Share

Hadirmu Menghancurkanku
Hadirmu Menghancurkanku
Author: Emeliana

Orang Asing

Author: Emeliana
last update Last Updated: 2022-04-30 19:08:43

Selamat malam" sebuah chat masuk ke W* Lisa dari nomer asing. Dia tertegun sejenak dan mengabaikan chat itu. Lia sering mendapat chat seperti itu dari nomer W* asing. Dia sadar status nya yang janda membuat ada beberapa laki-laki yang menggoda.

Dari nomer yang sama beberapa bulan ini dia tiap hari mendapat chat baik pagi, siang maupun malam. Bertanya kabar maupun memberikan kabar, walaupun Lia tidak pernah membalasnya. Lia juga tidak berusaha membalas ataupun memblokirnya padahal biasanya dia akan langsung memblokir kalau ada cowok iseng seperti itu.

Lia adalah seorang janda beranak 2, anaknya Doni dan Dini. Suaminya telah meninggal 5 tahun yang lalu karena sakit. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Lia bekerja sebagai seorang OB disebuah perusahaan, karena Lia hanya tamatan SMA dan dengan ijasah itu dia sangat sulit mencari pekerjaan yang layak. Anaknya Doni kelas 5 SD, sedangkan Dani masih kelas 1 SD. Suaminya meninggal ketika Dini masih umur 1 tahun.

Begitu banyak beban yang harus ditanggung Lia, suaminya tidak meninggalkan apa-apa untuk bekal Lia, ketika suaminya masih hidup Lia hanya ibu rumah tangga biasa sedangkan Madi suaminya bekerja sebagai karyawan. Ada memang rumah dan warisan dari orang tua suami Madi tapi semua itu diambil oleh Sari adik Madi segera setelah Madi meninggal dunia.

Lia sangat terpuruk karena itu, Sari menghina dan memfitnah Lia sebagai peyebab Madi meninggal. Madi meninggal karena penyakit asam lambung yang sudah sangat akut yang dia derita jauh sebelum kenal dengan Lia.

Lia pergi dengan kedua anaknya dan tinggal di kos-kosan yang dia bayar 500ribu/bulan. Gaji Lia yang hanya 1,5 juta itulah dicukup-cukupkan untuk mereka bertiga.

Chat dari nomer asing itu menjadi hiburan bagi Lia dan menjadi kegiatan rutinnya mau tidur, makan dan mulai aktifitasnya.

"jangan lupa makan ya". tiba-tiba chat masuk ketika dia sedang istirahat. Lia terkadang ingin tahu siapa yang rajin benar nge chat dia, tapi rasa takut membuat dia berhenti.

Sore itu Lia pulang kerumah dan mendapati Doni dan Dini menangis, dia sangat gugup. "ada apa nak, kenapa menangis?" Lia sangat panik dan memeluk kedua anaknya.

"Aku takut Bu..hu..hu" kata Dini.

"Ha....apa yang terjadi, takut sama apa Din?" Lia emosi dan semakin panik.

"Coba Don kamu ceritakan, apa yang terjadi" kata Lia sambil melihat ke arah Doni.

Sambil tertunduk dan terisak Doni cerita " Tadi adek nunggu Doni pulang sekolah, dia pergi ketempat jajanan depan sekolah, disana ada laki-laki yang mau ajak dia pergi, Dani ikuti..hu..hu.." Doni bercerita dengan terbata-bata.

" Ha...lalu. Kamu dibawa kemana Dani...oh Tuhan mengapa ini bisa terjadi......" Lia menangis memeluk anaknya.

"Kebetulan Doni permisi mau ketoilet sekalian ngeliat adek...terus Doni lihat adek sedang jalan sama laki-laki itu. Doni kejar....." Doni semakin gugup." Doni tarik tangan adek, Abang jualan yang dekat situ pun nengok dan lihat kami berdua nangis ikut datang nolongin. ….kami takut Bu..hu...hu". Doni nangis.

