Kenan menatap langit-langit kamar Rubby yang temaram, mengingat saat dia mengarahkan senjata kepada Keshya adik kandungnya sendiri.
"Ken,bisa kau jawab pertanyaanku?" Desak Rubby kepadanya. "Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, tapi aku tahu kau mempercayai ku." Rubby menghembuskan napasnya lelah, dia sebenarnya sudah menebak akan hal ini tapi tetap saja jawaban Kenan membuatnya kesal."Kalau begitu pergilah dari sini, aku mau istirahat." Rubby bersiap ingin tidur kembali tapi Kenan menunjukkan sebuah foto, dengan cepat Rubby menghidupkan lampu tidurnya dan merampas foto itu semangat dari tangan Kenan.Itu adalah foto ayahnya dan seorang pria yang mirip dengan Kenan."Apa ini ayahmu?" tanya Rubby memastikan, dan Kenan mengangguk."Setelah tiga bulan foto itu diambil, dad dan mom dibunuh. Lalu sebulan kemudian ayahmu tuan Arlan Rexton tewas dan meninggalkan dirimu yang juga akan diincar mereka." Tangan Rubby bergetar memegang foto itu."Darimana kau tahuKenan sedang mecium bibir wanita yang dibawanya dari salah satu club miliknya. Wanita berambut blonde yang dia cium itu membuka kancing kemeja Kenan dengan gerakan menggoda, dia mendorong tubuh Kenan diatas tempat tidur lalu menurunkan tali bra dengan gerakan lambat. Entah apa yang terjadi kepada Kenan wajah Rubby muncul diingatannya, dan potongan-potongan saat mereka bercinta dulu terlintas begitu saja. Desahan suara Rubby seolah nyata ditelinganya.Wanita itu sudah memegang milik Kenan dan ingin memasukkannya tapi Kenan menahan tangan wanita itu."Cukup, kau keluarlah.""Apa?" Pekik wanita itu terkejut, apa dia melakukan kesalahan. Sepertinya tidak."AKU BILANG KELUAR." bentakan Kenan membuat wanita itu takut, Kenan berjalan kearah lemarinya lalu meletakkan uang yang dia ambil ketangan wanita yang belum sempat memakai kembali semua pakiannya itu."Keluar sekarang, atau peluru itu menembus kepalamu." Kenan mengarahkan pandangannya ke pistol yang berada dide
Kenan memegang kedua bahu Rubby dan mengatakan apa yang dia tahan selama ini."Aku mencintaimu Rubby." Isak Rubby berhenti dan dia melihat wajah Kenan."Ku mohon teruslah disisiku." Bola mata Rubby sudah berkaca-kaca, kisah hidupnya mungkin tidak terlalu baik, tapi tuhan memberikan kisah cinta yang baik untuknya. Pertama kali dihidupnya dia mencintai pria lain selain ayahnya dan pria itu adalah Kenan Rexton, pria dingin yang tidak pandai berkata mesra serta berlaku romantis padanya. Semuanya yang dilakukan Kenan untuknya terjadi begitu saja, namun sangat manis bagi Rubby. Pria yang selalu hadir menolongnya hingga membuat perasaan Rubby terus mengakar.Kalimat 'Aku mencintaimu Rubby' adalah kalimat yang sangat dia tunggu dari Kenan. Rubby menunduk merasa akhirnya akan ada seseorang yang menggantikan posisi keluarganya untuk bersamanya. Tapi benarkah Kenan mencintainya? Dan apakah itu artinya Kenan menginginkan dirinya menjadi kekasihnya?"Rubby kau dengar aku? Mulai sek
Kenan melihat Rubby yang sedang menggosok kukunya setelah mereka sampai didalam gudang ayah Kenan. Sudah satu jam tapi wanita itu hanya mengatakan sabar kepada dirinya."My By apakah kau bisa membuka kunci itu, ini sudah satu jam." Rubby melihat mesin pungunci sebuah ruangan yang dikatakan Kenan adalah ruangan ayahnya dan tatapannya jatuh pada mesin yang dia tempelkan sebuah alat diatasnya."Aku sedang bekerja Ken, lihat alat itu." Kenan melihat arah dimaksud Rubby tidak mengerti. "Alat yang aku pasang itu akan menyerap semua data dan bahkan kompononen apa yang dipakai oleh ayahmu untuk membuatnya. Dan jika alat itu sudah selesai dengan tugas nya lampu hijaunya akan menyala."Kenan melihat Rubby tidak percaya, "semudah itu?" tanya_nya tidak cukup yakin. Dan Rubby berdiri kearah alat yang dia katakan tadi."Mari kita lihat agar kau percaya." Rubby membuka baut yang dia pasang tadi karena lampu sudah hijau menandakan proses download selesai.Rubby kembali dudu
