Share

BAB 8 HARI TERAKHIR

Author: Jemyadam
last update Last Updated: 2021-05-04 13:15:21

Kondisi James terus menurun dengan cepat, Geby mulai khawatir jika James tidak akan sanggup melalui akhir tahun ini. James sudah tidak bisa lagi duduk di kursi roda, dia hanya bisa berbaring di atas ranjang dan sudah sama sekali tidak bisa bergerak. Kadang dia ingat untuk memanggil Geby kadang juga sudah lupa dengan namanya. Terakhir James hanya menyebutnya 'kau cantik' kemudian Geby mengangguk dan menciumnya.

Geby tidak pernah menyangkan jika dirinya akan dilupakan oleh James dengan cara seperti ini, cara yang tidak bisa dia benci dan rasanya ternyata jauh lebih berat dari dilupakan kekasih karena pengkhianatan. Hal itu membuat Geby semakin sadar jika cinta, kebencian, kebahagiaan, dan kesedihan batasnya sangat tipis. Karena begitu ingatan memudar semua itu sudah tidak akan ada artinya lagi.Lantas untuk apa manusia masih suka mempertahankan kebencian jika sebenarnya tiap tarikan napas mereka jauh lebih berharga untuk sama-sama bahagia. Berapapun sisa waktu yang dimilik James, tiap detiknya akan tetap sangat berharga bagi Geby.

Geby memutuskan untuk mengirim Lily agar tinggal bersama pengasuhnya dulu untuk sementara, karena Geby tidak mau putri semata wayang James itu ikut melihat hari-hari terakhir ayahnya dan dilupakan. Geby ingin Lily tetap mengingat James sebagai ayah yang mencintainya.

Setelah James mulai lumpuh total Geby bersikeras untuk mengurusnya sendiri termasuk menyeka dan membersihkannya setiap hari tanpa rasa risih ataupun jijik. Geby melakukan semua itu karena cinta. Cintanya kepada James Loghan yang begitu besar meskipun dirinya tetap akan dilupakan tanpa arti. Karena Geby tetap bukan siapa-siapa bagi pria itu, dia tidak akan sama seperti wanita yang telah dinikahi. Karena Geby memiliki keyakinan jika sebuah pernikahan bisa mengikat dua manusia selamanya bahkan setelah ajal. Tapi James yang tidak pernah mau menyeret Geby ikut menderita bersamanya, meski sekarang Geby tetap saja menderita.

Walaupun semua orang sudah tahu jika hal seperti ini akan terjadi tapi rasanya tetap tidak akan pernah ada yang sanggup menggambarkan bagaimana ketika akhirnya benar-benar terjadi dan tetap harus dilalui.

"Istirahatlah, Nona Geby." Mr. Papkins mendekati Geby yang sedari tadi duduk di samping ranjang James. "Biar saya yang gantian menjaga tuan muda."

"Tidak Paman , biarkan saya di sini." Geby sudah biasa menganggap kepala pelayan itu seperti pamannya sendiri dan sering menegurnya jika Mr. Papkins memanggilnya dengan nama belakang.

James sudah tidur dari kemarin sore dan sampai malam ini belum juga bangun, yang artinya James sudah benar-benar kehilangan kesadarannya. James sudah dalam kondisi koma, hanya alat-alat canggih yang menempel di tubuhnya itu yang memberitahu jika pria yang hanya berbaring diam itu masih hidup. James juga sudah menandatangi surat pernyataan untuk melepas semua alat penopang kehidupannya jika kondisinya sudah jadi seperti ini, karena James tidak ingin Geby terlalu lama bersedih melihatnya.

Sebenarnya Mr. Papkins ingin mengingatkan untuk memberitahu dokter keluarga Harlot tapi sepertinya Mr. Papkins masih belum tega ketika melihat Geby.

Geby kembali mendekati James dan mencium bibirnya berulang kali sambil menyentuh pipinya yang masih hangat. Geby tidak akan lagi melihat James, tersenyum, menegur atau menasehatinya lagi seperti dulu. Geby mulai menangis dengan punggung bergetar meskipun tanpa suara. Mr. Papkins hanya bisa mendekatkan kotak tisu pada Geby. Bagaimanapun James juga sudah seperti seorang putra baginya dan pasti banyak orang yang akan ikut kehilangan pemuda seluar biasa James Loghan yang mereka kenal sebagai tuan yang ramah, bijak, dan dermawan.

Mr. Harlot datang dari Washington keesokan harinya bersama salah satu putranya Tobias Harlot. Mereka datang lebih dulu untuk menenangkan Geby yang mereka tahu pasti akan sangat tertekan karena dokter keluarga Loghan akan melepas semua alat penopang kehidupan James hari ini. Bagi Mr. Harlot James juga sudah seperti seorang putra yang sangat membuatnya bangga dengan seluruh kualitas kebaikannya yang tanpa celah.

