Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 2. Semalam dengan Pria Asing

Share

2. Semalam dengan Pria Asing

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-04-08 05:48:36

“Papi?!” teriak Dea, tak percaya apa yang didengarnya, “apa maksudnya, nggak salah?! Pernikahan kalian tanpa sepengetahuanku. Itu jelas salah."

Astaga!

Mengapa sang ayah bersikap tenang, seolah sudah mempersiapkan jika dipertemukan dengan keadaan seperti in?

Dea sangat kecewa dan merasa tak dianggap.

Padahal, Aron selalu berkata bahwa Dea adalah dunianya.

Mengapa ayahnya bisa berubah karena Mira?

"Luar biasa, Papi bisa berubah segitunya cuma karena jalang ini?!" ucap Dea tanpa sadar, tapi masih terdengar oleh Aron.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Dea–membuat gadis itu sontak menatap sang ayah penuh kekecewaan.

Seumur hidupnya, Dea tak pernah mengalami kekerasan fisik dari sang ayah. Tapi, ia ditampar dan lagi-lagi karena Mira?

Ruangan itu bahkan langsung hening sebelum Dea tertawa miris.

“Dea, itu…” Mira tampak panik.

Namun, Dea sudah tak peduli lagi.

Tanpa basa-basi, Dea pergi keluar dan menaiki mobil sportnya, lalu memacunya kencang–mengabaikan teriakan Aron dan Mira di belakangnya.

Satu hal yang pasti, Dea benar-benar merasa hancur!

Rasanya, lebih sakit dibanding dikhianati mantan kekasihnya dulu.

Ia bahkan sampai memilih pergi ke diskotik–tempat teman-temannya biasa berkumpul.

Meski tak nyaman, Dea mencoba mencari kesenangan di sana ….

Sayangnya, alkohol dan keadaan mental yang tak stabil justru tak membawa hal baik.

Dea melakukan hal yang tak pernah ia akan lakukan dalam keadaan sadar.

“Lo pernah ngerasain sakitnya dikhianati sama pacar, sahabat, dan ayah lo sendiri?” curhat Dea tiba-tiba pada pria yang ada di sampingnya.

“Tidak.”

Mendengar itu, Dea tertawa miris. Entah apa yang mengendalikan tubuhnya, hingga Dea justru terus meneguk alkohol di depannya dan bercerita semua masalah keluarnya.

“Mau bersenang-senang?” Tanpa basa-basi, Dea menarik pria tak dikenalnya itu ke lantai dansa.

Menyentuhnya, menari, dan menciumnya!

Bahkan, Dea-lah yang memimpin itu semua.

“Hentikan.” Suara bariton itu terdengar di sela aktivitas yang mulai memanas. “Kau akan menyesalinya.”

Namun, Dea yang dalam keadaan setengah sadar malah memegang pipi pria itu. “Tidak mungkin.”

Tubuh Dea seolah bergerak sendiri dan menyerang pria asing itu yang juga akhirnya lepas kendali.

Dan begitulah, semua terjadi tanpa bisa dicegah.

Satu malam menjadi panjang bagi Dea dan pria asing itu.

Keduanya bahkan terkejut akan gelombang kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya, tetapi ketagihan di saat yang sama.

Terus begitu, hingga tertidur dalam keadaan berpelukan dan penuh rasa lelah.

***

“Eungh…”

Dea terbangun dari tidurnya dan merasakan badannya begitu lelah, terutama bagian intinya.

Kilasan kejadian kemarin membuatnya tersentak.

Terlebih kala Dea merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

Hah?

Dea mematung, perlahan melihat ke samping. Seorang pria tidur tanpa menggunakan pakaian atas! Wajahnya tenggelam di balik bantal.

Astaga! Bagaimana bisa Dea merayu pria tak dikenal itu untuk tidur dengannya?

Senakal atau sebarbar apapun, Dea selalu menjaga dirinya. Tapi, ia dengan mudahnya menyerahkan harta yang dijaga selama ini pada orang asing yang bahkan wajahnya saja ia lupa?

Sayangnya, Dea tak bisa berlarut-larut lama dalam penyesalan.

Alarm Dea berbunyi dan memberikan notifikasi jadwalnya hari itu.

"Kelas?" paniknya.

Buru-buru, Dea memakai pakaiannya yang berserakan di lantai. Namun sebelum pergi, ia mengeluarkan uang cash yang ada di seluruh dompetnya.

