Share

20. Pakaian Takwa

"Punya Salwa, juga dari Kencana kan. Salman pasti adil kan?" todong Mona.

Salwa mengernyit. Mengapa saat bicara padanya, Mona tidak menambahkan Kak, berbeda jika berbicara dengan Jamilah.

Salwa menggeleng. "Ini pemberian wali santri."

"Jangan bilang Salman tidak adil padamu! Kamu jangan memperburuk Salman. Meski cintanya telah terpaling, kamu tetap harus jujur."

"Bukan beg--"

"Kenapa kamu yang nyolot, Mon? Aku yakin Salman adil pada Salwa. Hanya saja mungkin tidak berbentuk pakaian. Kita semua tau kayak apa Salwa. Dia terbiasa sederhana,"

"Sederhana apa kere?!" Mona sengaja memonyongkan mulutnya.

"Sudah sudah kenapa membahas pakaian," sela Jamilah melerai. Salwa hanya diam menatap Jamilah. Ia merasa Jamilah bukan membela, melainkan untuk menonjolkan diri. "Orang mulai berdatangan, tak baik saling adu mulut."

Nabila dan Mona saling mencebikkan bibir. Salwa menenangkan Nabila dengan menepuk tangan. Tiba-tiba mata Nabila menangkap kancing yang melekat pada lengan gamis yang dikenakan Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status