Share

14. Iman Atau Cinta?

"NENEK!" teriak Salwa.

Ibunya berpaling, begitu juga dengan laki-laki yang sejak tadi ngobrol dengan ibunya. Seketika wajah laki-laki itu membuat Salwa tersentak.

"Aditya?" gumamnya.

"Hei, Salwa ke sini? Ya Allah … miang, Cu. Nanti gatal."

Pegangan Salwa kini terlepas. Salsabila telah berlari ke arah neneknya, tetapi Salwa berjalan semakin pelan. Laki-laki di samping ibunya terus saja menatapnya.

Dejavu.

Kenangan waktu kecil di kebun semangka bersama laki-laki itu kini mengulang di benak. Sampai besar pun mereka masih saja suka bermain-main di kebun semangka jika musim bertanam semangka. Bahkan ia ingat betul, pernah berlari ke laki-laki itu saat mereka akan berpisah waktu hendak kuliah.

Tiba-tiba saja ia merindukan hal itu. Betapa dulu setiap ada masalah ia tinggal menyeberang, masalah akan selesai. Tidak ada soal yang tidak bisa dijawab Aditya. Tidak ada kesedihan yang tidak hilang di bahu Aditya. Aditya selalu bisa menghiburnya dengan cara yang unik.

"Apa kabar, Salwa?"

B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status