" Oh Tuhan...emang laki-laki itu siapa dek, kenapa adek mau diajak ?" tanya Lia kepada Dani.

"Hu..hu...dia bilang, dia kawan mama, katanya mama yang suruh. "Dani cerita dengan wajah sedih.

" Nak.... sekali lagi jangan mau diajak siapun ya, apalagi kalau gak kenal...bahaya nak. mama gak mau terjadi apa-apa sama adek juga Abang. Syukurlah Tuhan masih sayang sama kita, kita bisa kumpul lagi" Lia memeluk anak-anak.

"Terimakasih ya bang udah lindungi adek, mama bangga sama abang." Lia sangat bersyukur anak-anaknya baik-baik saja.

Malamnya Lia tidak bisa berhenti memikirkan kejadian yang menimpa anaknya, dia tidak tahu harus cerita sama siapa. Dia tidak punya teman akrab, tetangganya pun cuek padanya karena statusnya. Lia adalah wanita yang cantik dan lembut sehingga tetangganya takut suaminya tergoda.

"Selama malam, apakah kamu sudah tidur?" sebuah chat masuk dari nomer asing. Lia sedang menangis dan terkejut tiba-tiba hpnya bergetar.

"Belum" Lia tanpa sadar membalas chat itu.

"Wah, ini kan udah larut, udah jam 1 pagi, aku lihat kamu masih online makanya aku chat"

"Iya.,...aku lagi bingung gak bisa tidur"

"Ada apa, ceritalah mungkin aku bisa bantu"

"Anakku ada yang mau culik, aku takut sekali. aku gak tahu apa yang harus kulakukan. aku kerja gak bisa jaga mereka" Lia membalas chat itu sambil menangis.

"O..,. kasihan sekali. jangan sedih lagi ya nanti kamu sakit, bagus besok datang kesekolah cerita sama gurunya supaya pihak sekolah bantu"

"Emang mereka mau bantu...kami hanya orang miskin. Aku gak berani"

" Pasti maulah ..jangan sedih lagi ya. aku pun jadi ikutan sedih. Kamu harus kuat dan jaga kesehatan. Tidur ya....jangan lupa berdoa" balasan dari nomer asing itu. Lia tertegun, ada rasa bahagia dihatinya karena perhatian dari orang asing itu. "Iya.... terimakasih ya. Aku mau tidur" Lia membalas chat itu.

"ya .. selamat malam ...mimpi indah ya" masuk lagi chat. Lia tak membalas chat itu. Diapun berdoa dan tidur dengan tenang.

Paginya Lia ijin terlambat masuk ketempat kerja, beruntung Bu Sinta pimpinannya mengerti dan memberikan ijin. Lia datang kesekolah dan menyampaikan permasalahan yang dia alami. Pihak sekolah menerima laporannya dengan baik dan berjanji akan lebih memperhatikan Dani dan Doni ketika berada dilingkungan sekolah dan kalau perlu mereka akan laporkan hal itu ke pihak yang berwajib. Lia sangat bersyukur pihak sekolah mau perduli pada anak-anak nya.

"Terimakasih pak Bu, saya titip anak-anak saya. Saya mau berangkat kerja pak Bu. saya permisi"

"Sama-sama Bu, tenang saja kami akan menjaga anak ibu disekolah ini dengan baik, kemanan akan lebih kami tingkatan lagi." Kata pak Toga sambil menyalami Lia. Pak Toga yang masih lajang tersenyum.

Lia pergi ke tempat kerja nya dengan semangat.

"Udah tenang kan, selamat bekerja ya. Jangan banyak pikiran lagi.., semangat.." sebuah chat masuk ketika dia masuk ke kantor.

"Terimakasih" Lia menjawab chat itu.

