Share

Hal Sepele

Adik Suamiku 20

Setelah kepergian mereka berdua, kini aku dan Salwa kembali bisa tenang. Namun, baru saja aku membantu Salwa untuk tidur, ketukan pintu kembali terdengar.

"Mama ke sana sebentar, ya. Kakak tunggu di sini." Aku menaikkan selimutnya dan anakku hanya mengangguk.

Aku berjalan ke arah pintu dan menyingkap sedikit gorden untuk melihat siapa yang datang. Ternyata teman-teman mengajinya Salwa.

"Wa'alaikumussalam, ada apa, ya?" Aku membuka pintu sedikit.

"Assalamu'alaikum, Mama Salwa. Kami mau pergi ke rumah neneknya Salwa. Salwanya mana?" Salah satu dari mereka bicara.

Wah, bahaya ini. Cucianku masih di dalam mesin cuci dan lantai belum disapu pel. Tapi aku tidak mungkin juga meninggalkan Salwa sendirian di rumah itu. Meksipun bersama teman-temannya, tidak jadi jaminan Salwa aman.

"Bentar, ya. Kalian tunggu saja dulu di rumah neneknya Salwa. Nanti Salwa nyusul," jawabku setelah berpikir cukup lama.

Ketika anak-anak hendak pergi, mereka memanggil Salwa yang ternyata sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status