang, ketika orang yang ia sukai datang un
Keesokan harinya di bandara kota ZX Rangga tak pergi keseriusan pagi pagi. Rangga sempat berkata jadwal terbangnya ke inggris pukul satu siang nanti, jadi Nella menyempatkan makan siangnya pergi ke bandara untuk menemui Rangga, Nella merasa takut pria itu tidak akan kembali lagi. Ya seperti kejadian lalu, tak sempat melihatnya pergi. Jadi kali ini Nella menyempatkan untuk mengantar Rangga ke inggris."Aku sudah di bandara, aku ingin mengantar Kak Rangga, balas chat ku ya Kak jika sudah sampai di bandara." Begitulah sekiranya isi pesan yang kirimkan ke Rangga."Iya sebentar lagi aku sampai di bandara."Isi balasan dari Rangga, setelah beberapa menit Nella mengirimkan sebuah pesan padanya."Baiklah aku akan menunggu Kakak," jawab Nella membalas pesan dari Rangga.15 menit kemudian,....."Nella,..."Panggil Rangga dari kejauhan tempat Nella berdiri.Nella yang mendengar suara yang tak asing itu menoleh, mendengar panggilan seseorang. Dari k
"Baiklah Pak Thore, saya penerima tawaran saya sebagai perwakilan NJM grup saya akan berusaha semaksimal mungkin dan bekerja keras untuk mendapatkan pulau swiss itu," ucap Nella penuh tekad untuk mendapatkan projek itu."Sangat bagus sekali anda menyetujuinya Nona Nella, sakarang apa anda punya rencana untuk mengahadapi perusahaan Lars Magnus Ericsson," ucap Pak Thore pada Nella dan sambil mengambil sebuah kertas putih."Hhmm, saya belum memikirkannya Pak?""Kalau begitu ambil ini, gunakan kartu ini sebagai koneksi sebagai asisten spesial direktur Eric dan kamu harus bisa menghubunginya," ucap Pak Thore sambil memberikan kartu nama asisten spesial dari Direktur Ericsson."Jhordy,...."Ucap Nella dalam hatinya.Melihat kartu nama milik Jhordy, iya teman baik Direktur Eric."Nella saya percaya pada anda," ucap Thore, melihat wajahnya yang serius sambil jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja perlahan-lahan."Aahh,