Hari-hari Lia semakin berwarna, dia selalu semangat ketika ada chat yang masuk ke W* nya. Sudah 3 bulan chat asing itu masuk dan baru seminggu ini Lia membalas nya. Lia merasakan ada kebahagiaan yang mulai merasuki hatinya setelah 5 tahun bertahan dalam kesendirian.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hadirmu Menghancurkanku   Akhirnya

    Lia akhirnya mendapatkan kebahagiaan setelah bersabar dalam menjalani hidupnya yang penuh liku. Dia bertemu dengan Brata yang mencintai dia dengan semua kekurangan dan kelebihan nya. Mereka berbahagia bersama ketiga buah hatinya. Doni dan Dani yang telah memiliki adik yang begitu lucu sangat menyayangi si kecil. Tidak ada keluarga yang sempurna tapi dalam setiap permasalahan apabila dalam keluarga saling mendukung maka persoalan itu akan dapat diselesaikan dengan baik. Lia merasa menjadi wanita yang begitu bahagia diberi suami dan anak-anak yang begitu menyayangi. Brata juga sangat menyayangi keluarga nya. *********Kehidupan Sandi Dan Susi.Mereka sekarang tinggal di sebuah desa, mereka telah meninggalkan semua kehidupan lama yang penuh intrik. Sandi sekarang telah bekerja sebagai seorang petani. "Mas, makan dulu" Susi yang baru datang dari rumah memanggil Sandi yang masih bekerja ditengah sawah. Mereka bersiap mau menanam padi di sawah. Sandi menatap Susi dengan bahagia, dia m

  • Hadirmu Menghancurkanku   Di penjara.

    Kehidupan Lia dan Brata telah tenang, mereka hidup bahagia. Telah lahir seorang bayi laki-laki yang begitu lucu. Bayi itu mereka beri nama Bayu. Dani yang telah mendapatkan seorang adik lucu juga sangat bahagia. "Lucu sekali kamu dek" Dani mencium gemes Bayu, mereka sedang bermain di ruang keluarga yang nyaman. "Hati-hati ya dek, adeknya masih kecil sekali" Lia yang sedang memilih pakaian untuk ganti Bayu mengingat kan. " Iya Bu, adek masih kecil, tangannya kecil, kakinya kecil, semuanya masih kecil" Dani tertawa senang. "Hai, kalian bermain kok bapak gak diajak?" Brata yang baru keluar dari kamar ikut duduk disamping Dani. "Eh,..bapak datang dek. Dia udah wangi.. hehehe" Dani tertawa. "Iya, bapak udah wangi, udah bisa dekat-dekat dengan adek" Brata mencium Bayu. "Adek Bayu kok masih bau acem ya...heheh""Iya pak, adek Bayu belum mandi, ini mau di mandiin ibu" Dani menjawab. "Ayo mandi ." Lia datang mengangkat tubuh Bayu ke kamar mandi. Dani dan Brata mengikuti dari belakang.

  • Hadirmu Menghancurkanku   63

    Lia dan Brata bersama Dani sedang duduk bertiga di pinggir kolam renang, tempat favorit mereka berkumpul. Terlihat jelas kebahagiaan di wajah mereka. "Senang sekali adek udah sehat dan ada dirumah bersama kita kan mas?" Lia tersenyum. "Iya sayang, bapak juga senang sekali Danj udah kumpul lagi bersama kita disini" Brata membelai rambut Dani. " Iya Bu, Pak. Dani kemarin itu takut sekali gak bisa lagi berjumpa. " Tiba-tiba ada mendung di wajah Dani. "Kamu kenapa nak?" Lia panik melihat Dani yang meneteskan air mata. "Adek sedih Bu, adek ingat waktu sama ibu Susi. " "Adek cerita apa yang dilakukan oleh ibu Susi sama adek" Brata menahan marah. Dia merasa marah kalau mengingat bagaimana Susi telah menculik Dani hingga membuat Dani trauma. "Ibu Susi itu baik pak, dia gak pernah menyakiti adek. Dia sayang sama adek. Adek jadi kasihan sama dia. Dia pasti sedih sekali, sekarang dia pasti kesepian" Lia dan Brata kaget ."Maksud kamu gimana dek? bukannya kamu dia culik terus disekap?" Lia