Rubby memuntahkan isi perutnya berulang kali didalam kloset kamar mandinya. Dia terduduk lelah setelah mengeluarkan isi perutnya itu, Kenan yang terbangun karena suara muntah Rubby melihat keadaan wanita yang dicintainya itu yang sedang menutup mata dan terlihat pucat."Kau muntah lagi?" Rubby mengangguk lalu berdiri dibantu Kenan. Ponsel Rubby bergetar dan dia mengambilnya setelah duduk ditepi ranjang.Terdapat nomor tak dikenal tapi Rubby tetap mengangkatnya."Kau dimana sugar?" Rubby mengerutkan keningnya lalu melihat Kenan yang duduk tanpa memakai kaos yang pria itu kenakan semalam."Kau melupakan suara ku Sugar?" Rubby mendengus tak suka lalu memilih mematikan ponselnya setelah tahu siapa yang menelponnya itu.Pintu Flat Rubby diketuk tapi karena Rubby terlihat lelah Kenan yang bangkit dan membuka pintu.Seorang pria yang sempat ingin dibunuh Kenan berdiri disana memakai kacamata hitamnya."Dimana Rubby?" tanya Eldier melihat tak suka kepada K
Rubby dan Betty sudah berada didalam mobil Porsche berwarna hitam milik Kenan.Image Sengaja Kenan membawa mobil ini agar tidak terlalu mencolok. Setelah menelpon Keyond tadi, Kenan langsung menuju Mansion Keyond bersama Rubby dan Betty.Kenan melihat Rubby yang tidur dibangku belakang dengan paha Betty yang menjadi bantalnya. "Sahabat yang baik," ungkap Kenan didalam hatinya.Tak lama mobil mereka sampai didepan mansion Keyond, Kenan tersenyum tipis melihat sebuah mobil yang dia tahu sedari tadi mengikuti mereka.Aldric terlihat keluar dari mobil dengan cepat begitu mobil Kenan berhenti di sebuah rumah yang sangat mereka kenal. Wajah Aldric tertuju melihat Betty yang berada di sana. Mungkin pria itu berpikir Untuk apa Betty berada di sini? Yang lebih buruknya berurusan dengan Kenan dan Keyond.Betty dan Rubby terkejut melihat keberadaan Aldric. Kenan sendiri tersenyum tipis dan bersandar pada mobil.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Aldric mencengkeram
Aku lagi-lagi terbangun dengan suara yang sama seperti pagi sebelumnya.Kudekati dia yang sudah duduk lemas didalam toilet dengan tertunduk.Ku usap pipinya yang terasa dingin, wajah pucatnya membuat ku merasa cemas.Aku menggendong Rubby ke tempat tidur dan mengambilkan air hangat untuk dia minum."Kita kerumah sakit sekarang juga." Rubby menggelengkan kepalanya dan menutup mata.Tanpa persetujuannya aku memakai kaos ku dan langsung menggendong Rubby keluar dari Flat nya ini."Ken aku baik-baik saja." Ucapnya marah karena aku dengan tiba-tiba membawanya."Apa muntah dan pusing selama tiga hari ini kau bilang baik !! Wajahmu pucat dan tubuhmu lemas. Apa ini kau bilang baik !" Aku membanting keras pintu mobil setelah Rubby duduk dengan nyaman.Sepanjang perjalanan Rubby terlihat diam, mungkin karena dia marah akan sikap ku, tapi ini semua demi dia. Aku tidak ingin dia sakit, dan aku mulai curiga jika Rubby hamil.Ya, aku ingat saat aku mengatakan akan memba
Dua puluh menit Kenan pergi meninggalkannya Rubby langsung memakai lagi mantel musim dinginnya.Dia pergi diam-diam lewat pintu belakang rumah dan terus mengendap-mendendap, salah satu penjaga melihatnya namun Rubby berisyarat agar tetap diam. Sebagai bawahan pria itu hanya mampu diam.Rubby berjalan sedikit jauh dari rumah dan menyetop taksi yang lewat."Royal Hospital London." Ya Rubby memang harus kesana untuk kembali memeriksakan apa yang dikatakan dokter Carol tadi."Kapan terakhir anda mendapatkan menstruasi anda Miss. Rubby?" "Ada apa dok?" Tanya Rubby kembali."Jika saya lihat gejala yang anda katakan, saya menyimpulkan jika anda sedang hamil. Tapi untuk lebih jelasnya anda bisa memeriksakan ini ke dokter Laura, dia salah satu dokter kandungan di rumah sakit ini." Rubby mengangguk paham."Dok, bisakah anda merahasiakan ini dari kekasihku? Saya belum siap untuk memberitahukannya. Katakan saja saya kelelahan dan tuliskan resepnya." Dokter ya
Rubby berdiri dengan tubuh yang terasa melayang, disekelilingnya dipenuhi alat-alat yang tidak dia ketahuai untuk apa. "Nus have ut adepto nunc!! Auditis !" (Kita harus mendapatkannya sekarang!! Kau dengar !")Samar-samar Rubby mendengar suara teriak dari seorang pria dan dia sadar keadaannya tidak baik-baik saja. Mereka pasti menyuntikkan sesuatu didalam dirinya. Ingatan Rubby lalu tertuju pada janin didalam kandungannya.Dua orang pria datang dan membuka pintu kaca, Rubby tau siapa pria ini. Dia adalah Agen yang di bicarakan Kean dan Kenan."Salve Haslyn Rubby Ozier. Mirum adesses?" (Halo Haslyn Rubbie Ozier. Apa kau terkejut berada disini?")Pria bernama Demitry itu melihat wajah Rubby yang tidak takut sama sekali dengannya dan terkesan menantang nya."Oported latinam scire Haslyn." (Kau pasti tahu bahasa latin Haslyn.)Rubby masih diam tak ingin menjawab, tapi Rubby harus bertanya untuk apa pria ini menangkapnya."Dic mihi, quid tib