/ Romansa / HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE / BAB 5 JAMES DAN JEREMY

공유

BAB 5 JAMES DAN JEREMY

작가: Jemyadam
last update 최신 업데이트: 2021-05-02 20:11:56

Jeremy langsung menatap dingin pada saudaranya yang baru didorong keluar dengan kursi roda oleh seorang wanita. 

Di mana James Loghan yang dulu terkenal paling gagah ketika berdiri di atas singgasana keluarga Loghan. Karena yang Jeremy lihat sekarang hanyalah pria cacat menyedihkan, hanya bisa duduk di atas kursi roda dan sedang sekarat. Sebenarnya Jeremy bukannya tanpa hati untuk bersimpati pada nasib malang saudara laki-lakinya, tapi jika kembali melihat wanita muda yang sedang berdiri di samping James, seketika kemurahan hatinya yang cuma tinggal seujung jari itu pun ikut lenyap. 

"Terimakasih kau sudah mau pulang," sambut James lebih dulu. 

"Apa tidak bisa kita hanya bicara berdua?" sarkas Jeremy ketika melihat pada Gabriela Harlot yang menurutnya tak lebih dari produk konspirasi  dari seorang Harlot yang cerdas. 

Jeremy tahu semua anak-anak Harlot adalah orang-orang yang sangat berpendidikan. Tidak ada seorang Harlot yang bodoh hingga mau menghabiskan waktu dengan pria cacat hanya untuk mendorong kursi roda jika bukan karena sebuah tujuan. 

James menoleh pada Geby dan menyentuh punggung tangan wanita itu kemudian mengangguk pelan untuk menjawab kekhawatirannya.  

"Aku tidak apa-apa." James coba meyakinkan Geby jika dirinya tidak masalah ditinggal berdua dengan Jeremy. 

Geby malah balas menatap Jeremy Loghan yang masih begitu angkuh tak menghiraukannya. Tapi akhirnya Geby mengangguk, balas menggenggam tangan James sebentar kemudian permisi untuk keluar. Hanya dengan melihat cara James menggenggam tangan wanita itu saja Jeremy sudah bisa membaca seintim apa hubungan mereka berdua. 

"Kuharap Mr. Harlot sudah menjelaskan semuanya padamu?" James kembali memulai pembicaraan dan Jeremy cuma menatapnya belum berkomentar. 

Jeremy berdiri di depan bingkai jendela besar yang membuat tubuh tinggi tegapnya seolah menjulang dominan di depan James yang cuma bisa terduduk di kursi roda. Meski lima tahun lebih muda dari James tapi sejak anak-anak Jeremy memang tumbuh lebih cepat dari pada kakak laki-lakinya. 

"Kau boleh membenciku, dan aku juga tidak akan meminta kau bermurah hati untuk memaafkanku. Tapi tolong abaikan masalah kita berdua, pandanglah masalah ini untuk keluarga Loghan, untuk kakek dan leluhur keluarga kita yang telah mereka semua percaya. Karena bukan hanya ada kita berdua dalam keluarga Loghan, tapi juga mereka semua yang telah hidup dan mengabdi pada keluarga ini. Masa depan mereka semua sekarang ada di tanganmu." 

Walaupun hanya duduk di atas kursi roda sebenarnya James juga tidak pernah kehilangan wibawanya sebagai seorang putra Loghan, dia masih mampu jika harus menjadi seorang pemimpin. Tapi dokter pribadinya telah mendiagnosa jika umur James tidak lama lagi. Karena hal itu James rela memohon pada adik laki-lakinya untuk kembali. 

James tahu jika kebencian Jeremy memang tidak akan usai karena dia sudah bersumpah untuk membawanya sampai mati. 

"Aku tidak akan kembali menginjak rumah ini selama masih ada dua kepala di dalamnya!" 

James tahu apa arti perkataan Jeremy.  Dia baru menegaskan jika tidak akan kembali selama James masih hidup. Tapi artinya dia juga sudah menyatakan setuju untuk kembali mengurus keluarga Loghan selepas dirinya tidak ada, dan itu sudah lebih dari cukup bagi James sekarang. 