James sudah sama sekali tidak merespon begitu semua alat dilepas dari tubuhnya. Bagi Geby James masih nampak sedang tertidur seperti biasa, dia juga masih sangat tampan meski bibirnya sudah mulai pucat dan kulitnya dingin, semakin dingin dan jemarinya yang Geby genggam perlahan sudah tidak lentur lagi. Geby hanya bisa menangis dengan Tobias Harlot yang memeluknya erat. Mr. Harlot hanya memiliki tiga orang putra tanpa anak perempuan karena itu mereka semua sangat menyayangi Geby layaknya adik kandung mereka sendiri.

Mr. Papkins sudah sibuk menyiapkan pemakaman untuk besok dan Geby minta agar mereka mengambil Lily dari rumah pengasuhnya. Rasanya Geby juga hanya ingin memeluk gadis kecil itu. Satu-satunya bukti Cinta dan keberadaan James yang masih tersisa untuknya.

James dimakamkan tepat di sebelah kiri makam sang kakek. Disebelah kanannya sudah ada makam kedua ayah ibu James yang juga sudah pergi lebih dulu dalam kecelakaan secara bersamaan. Di samping James masih ada satu lahan kosong yang sepertinya diperuntukkan bagi Jeremy Loghan yang bahkan tidak ikut hadir di acara pemakaman saudaranya.

Geby berdiri sambil memeluk Lily yang bersembunyi dalam gendongannya ketika peti mahoni James mulai di turunkan ke dalam liang.

Lily berbisik pelan pada Geby, "Apa papa akan bangun lagi setelah sampai di surga?"

Geby cuma sanggup mengangguk dan gadis kecil itu kembali memeluk erat lehernya.

Geby juga masih belum mau pergi, dia menunggu sampai peti James sempurna ditimbun tanah dan saat itu lah dia melihat Jeremy Loghan yang paling terakhir datang bahkan setelah para peziarah berangsur pulang.

Jeremy melihat Geby berjongkok di samping gundukan tanah yang masih basah sambil memeluk gadis kecil di sampingnya. Jeremy berjalan mendekati mereka dan membalas anggukan dari Tobias Harlot.

Tidak ada yang bicara sama sekali di antara mereka setelah berapa lama hanya keheningan. Geby juga sedang tidak perduli dengan apapun. Hanya Lily yang ternyata menatap Jeremy tapi dengan keras hatinya Jeremy tetap berpaling dan kemudian pergi lebih dulu dari pada Geby.

*****

Semua orang di keluarga Loghan sedang diselimuti duka, hingga rasa hening itu seolah membuat angin enggan berhembus. Geby cuma duduk di depan jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Sudah lewat dua jam dia hanya duduk melihat ke halaman belakang tanpa bergeming sampai ia melihat Jeremy Loghan menunggangi kuda Arab jantan mereka.

Prince adalah kuda pemarah dan sangat tidak ramah terhadap orang asing, bagaimana Jeremy bisa nekat menungganginya. Geby segera berdiri mendekati bingkai jendela melihat Jeremy Loghan yang sedang berkuda dengan begitu kencang ke arah perbukitan. Geby masih memperhatikan sampai pria itu menghilang dari pandanganya. Geby yang semula sedang terpuruk dengan kesedihannya tiba-tiba ikut merasakan dadanya berdegup kencang seolah dirinya sendiri yang sedang menunggangi kuda Arab jantan itu dengan sembrono.

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
senja_awan
aku yakin Jeremi sedih tapi dia juga membenci begitu dalam
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
sesenggukan aku bayangin james............
goodnovel comment avatar
Arka Qool
Sampai disini ceritnya bagus banget dan penuh kisah yg haru.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 118 WINTER

    Salju mulai menebal di pertengahan Desember dan sampai puncaknya di bulan Januari. Padang rumput yang luas sudah sempurna diselimuti salju. Meskipun para kuda termasuk hewan yang paling tahan terhadap cuaca dingin, tapi biasanya justru para pekerja yang semakin enggan membawa kuda keluar istal. Cuma Jared yang terlihat tetap tidak keberatan untuk berkeliaran di cuaca yang sudah semakin membeku, menurutnya kuda-kuda tersebut tidak hanya cukup di beri tumpukan jerami kering, mereka perlu bergerak utuk terus bugar dan mempertahankan panas tubuhnya. Mateo memperhatikan Jared yang sudah beraktifitas sejak pagi, seolah sama sekali tidak mengenal rasa dingin meskipun napasnya terlihat berkabut. "Kubuatkan minuman panas untukmu!" Mateo mengangkat segelas coklat panas utuk dia tunjukkan pada Jared yang masih sibuk membawa kuda-kuda berputar di sekitar istal. "Sebentar lagi Paman!" Jared berputar sekali lagi sebelum kemudian memasukkan kuda-kuda ke dalam istal. Paling tidak dua jam dalam se