Dea berharap orang itu tak pernah mengenalnya. Karena sebagai anak konglomerat, wajahnya terpampang di banyak platform internet.

Kalaupun mengenal, semoga pria berbadan hot yang sepertinya Gigolo ini, mungkin akan mudah untuk menutup mulutnya jika dibayar mahal.

Nama baik Dea dan keluarganya tak boleh tercoreng meskipun ia tak sebaik itu!

“Semoga kita gak pernah bertemu lagi,” ucapnya pelan.

Brak!

Hanya saja kala pintu hotel itu tertutup, Dea tak tahu bahwa pria asing itu bangun dari tidurnya.

Juna bahkan bangun lebih dulu dari Dea. Namun, ia menunggu reaksi dari anak rekan bisnisnya itu.

Hanya saja, Dea justru meninggalkan uang cash sebesar 2 juta tanpa kata–seolah dirinya adalah pria bayaran?

Apakah tubuh Juna hanya setara dengan itu?

“Menarik.” Tanpa sadar, pria dingin itu tersenyum.

Entah mengapa, Juna tambah tertarik padanya.

Segera, Juna meminta bawahannya untuk memperhatikan ke mana pun Dea pergi.

Sebab, perempuan itu hanya boleh menggila seperti kemarin–di hadapan Juna seorang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sing a Song
selanjutnya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   3. Gak Pake Pengaman

    Sementara itu, begitu tiba di Mansion, Dea tak menemukan ayahnya atau Mira. Ia menghela napas lega, tetapi itu tak bertahan lama.Seseorang turun dari lantai atas dan menatapnya khawatir. "Dea! Kamu ke mana aja?" tanya Mira.Dea menyeringai. Ia yakin mantan sahabatnya itu berpura-pura.Jadi, Dea memilih untuk naik ke lantai dua kamarnya–melewati Mira.Ada gurat kekecewaan di wajah wanita itu, tetapi Dea tidak peduli. Mira saja tidak memikirkan bagaimana perasaannya saat menikahi ayahnya, lantas buat apa Dea memikirkan tentang perasaannya? Lebih baik, ia bersiap ke kampus saja!Hanya saja, Dea tak memungkiri bahwa ada rasa kecewa dalam dirinya saat ini.Biasanya saat ia marah, ayahnya akan menelponnya. Tetapi, lihatlah tidak ada telpon sama sekali darinya? Pesan untuk menanyakan kabarnya–pun tidak ada.Apakah dia sudah dibuang?Atau haruskah dia pergi saja ke apartemen yang dibelikan oleh ayahnya sebagai hadiah ulang tahunnya dulu?Dea dulu berpikir apa gunanya apartemen itu, tapi s

    Last Updated : 2024-04-09
  • Hamil Anak Om Miliarder   4. Hamil?

    Ucapan Juna menghantui Dea.Dan disinilah dia, menatap nanar lima test pack di tangannya yang mulai menunjukkan dua garis merah.Siapa sangka, obat kontrasepsi yang ia minum pagi itu gagal?Kepada siapa dia harus menceritakan masalah ini?Sejak ia minggat, ayahnya tidak mencarinya. Ibu kandungnya? Juga tak mungkin karena ibunya sudah sibuk dengan keluarga barunya, entah ke mana.Teman-teman Dea juga bukan orang yang bisa dipercaya untuk curhat terkait kejadian tadi malam, lalu ia harus apa?"Huwaaaaaa!!!"Tanpa bisa dibendung, Dea menangis dan meraung. Ia sangat kecewa pada diri sendiri. Kenapa bisa seceroboh itu?Saat ia sedang berduka itu, seseorang tiba-tiba membuka pintu apartemennya yang seharusnya hanya bisa dibuka oleh Dea saja."Dea... kamu hamil?"Deg!Gadis itu terkejut mendengar suara bariton yang familiar itu.Ia menatap Juna dengan tatapan putus asa. “Kenapa harus begini, Om?” tanyanya menangis. Juna pun langsung menjatuhkan kotak makanan yang awalnya akan ia berikan