James mengangguk setuju. 

"Kita akan membuat surat kesepakatannya, beri aku waktu tiga hari karena notarisku akan mengurusnya segera." 

Sebenarnya Jeremy tidak mau tinggal tiga hari lagi, tapi karena dirinya juga datang mendadak tanpa pemberitahuan jadi wajar bila James memerlukan waktu untuk mengurus semua surat-surat kesepakatan mereka. 

James memencet tombol kecil di ujung sandaran tangan kursi rodanya untuk mengijinkan  Geby kembali masuk. Geby yang dari tadi hanya menunggu di depan pintu segera bergegas begitu alat kecil di sakunya berbunyi. Geby mengetuk pintu pelan menunggu jawaban James untuk mempersilahkan. 

Geby langsung melihat James yang tersenyum menyambutnya. Geby merasa lega dengan kebahagiaan yang coba James bagi padanya. Geby segera menghampiri James, menyentuh punggung tangannya sama seperti tadi sebelum James melepaskannya pergi. 

"Suruh Mr. Papkins menyiapkan kamar untuk saudaraku," kata James. 

Geby mengangguk kemudian melihat sebentar pada Jeremy Loghan yang masih berdiri di dekat bingkai jendela, pria tampan yang terlalu dingin untuk berani Geby tatap lebih dari dua detik. 

"Apa kau ingin kembali ke kamar?" tanya Geby ketika buru-buru  berpaling pada James. 

James tersenyum dan mengangguk pada Geby. Geby juga tetap berpamitan pada Jeremy sebelum permisi mendorong kursi roda James untuk dia bawa kembali ke kamarnya. Meski masih tidak dihiraukan oleh seorang Jeremy Loghan tapi Gaby tetap harus bersikap sopan. 

James masih menggenggam tangan Geby setelah wanita itu membantunya pindah ke atas ranjang. Setelah tiga tahun mengurus James Loghan siang dan malam tentunya  Geby juga sudah sangat mengerti dengan semua keinginan James. Termasuk ketika James jujur menginginkannya tapi tidak bisa egois untuk memiliki dirinya. 

Mereka memang sudah sangat dekat hingga sedekat hati yang telah hidup dalam satu detak jantung. Gaby sangat mencintai James. Terlepas bagaimanapun dulu dia telah jatuh cinta pada pria yang salah, tapi sekarang Geby sudah tidak merasa demikian lagi. Justru sekarang dia sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk bertemu pria seluar biasa James Loghan dan diberi kesempatan untuk jatuh cinta padanya. 

"Dia sudah setuju, dan aku akan lebih lega ketika meninggalkan kalian." 

"Tolong jangan membicarakan hal itu dulu, karena bagiku dan Lily kau masih akan hidup selamanya." 

James menghapus air mata Geby yang kembali merembas. 

"Sungguh Geby aku juga ingin melihatmu dalam gaun putih dan berjalan untukku tapi kau tahu aku tidak bisa membiarkanmu seperti itu."  

"Aku tidak keberatan." Sudah cukup bagi Geby  hanya dengan memiliki hati James saja dia tidak perlu apa-apa lagi untuk dinikahi pria itu. 

Tapi tidak demikian dengan James yang merasa tidak akan sanggup untuk menjadi pria yang layak untuk Geby. Walaupun dirinya masih terlihat sama seperti James Loghan tiga tahun lalu, tapi tetap tidak akan sama lagi ketika seorang pria hanya bisa duduk di atas kursi roda selama tiga tahun. Menurut James Geby berhak mendapatkan pria yang sesungguhnya, pria yang juga bisa menyenangkannya sebagai seorang wanita karena James sudah tidak bisa untuk hal itu. Tubuhnya sudah lumpuh dan akan semakin lumpuh hingga datang ajalnya yang memprihatinkan. 

"Entah kebaikan apa yang pernah kulakukan di masa lalu hingga bisa bertemu wanita sepertimu." Geby telah mengurusnya tanpa cela, cinta Geby pada putrinya Lily juga tidak akan pernah sanggup James balas dengan cinta sebesar apapun. 