  • Hadirmu Menghancurkanku   62

    Hari-hari Susi di desa itu begitu tenteram, dia tidak harus bersembunyi atau cemas akan usaha dan anak buahnya. Dia hanya perlu datang ke tempat pembuatan ikan asin itu dan menjemur ikan. Sehari-hari dia bercanda dengan pekerja yang sama-sama menjadi pegawai disitu. Gajinya memang tidak seberapa, hanya 60/hari. Dengan melihat perjuangan mendapatkan uang itu, Susi jadi lebih menghargai uang. Dia yang terbiasa hidup mewah, uang bukan masalah besar. Kini sadar begitu banyak orang yang butuh bekerja dengan sangat berat hanya untuk mendapatkan sedikit uang. Sepulang bekerja,dia akan bercengkrama dengan keluarga pamannya yang sederhana. Keluarga yang sudah begitu lama tidak Susi miliki. Orang tuanya sudah meninggal ketika dia masih kecil, pamannya ini adalah adik dari ibunya. Hanya pamannya inilah satu-satunya keluarga yang dia miliki.Ketika sedang asyik bercerita setelah selesai makan, handphone yang Susi simpan di dalam kantongnya bergetar. Dia sudah mengatakan kepada anak buahnya hany

  • Hadirmu Menghancurkanku   61

    Susi termenung dipinggir pantai yang sepi, dia telah berada ditempat itu selama seminggu. Bersembunyi setelah gagal menculik Dani.Dia mengingat apa yang Sandi ucapakan sebelum dia pergi melarikan diri. "Susi, tusuk lah perutku dan segeralah lari. Aku ingin kamu membuka kehidupan baru. Lupakan aku, lupakan semua" Sandi berbisik ke telinga Susi, Sandi tidak mau Gandi mendengar rencananya. Susi sebenarnya masih begitu mencintai Sandi, dia tak mungkin tega membuat Sandi terluka. Sandi terus mendorong dia untuk bersandiwara bertengkar. Akhirnya peristiwa itu terjadi. Susi terpaksa menikam perut Sandi dengan dorongan dari tangan Sandi sendiri. Disaat yang mendesak itu, Susi segera melarikan diri. Dia sebenarnya tidak sanggup meninggalkan Sandi bersimbah darah. Tapi pandangan Sandi yang tajam menyuruh dia pergi dengan terpaksa dituruti oleh Susi. Dari kejauhan Susi memperhatikan Gandii yang berusaha menghentikan pendarahan di perut Sandi. Susi akhirnya pergi setelah melihat Sandi segera

  • Hadirmu Menghancurkanku   Penyesalan

    POV SandiSusi begitu tega telah membohongi ku. Aku telah melakukan dosa yang sangat besar. Anak yang telah begitu lama ku rindukan telah ku bunuh dengan kejam. Bahkan orang yang paling ku sayangi telah tega ku siksa siang malam. Susi keterlaluan. Aku harus segera menemui Lia dan memohon ampun. Aku begitu merindukan dia. Aku tahu kesalahanku tidak pantas mendapatkan maaf dari Lia. Aku telah buta oleh semua cerita Susi. Aku sendiri bingung mengapa aku begitu percaya padanya, bahkan tanpa aku tahu aku melihat dia begitu menggairahkan dan setiap saat ingin menikmati tubuhnya, padahal aku selama ini tak pernah tertarik padanya. Entah apa sebabnya sekarang aku sangat jijik pada tubuhku sendiri yang telah menyentuh tubuhnya.Dengan kecepatan penuh aku menuju hutan , tempat aku menyiksa Lia selama ini. Rasanya sudah tidak sabar memeluk Lia. Aku sudah menghubungi anak buahku yang menjaganya tapi entah mengapa dia tidak bisa dihubungi. Dengan cepat begitu sampai ditempat itu, aku berlari.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status