VOTE DULU YUK
"Maaf." Antonio yang meminta maaf karena dia pikir sudah membuat Anelies takut."Siapa mereka?" Anelies penasaran dengan dua pria bertubuh gempal yang baru mengancam Antonio."Sebelum meninggal kakakku meninggalkan banyak hutang judi yang terus berbunga dan sampai sekarang aku juga harus membayarnya.""Kau membayar hutang kakakmu yang sudah meninggal?" Anelies terkejut."Aku sudah membayarnya sejak dia semakin kecanduan heroin dan semakin tidak perduli dengan hidupnya sendiri." Antonio duduk di sofa dengan melesukan punggungnya."Berapa hutangmu?" Anelies ikut duduk di sampingnya."Seratus lima puluh ribu dolar."Jumlah yang dulu tidak berapa besar bagi Anelies, tapi bisa jadi nominal yang rasanya tidak mungkin bisa Antonio lunasi seumur hidupnya."Maaf aku tidak bisa membantumu.""Hidup di jalanan memang sangat sulit untuk melepaskan diri dari hutang, ini hal biasa jangan khawatir." Antonio masih tersenyum menanggapi kehidupannya sendiri.Sebenarnya George memberi kartu yang bisa An
Anelies sama sekali belum pernah datang ke klub malam dewasa, dia sempat takut tapi Antonio terus menarik lengannya untuk diajak masuk. Sepertinya klub tersebut merupakan klub ilegal karena agak terselubung dan tampilannya dari luar sama sekali tidak terlihat jika bakal ada kebisingan macam itu di dalamnya. Lantai atas tempat mereka pertama kali masuk tadi cuma nampak seperti bar biasa, tapi begitu menuruni lift ke lantai basemen, di sanalah kegilaannya mulai terjadi.Hawanya panas dengan manusia-manusia yang sedang menikmati berbagai jenis dosa sebagai kenikmatan. Seorang pria yang baru menghamburkan uang terlihat menjilat paha wanita muda yang berbaring nyaris bugil di atas meja. Bukan hanya penari striptis wanita saja yang ada di tempat tersebut, penari pria juga terlihat meliuk-liuk erotis untuk menggoda pengunjung agar lebih banyak menyelipkan lembaran dolar ke celana dalam kulitnya."Jangan takut, kita hanya akan menemui Madam Lexis, nanti kau akan bekerja di bar atas bukan di si
Sampai usianya delapan belas tahun ini Anelies tergolong anak yang awam dengan pergaulan, karena kegiatannya selalu diawasi. Anelies cuma pernah beberapa kali menyelinap keluar untuk bertemu Moly atau Sky ketika dirinya kebetulan berada di New York.Anelies sangat percaya pada Sky sejak mereka pertama kali bertemu dan melihat kilasan masa depan jika mereka akan memiliki sebuah hubungan. Anelies melihat pemuda tampan itu akan memasangkan sebuah cincin cantik ke jari manisnya dengan senyum yang sangat menawan. Sky membuat Anelies membayangkan hubungan pria dan wanita dewasa yang menyenangkan hingga membuatnya berani kabur dari pengawasan George."Tidak, jangan!" Anelies menghentikan tangan Sky yang hendak menurunkan celananya."Aku takut." Anelies terus mengulang adegan itu berkali-kali di dalam kepalanya.Anelies dan Sky pernah hampir melakukan hubungan intim ketika Sky membawa gadis itu ke apartemennya dua bulan lalu. Sky memang langsung berhenti mengurungkan niatnya begitu Anelies mer
"Buka sekarang juga atau kami akan mendobrak pintunya!" Daun pintu di belankang Anelies kembali ditendang, Anelies makin meringkuk ketakutan, gadis itu menutup kedua telinganya dengan tubuh gemetar. Tidak akan ada yang menolongnya. Tiba-tiba Anelies ingat dengan poselnya, Anelies buru-buru merangkak untuk mengambil ponsel tersebut yang berada di kamar. Anelies meringis nyeri menahan lutut yang bengkak tapi harus mencari pertolongan. Anelies juga ikut kembali berjingkat kaget tiap kali daun pintu itu ditendang. "Kedua pria kulit hitam itu kembali datang dan akan mendobrak pintu!" Anelies menelpon Antonio. "Oh, sial!" Antonio juga langsung meremas rambut di kepalanya. "Aku sangat takut!" "Tenangkan dirimu." Antonio segera berpikir dengan cepat. "Berikan ponselmu pada mereka aku akan bicara." "Aku takut." Anelies tidak berani. "Berikan saja, dan aku bersumpah mereka tidak akan berani menyentuhmu!" Antonio meyakinkan Anelies. Anelies memang tidak memiliki pilihan, cepat atau lamb