Bahkan James sempat ikut menitikkan air mata ketika Geby jujur sudah jatuh cinta padanya sejak hari pertama mereka bertemu dan tidak malu mengakui hal itu sebagai dosa. 

Kemarin dengan berani Geby menceritakan semua perasaanya pada James setelah dokter pribadinya memberi tahu jika umur James tidak akan lama lagi setelah kelumpuhan total otaknya. Kelumpuhan James memang sudah semakin menjalar dan akan terus menjalar hingga merenggut semuanya. Geby sangat takut tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi untuk memberitahu pria itu jika ia mencintainya. 

Geby memang hanya mencintai James tanpa pernah mengusik cinta james pada anak dan istrinya. Ketulusan yang bahkan tidak pernah James temukan pada wanita yang pernah sangat dia cintai seperti Olivia. Andai ada kehidupan yang lain dan mereka bisa lebih dulu bertemu mungkin ceritanya akan berbeda. Tidak akan ada yang sakit hati dan tidak akan ada adik laki-laki yang akan membencinya hingga mati.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (4)
goodnovel comment avatar
senja_awan
knp Jeremi membenci James segitunya...apa karna Olivia
goodnovel comment avatar
Dian Mulyantara
makin sery aja,.. makin terys membaca makin hanyut...dalam kisahnya..
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
kekayaan, cinta dan sex selalu beriringan.
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 118 WINTER

    Salju mulai menebal di pertengahan Desember dan sampai puncaknya di bulan Januari. Padang rumput yang luas sudah sempurna diselimuti salju. Meskipun para kuda termasuk hewan yang paling tahan terhadap cuaca dingin, tapi biasanya justru para pekerja yang semakin enggan membawa kuda keluar istal. Cuma Jared yang terlihat tetap tidak keberatan untuk berkeliaran di cuaca yang sudah semakin membeku, menurutnya kuda-kuda tersebut tidak hanya cukup di beri tumpukan jerami kering, mereka perlu bergerak utuk terus bugar dan mempertahankan panas tubuhnya. Mateo memperhatikan Jared yang sudah beraktifitas sejak pagi, seolah sama sekali tidak mengenal rasa dingin meskipun napasnya terlihat berkabut. "Kubuatkan minuman panas untukmu!" Mateo mengangkat segelas coklat panas utuk dia tunjukkan pada Jared yang masih sibuk membawa kuda-kuda berputar di sekitar istal. "Sebentar lagi Paman!" Jared berputar sekali lagi sebelum kemudian memasukkan kuda-kuda ke dalam istal. Paling tidak dua jam dalam se

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BA 117 GAGAK HITAM

    Semua pekerja istal ikut berkumpul di beranda samping rumah utama mengelilingi meja besar di area dapur kekuasaan Carolina. Jadi jangan heran jika juru masak bertubuh subur itu jadi yang paling jumawa jika ada yang berani melanggar aturannya. Carolina sudah menyiapkan bebagai menu masakan dan seperti biasa para pria-pria tua itu selalu rakus. "Kemari, Jared. Sudah kuambilkan sup untukmu." "Karena dia masih muda dan tampan jadi kau paling memanjakannya?" "Diam kau, Kakek Tua! " Carolina tidak menghiraukan dia tetap menarik lengan Jared yang kebetulan terakhir tiba. Anelies sudah ikut duduk di tengah meja makan bersama mereka semua dan ikut menertawakan entah lelucon apa karena Jared memang sudah tertinggal. Anelies menoleh padanya dan tersenyum. "Ingat anak muda jangan coba menggoda nona kami, cukup Carolina saja. " Carolina langsung memukul punggung sepupunya itu dengan spatula. Selain sepupunya, paman Carolina dulu juga bekerj

