Share

Seratus Dua

Bab 102

Sejak kejadian di dapur karena aku tak membantu istri kedua suamiku. Mas Angga berubah kembali. Entah mengapa pria itu mudah sekali berubah. Apa salahku saat itu.

Aku melewati Mas Angga dan maduku. Mereka duduk di depan televisi sambil menikmati martabak keju.

"Mba, ada martabak ini. Ayo sini!" panggil maduku.

"Tidak aku sudah kenyang."

Mas Angga tak menyapa atau melihatku ketika aku menjulurkan tangan ke arahnya.

Aku hanya bisa menyadarkan diri di pintu. Sikap suamiku dingin dan menyakitkan hati. Setiap malam, ia tak tidur bersamaku. Biarlah, ia masih memiliki istri yang lain.

Kadang aku berpikir untuk bercerai dengannya. Tetapi, aku tak bisa karena hidupku hanya sebatang kara. Hanya mas Angga yang aku miliki. Pria tercinta.

Kuseka air mata yang kembali membasahi pipi. Aku duduk di pinggir ranjang membaringkan tubuh lelah hati dan pikiran. Inikah kebodohan cinta.

**

Sembilan bulan sudah kandungan Ariana. Mas Angga tampak cemas ketika meninggalkannya sendiri. Padahal
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status