    Last Updated : 2024-04-12
  • Hamil Anak Om Miliarder   5. Ayah si Bayi

    “Kamu gak serius kan, Dea?” Mira terkejut. Gadis itu bahkan langsung membolos dari kelasnya dan mendatangi apartemen mewah milik Dea. Namun, Dea tak bergeming dan justru menatap Mira dengan tatapan kosong. “Bagaimana bisa?” tanya istri ayahnya itu, tak percaya. “Gue tidur sama rekan bisnis Papi,” balas Dea datar. “Papi kamu–” “Jangan kasih tau dia.” “Kenapa?” “Hidup gue bisa hancur, lo tau kan Papi satu-satunya orang tua gue sekarang?” Tanpa sadar, Mira langsung menggenggam tangan Dea–interaksi yang sudah bertahun-tahun tidak mereka lakukan. Ruangan menjadi hening, lalu isak tangis Dea mulai terdengar lagi sehingga dengan spontan Mira memeluknya dari samping. Dea melupakan sejenak kebenciannya pada mantan sahabat yang kini jadi ibu tirinya itu. Dia sungguh lelah dan sangat butuh sandaran. Saking lelahnya, Dea bahkan tertidur setelah beberapa saat menangis dan melamun. Dea menolak makan, tetapi Mira mengancamnya kalau tidak mau makan ia akan melaporkannya pa

    Last Updated : 2024-04-12
  • Hamil Anak Om Miliarder   6. Lamaran

    Hening sejenak, sampai akhirnya Aron mendekati Juna dan memegang kerahnya sampai pria yang lebih tinggi tiga cm darinya terhuyung ke belakang. “Beraninya kamu…” Dea sampai terkejut dan akan menghentikannya tetapi terlambat. Bugh! “Pi, hentikan!!!” Namun, semua itu terlambat sementara Juna terlihat pasrah menerima setiap pukulan yang dilayangkan padanya. “Papi!” Setelah Juna berdarah-darah di seluruh wajahnya, Dea akhirnya berkata. “Semua ini terjadi karena Papi!” Teriakan itu sontak membuat Aron berhenti dengan aksinya, lalu menatap Dea yang menangis melihat keadaan tadi. Juna sudah babak belur sekarang. “Papi bertindak seolah menjadi orang tua yang baik. Nyatanya, Papi adalah Ayah terburuk. Karena Papi, aku keluar malam itu, lalu berakhir menghabiskan malam dengan Om Juna. Papi harusnya sadar, siapa pelaku utama dalam kejadian ini!” Tiba-tiba pintu terbuka, dan memperlihatkan Mira yang datang dengan terengah-engah. “Kenapa …” Mira melihat Juna yang bab

    Last Updated : 2024-04-16
  • Hamil Anak Om Miliarder   7. Bertemu Ayahmu

    Pagi harinya, Dea keluar apartemen dengan menggunakan topi serta kacamata hitam dan baju yang rapat. Ia sudah dikenal oleh semua orang yang ada di internet, jadi tidak ada lagi yang memandangnya sebagai manusia, ia sangat hina sekarang.Tanpa sengaja, ia menabrak bahu seseorang sampai topinya terlepas, ia buru-buru minta maaf dan mengambil topinya yang jatuh ke tanah. Namun saat ia menunduk, kacamatanya melorot dan membuat orang yang menabraknya dan temannya mengenalinya. “Dea?!”“Iya, Dea kan?”Mereka sangat heboh sampai suaranya mengundang pandangan banyak orang, ia ingin pergi tetapi terjebak di antara kerumunan orang. “Kalian salah orang!”Ia berusaha keluar dari kerumunan tetapi dijegal oleh seorang pria tak dikenal. Hal itu membuat Dea tak bisa berkutik dan menerima respon banyak orang yang langsung mengeluarkan kamera dan komentar-komentar negatif.“Cantik-cantik hamil duluan, Kak.”“Iya ih, padahal kalo sama artis, artisnya pasti mau. Anak orang kaya lagi.”Namun tak lama,

    Last Updated : 2024-04-16
  • Hamil Anak Om Miliarder   8. Apa yang Kalian Rencanakan?