Setelah George Loghan musnah Jeremy dan Brandon ingin melacak semua organisasi yang tersisa agar tidak kembali tumbuh dengan ideologi yang sama. Mereka adalah orang-orang yang ingin kembali membangkitkan kejayaan monarki, dan sangat mengimani George Loghan hingga seperti dewa mereka. Setelah George tidak ada tentu kiblat mereka akan mengarah pada putra yang telah dipersiapkan oleh George sebagai pemimpin mereka. Jared Landon adalah target yang sempurna, dia mutan yang kuat dan bisa sangat tidak terkendali. "Selama putri dari Jared belum ditemukan, kita semua harus waspada karena siapapun bisa memanfaatkan gadis itu untuk mengendalikan adik laki-lakiku!" Mereka semua sedang melacak keberadaan gadis berambut merah, mungkin anak buah George telah mengira jika gadis itu sudah ikut tewas bersama Georgen dalam ledakan yang menjadikannya debu, tapi Jared jelas tahu jika putrinya masih selamat dan mereka harus segera menemukannya sebelum yang lain tahu jika Anelies masih hidup dan akan ikut
"Lepaskan!" Anelies memukul-mukul lengan Pablo yang kaku seperti besi agar melepaskan cengkeraman di lehernya. "Aku tidak bisa bernapas!"Napas Anelies mulai tersendat dengan tangan besar Pablo Morez yang justru makin mencengkeramnya."Apa sekarang kau takut!" Desis Pablo tepat di depan wajah Anelies. Pria itu benar-benar jelek, bukan sekedar fisiknya tapi juga perangainya."Kau harus tahu diri di tempat ini!""Lepaskan aku, pengecut!"Banyak yang melihat Anelies ditekan ke atas meja tapi tidak ada satupun yang berani menolongnya jika sudah berurusan dengan Pablo Morez. Sebelum bekerja sebagai pengawal kepercayaan Madam Lexsis, Pablo sudah pernah beberapa kali keluar masuk penjara karena kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Dia juga pernah menjadi pegulat liar, dan masih bisa dilihat berbagai bekas sayatan di bagian wajah serta lengannya yang di penuhi tato seram."Pemuda sialan itu tidak akan bisa menolongmu lagi!"Anelies semakin yakin jika Pablo yang telah bermain kotor di belakang Mad
"Aku tidak akan bisa mengeluarkan Antonio tanpa uang itu!" mohon Anelies pada kedua pria kulit hitam yang mengambil semua uangnya."Mereka pasti akan memberimu lagi. Pergi dan minta lagi pada Madam Lexsis!"Anelies dilepaskan dengan didorong kasar sampai terjungkal di lantai dan lututnya perih. Anelies benar-benar ingin membasmi manusia-manusia seperti mereka."Cepat pergi sebelum kami berubah pikiran!"Anelies juga sangat takut karena kedua pria kulit hitam itu jelas bisa berbuat keji padanya. Anelies benar-benar sedang tidak bisa menolong dirinya sendiri apa lagi Antonio. Anelies cuma bisa buru-buru kabur selagi ada kesempatan. Anelies berlari di lorong sepi dengan setengah terpincang-pincang dan berurai air mata karena semua kebodohannya. Sekarang Anelies tidak tahu kemana lagi harus mendapatkan uang lima puluh ribu dolar. Akhirnya Anelies kembali ke klub dan langsung melihat Pablo yang menyeringai ke arahnya. Anelies tidak ingin menemui pria jelek itu lagi, tapi dia tidak punya
Mara serta Jared masih berada di Hampton, jarak yang sebenarnya juga tidak terlalu jauh dari putri mereka. Tapi meskipun cuma berjarak sejengkal dan mungkin mereka saling berpapasan, bisa saja Jared atau Mara tidak mengenali Anelies dengan penampilan barunya. Apalagi sampai sejauh ini Anelies juga masih belum tahu jika dia punya keluarga kaya raya, punya ayah, punya ibu dan mereka semua sedang mencarinya."Apa kau masih belum mendapat informasi lagi mengenai putri kita?" Mara menghampiri Jared."Kita pasti menemukanya segera."Dari tadi Jared cuma terlihat duduk di dermaga memandang ke arah gulungan ombak yang berakhir landai ketika meraih pantai. Seperti itu pula perasaan mereka kali ini. Bergejolak seperti gelombang tapi berulang kali harus melandai hilang lagi seolah tanpa harapan."Kita harus tetap berhati-hati karena tidak boleh ada yang tahu jika putri kita selamat dari ledakan. Siapapun bisa ikut memburunya jika tahu Anelies masih hidup. Masih ada beberapa organisasi yang teta