Share

Kebahagiaan

Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya.

"Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.

Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang.

"Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter.

"Baik, Dok."

Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi.

"Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.

Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi.

"Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.

Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya.

"Anakku," ucapnya lirih.

Disusul ke luarnya bayi kedua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status