    “Saya di sini untuk melamar anak, Anda, Tuan.” Dea diam saja merasa gugup di samping Juna yang terus menggenggam tangannya. Sementara Aron terlihat kaget. “What?!” Juna tau ia akan shock, tetapi ia sudah mempersiapkan segala argumentasi untuk memenangkan perdebatan dengan pria tua yang masih awet muda itu. “Menikah karena MBA tidak akan baik ke depannya. Kamu akan menganggap rendah anakku,” ujar Aron mencoba menekan emosinya. Di sampingnya ada Mira yang hanya diam saja menunduk, mungkin ia tak berani menatap Dea. Hal itu justru membuat Dea makin curiga, jangan-jangan yang menyebarkan foto testpack itu adalah Mira, makanya ia terlihat mencurigakan. “Ini bukan soal kejadian atau bayi ini aja, tapi tanggungjawab!” bantah Juna yakin.“Saya menerima jika Tuan ingin memukuli saya lagi, saya memang salah! Tapi izinkan saya bertanggungjawab, saya tidak akan memandang Dea rendah dan akan memuliakannya selayaknya Ratu.” “Tapi…” TIba-tiba Dea terisak, ia menangis. “Huuuu…

    Last Updated : 2024-04-16
  • Hamil Anak Om Miliarder   9. Dikerjain Suami

    “Selamat datang, Nyonya!”Oh no! Sapaan itu menggelikan di telinga Dea.Rencana yang kemarin dijelaskan Juna adalah mereka sudah didaftarkan pernikahan resmi di luar negeri pada dua bulan dari sekarang dan media sosial di penuhi dengan itu.Orang yang mencaci Dea berubah menjadi simpati padanya, dan menganggap kalau pernikahan mereka so sweet.Tentu saja ayahnya yang jago bikin drama dan Juna yang jago mengendalikan opini publik, berhasil memberikan kesan bahwa pernikahannya dengan Juna adalah pernikahan yang sangat romantis.Biasanya anak orang kaya akan menikah di usia 30-an, tetapi Dea memilih menikah muda dengan pengusaha tampan. Dea yang awalnya dihujat, malah berbalik mendapat pujian dan membuat para perempuan muda iri padanya.Juna menggandengnya dan tersenyum membalas sandiwara Dea."Apa yang kamu rencanakan sih?" tanya Dea tak nyaman.“Tentu saja mengajak istriku, ke kantor untuk menyelesaikan magangnya.”Dea tak bisa menjawab lagi, mereka masuk lift dan naik ke lantai di man

    Last Updated : 2024-04-22
  • Hamil Anak Om Miliarder   10. Malam yang Canggung

    Selesai rapat, Juna langsung pergi ke ruangannya dengan perasaan tak menentu. Apa hubungan Dea dengan pria itu? Temperamennya yang tidak stabil pun membuatnya melampiaskan ke orang lain. Ia memarahi beberapa karyawan yang melakukan kesalahan kecil. Hal itu juga membuat Dea agak takut. "Apakah seburuk itu pengendalian emosinya?" tanyanya pada diri sendiri. Meskipun itu tidak ditujukan untuknya, tapi ia agak takut. "Apa sih yang membuatnya seperti itu? Apa hasil rapat tadi gak sesuai standarnya?" Masalahnya Dea tidak ikut rapat dan hanya membuat kopi langsung pergi. ••• Malam harinya, Dea agak takut menghadapi Juna. Takut pria itu masih membawa masalah di kantor ke rumah. Ia jadi tidak bisa tidur, sehingga saat Juna pulang ia masih terjaga. "Kenapa kamu belum tidur?" tanya Juna. Ia baru masuk kamar dan mendapati Dea belum tidur sambil main HP. "Gak papa, gak bisa tidur aja," jawabnya. Ia yang masih merasa takut pun meletakkan ponselnya di atas nakas dan memperha

    Last Updated : 2024-08-14

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   BONUS - Paman Kecil

    "Idih, Nenek Lampir ngapain ke sini?" tanya Mira. Hal itu membuat Dea terkejut, Mira sudah bisa julid ternyata. "Iya, anjir. Ngapain dia ke sini? Ngaku-ngaku lagi ..." ujar Dea "Dia nggak ada kapok-kapoknya apa ya?" ujar Mira kesal. "Iya, tahu tuh!" Kemudian Dea pun langsung berdiri dan menghampirinya, diikuti Mira. Kehamilan Mira sudah mau memasuki 7 bulan, makanya sudah besar perutnya. "Ngapain lu ke sini?" tanya Dea ketus. "Ya mau lihat hasil dekorasi pernikahan aku sama Junalah!" "Wah tengil banget lo! Pernikahan gue sama Juna, gua istrinya!" balas Dea lumayan santai. Ia tidak ingin terlalu ngegas, karena membuang energi bicara dengan orang gila. "Apa sih, Juna pernah janji nikahiyague." "Ya itu kalau lu setia. Lu aja mau dicoblos sana sini sama cowok lain!" Mira terkejut dengan bahasa Dea. Meski sudah bertahun-tahun ia mendengar mulut Dea yang asal ceplos itu, ia masih saja terkejut dengan apa yang keluar darinya. "Lu iri doang kan? Karena gue adalah mantan terin