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BA 117 GAGAK HITAM

    Semua pekerja istal ikut berkumpul di beranda samping rumah utama mengelilingi meja besar di area dapur kekuasaan Carolina. Jadi jangan heran jika juru masak bertubuh subur itu jadi yang paling jumawa jika ada yang berani melanggar aturannya. Carolina sudah menyiapkan bebagai menu masakan dan seperti biasa para pria-pria tua itu selalu rakus. "Kemari, Jared. Sudah kuambilkan sup untukmu." "Karena dia masih muda dan tampan jadi kau paling memanjakannya?" "Diam kau, Kakek Tua! " Carolina tidak menghiraukan dia tetap menarik lengan Jared yang kebetulan terakhir tiba. Anelies sudah ikut duduk di tengah meja makan bersama mereka semua dan ikut menertawakan entah lelucon apa karena Jared memang sudah tertinggal. Anelies menoleh padanya dan tersenyum. "Ingat anak muda jangan coba menggoda nona kami, cukup Carolina saja. " Carolina langsung memukul punggung sepupunya itu dengan spatula. Selain sepupunya, paman Carolina dulu juga bekerj

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 116 AWAL

    Anelies duduk di atas batu agak datar di antara semak rumput tidak terlalu tinggi, gadis itu menyingkirkan sisa terakhir pakaiannya, membiarkan Jared melihatnya. Tungkai rampingnya yang lembut terlihat sepeti kaki peri ketika Anelies menjejak ke tepian batu tempatnya sedang duduk setengah berbaring. Jared langsung melompat turun dari punggung kuda, menyambar pakaian Anelies untuk menutupi tubuh gadis itu. "Satu minggu yang lalu usiaku sudah genap tujuh belas tahun aku sudah cukup dewasa untuk berbuat apa saja, dengan siapa saja. Kau tidak perlu khawatir, aku juga sudah pernah melakukannya," ucap Anelies pada Jared yang masih coba menutupi tubuh Anelies sekenanya. "Aku tidak akan apa-apa." Anelies mencekal tangan Jared yang hendak berdiri dan gadis itu masih menengadah se

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 115 TRAUMA

    Jared kembali melihat daun pintu kamar yang sedikit terbuka, dia tahu apa ayang akan terjadi jika dirinya tetap melangkah, tapi setiap kali rasa penasaran itu selalu tumbuh lebih besar untuk menenggelamkan sisa kewarasannya. Dirinya juga akan hancur tak tertolong dan tidak bisa dihentikan, dia bisa mengubah erangan kenikmatan menjadi jeritan bersimbah darah. Tubuhnya akan mulai bergetar meningkat semakin panas, terus bergolak seolah nadinya memang dialiri magma. Jared akan meregang dan mengerang sendiri dalam rasa kejang yang menyiksa dengan sangat luar biasa sampai akhirnya ia akan tersentak dari tidurnya dan terduduk dengan sisa jantung berdentam-dentam.Sudah lewat tengah malam, ketika Jared kembali terbangun dengan telapak tangan bergetar dan mengepal. Napasnya berderu kasar dan sama sekali belum bisa menjinakkan ritme jantungnya yang liar. Mimpi mengerikan itu kembali menerjang beru

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 114 LELAKI

    Anelies tidak menyangkan jika bibir seorang pria akan terasa seperti ini. Hangat dan tebal bertekstur tapi tetap lembut ketika menakup dan mengaisnya dalam lumatan. Gairahnya berbeda, tidak seperti ketika dia sekedar 'flirting' bersama teman laki-laki di sekolah.Napasnya pria dewasa lebih panas merongrong untuk terus dipenuhi kemauannya. Lidahnya bisa disebut lembut tapi juga kasar dengan caranya menjerat mangsa dengan tepat. Pria itu liar, besar, panas bergemuruh penuh nyali.Jared masih menakup pipi Anelies dengan kedua telapak tangannya yang hangat sampai gadis itu cukup menengadah untuk menyambut hisapannya.Entah kemana perginya udara yang tadi nyaris membeku karena kali ini atmosfer di sekitar mereka tiba-tiba menjadi panas seperti uap sup jamur mereka yang terlupakan.Anelis merasa tengkuknya mulai dicengkeram, cukup keras tapi tidak tahu kenapa sepertinya dia juga tidak mau pria itu berhenti memperlakukannya seperti itu. Bibirnya kembali digigit

  • HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE    BAB 113 CERRY

    Sebentar lagi akan menghadapi musim dingin dan beberapa tahun belakangan ini musim dingin bisa menjadi lebih ekstrim, bahkan tahun kemarin sampai mencapai titik terendah minus 10 derajat celcius di bulan Januari. Dari sekarang semua pengurus istal harus bersiap agar dapat bertahan sampai musim semi tahun depan. Semua penghangat di istal harus dipersiapkan dan memastikan semua mesinnya berfungsi dengan baik. Karena sudah lama tidak digunakan kali ini juga menjadi pekerjaan tambahan Jared untuk memastikan semua penghangat masih berfungsi normal. Sebenarnya kemarin Mato sudah hendak memanggil tukang servis tapi Jared melarangnya dan menawarkan diri karena itu kadang hanya Mato yang menemaninya bekerja sampai malam ketika harus melembur pekerjaan tersebut. Sebagai kepala pengurus istal Mato juga merasa ikut bertanggung jawab dan tentunya dia juga menyukai Jared yang tidak pernah pilih-pilih pekerjaan. Dia mau memegang pekerjaan apa saja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status