Share

Seratus Empat Belas

Tatapanku nyalang. Aku melihat mobil terparkir yang sangat kukenal. Apakah ia berada di sini. kulangkahkan kaki menuju pintu rumah Om Arga. Suara itu terdengar tak asing. apakah benar ia telah Kembali.

"Adel!" panggilku dengan suara lantang. Kupeluk tubuh mungil sahabatku yang telah pergi lama. Aku begitu rindu dengan keceriaannya. Ia berdiri di depan pintu.

"Bu Bos!"

"Hush, aku bukan bos kamu lagi." Menjitak kepalanya pelan. Kami berpelukan erat hingga sosok Om Arga tak dianggap.

"Kalian mau sampai kapan di situ. Ayo masuk. Om sudah lapar."

Kami terkekeh dan masuk ke dalam saling merangkul. Adel adalah sepupu Rey artinya ia juga akan menjadi saudaraku.

"Nyonya Rey mau makan apa?" tanya Adel sok perhatian.

"Aku bisa ambil sendiri." Kukibaskan tangan ke udara. Adel begitu manis berkata demikian.

"Bu Bos gak asik." Ia terkekeh dan mengambil nasi hingga segunung.

"Astaga, Adel. Sejak kapan porsimu berubah menjadi kuli?"

Adel mengaruk kepala. Ia tampak malu.

"Sejak datang ke Ind
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status