Share

BUKAN ANCAMAN BIASA

Aufar berjalan mendekati Leila, tubuh keduanya teramat dekat sampai Leila bisa mencium aroma alkohol menguar dari mulut Aufar. 

“Ada baiknya lu cari tau sendiri, Leila. Gue bukan tangan kanan lu atau sumber informasi buat lu. Tapi sebagai teman lama ya ... saran gue, sebaiknya lu emang cari tau sebelum terlambat.”

Dengan santai Aufar berlalu, menuju tempat parkir, meninggalkan Leila yang masih haus akan informasi. 

“Sialan banget tuh orang!” maki Leila kesal. 

“Pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan,” lirih Malik. “Apa mungkin karena itu juga sikap Bella beda belakangan ini?”

Leila langsung menatap Malik tajam, keduanya saling beradu pandang selama beberapa detik sebelum Leila berbalik badan untuk pergi dari sana. 

***  

Mau tak mau Yusuf memang harus menahan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status