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 116 AWAL

    Anelies duduk di atas batu agak datar di antara semak rumput tidak terlalu tinggi, gadis itu menyingkirkan sisa terakhir pakaiannya, membiarkan Jared melihatnya. Tungkai rampingnya yang lembut terlihat sepeti kaki peri ketika Anelies menjejak ke tepian batu tempatnya sedang duduk setengah berbaring. Jared langsung melompat turun dari punggung kuda, menyambar pakaian Anelies untuk menutupi tubuh gadis itu. "Satu minggu yang lalu usiaku sudah genap tujuh belas tahun aku sudah cukup dewasa untuk berbuat apa saja, dengan siapa saja. Kau tidak perlu khawatir, aku juga sudah pernah melakukannya," ucap Anelies pada Jared yang masih coba menutupi tubuh Anelies sekenanya. "Aku tidak akan apa-apa." Anelies mencekal tangan Jared yang hendak berdiri dan gadis itu masih menengadah se

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 115 TRAUMA

    Jared kembali melihat daun pintu kamar yang sedikit terbuka, dia tahu apa ayang akan terjadi jika dirinya tetap melangkah, tapi setiap kali rasa penasaran itu selalu tumbuh lebih besar untuk menenggelamkan sisa kewarasannya. Dirinya juga akan hancur tak tertolong dan tidak bisa dihentikan, dia bisa mengubah erangan kenikmatan menjadi jeritan bersimbah darah. Tubuhnya akan mulai bergetar meningkat semakin panas, terus bergolak seolah nadinya memang dialiri magma. Jared akan meregang dan mengerang sendiri dalam rasa kejang yang menyiksa dengan sangat luar biasa sampai akhirnya ia akan tersentak dari tidurnya dan terduduk dengan sisa jantung berdentam-dentam.Sudah lewat tengah malam, ketika Jared kembali terbangun dengan telapak tangan bergetar dan mengepal. Napasnya berderu kasar dan sama sekali belum bisa menjinakkan ritme jantungnya yang liar. Mimpi mengerikan itu kembali menerjang beru

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 114 LELAKI

    Anelies tidak menyangkan jika bibir seorang pria akan terasa seperti ini. Hangat dan tebal bertekstur tapi tetap lembut ketika menakup dan mengaisnya dalam lumatan. Gairahnya berbeda, tidak seperti ketika dia sekedar 'flirting' bersama teman laki-laki di sekolah.Napasnya pria dewasa lebih panas merongrong untuk terus dipenuhi kemauannya. Lidahnya bisa disebut lembut tapi juga kasar dengan caranya menjerat mangsa dengan tepat. Pria itu liar, besar, panas bergemuruh penuh nyali.Jared masih menakup pipi Anelies dengan kedua telapak tangannya yang hangat sampai gadis itu cukup menengadah untuk menyambut hisapannya.Entah kemana perginya udara yang tadi nyaris membeku karena kali ini atmosfer di sekitar mereka tiba-tiba menjadi panas seperti uap sup jamur mereka yang terlupakan.Anelis merasa tengkuknya mulai dicengkeram, cukup keras tapi tidak tahu kenapa sepertinya dia juga tidak mau pria itu berhenti memperlakukannya seperti itu. Bibirnya kembali digigit

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 113 CERRY

    Sebentar lagi akan menghadapi musim dingin dan beberapa tahun belakangan ini musim dingin bisa menjadi lebih ekstrim, bahkan tahun kemarin sampai mencapai titik terendah minus 10 derajat celcius di bulan Januari. Dari sekarang semua pengurus istal harus bersiap agar dapat bertahan sampai musim semi tahun depan. Semua penghangat di istal harus dipersiapkan dan memastikan semua mesinnya berfungsi dengan baik. Karena sudah lama tidak digunakan kali ini juga menjadi pekerjaan tambahan Jared untuk memastikan semua penghangat masih berfungsi normal. Sebenarnya kemarin Mato sudah hendak memanggil tukang servis tapi Jared melarangnya dan menawarkan diri karena itu kadang hanya Mato yang menemaninya bekerja sampai malam ketika harus melembur pekerjaan tersebut. Sebagai kepala pengurus istal Mato juga merasa ikut bertanggung jawab dan tentunya dia juga menyukai Jared yang tidak pernah pilih-pilih pekerjaan. Dia mau memegang pekerjaan apa saja

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status