  • Hamil Anak Om Miliarder   200. Resepsi yang Tertunda - Selesai

    "Semuanya berubah dan gue jadi ngerti, ternyata Papi emang udah jodohnya sama lu, dipertemukan untuk benar-benar saling mengisi. Gue minta maaf banget kalau selama ini gua udah nyakitin lu sejauh itu. Gara-gara Reza dan sifat gue yang terlalu merasa Superior." Mira sudah menangis sesenggukan. "Ya ampun, Dea. Aku ngerti kok waktu itu kamu kayak gitu. Tapi aku bahagia banget denger kamu bilang kayak gitu, artinya kamu udah benar-benar Seattle dengan hidup ini. Aku bahagia pada akhirnya kita kembali lagi ke yang masa SMA, jadi sahabat yang saling mendukung dan saling mengingatkan ketika salah. Itu adalah hal yang penting dari persahabatan sejati.""Iya, Mira. Gue juga merasa beruntung dengan semua kejadian ini, bikin gue belajar banyak.""Alhamdulillah kalo gitu."Mereka pun menjeda sejenak dengan diam, "Oke... balik lagi sama topik Mami gue. Apapun yang terjadi, lu nggak usah belain dia.""Oke," ujar Mira setuju.•••Sore harinya, setelah Aaron memberikan rincian kejadian. Maka Mita

  • Hamil Anak Om Miliarder   199. Luka yang Terurai

    Mira merasa takut dengan itu, apakah Dea akan berpihak pada ibunya? Faktanya, Mira menampar pipi orang yang melahirkan Dea, ia pasti marah kan. "Maaf Dea, aku...." "Ngapain minta maaf? Dia pantes digituin sih..." Akan tetapi Mira salah, Dea justru bersikap sebaliknya. "Kamu gak marah?" tanya Mira. "Ngapain marah?" tanya Dea balik. Mira merasa lega, "Takutnya kamu marah karena aku nampar Mami kamu." "Yaelah, Mir. Gue dukung lu banget kali, justru Mami tuh emang sesekali harus digituin." "Hem...." "Terus kemarin waktu dia belum ke Cina, dia itu sempat ngobrol sama gue--abis pulang dari Mansion Victorious. Terus pas dia bilang kalau dia udah nyerah sama Papi gue bersyukur banget. Eh ternyata beberapa hari kemudian, Juna bilang kalo Mami ke Cina dan posisi lu dan Papi lagi di sana. Gue curiga dong! Gue kira ya dia udah bener-bener jinak, tapi ternyata gue malah." Mira agak lucu mendengar Dea berkata 'jinakc. "Tarus gue nemu berita tentang kalian dan Mami gue adalah penj

  • Hamil Anak Om Miliarder   198. Ujung Karir Julia Dipertaruhkan

    Mira pun langsung menggeplak bisep suaminya yang kuat itu. Lalu ia mencubit hidung suaminya sampai sang suami sulit bernafas. Mereka pun terus bermain sampai akhirnya suara perut Mira yang lapar pun terdengar, sehingga akhirnya mereka pergi untuk sarapan. Pasca kejadian itu, hubungan mereka jadi lebih baik. Aaron juga meminta staff hotel untuk membuka lagi rekaman video yang dilihat sang istri, kemudian meminta mereka untuk mengirimkan pada asistennya atau yang sebenarnya adalah salah satu manajer dari perusahaan yang ada di sana. Asistennya yang asli ada di kantor pusat di Indonesia. Takutnya, mungkin saja Julia--yang sayangnya terkenal juga di Cina, akan menyebar hoax yang tidak-tidak tentang kejadian tadi. Apalagi banyak yang merekam di lobby. ••• Benar apa yang Aron duga, Julia membuat konten yang memojokkan Mira, sehingga warga China banyak yang mengecam Mira dan menuntut untuk memenjarakannya. Untunglah Aron memiliki banyak kenalan yang bisa diajak kerjasama. P

  • Hamil Anak Om Miliarder   197. Live Goes On

    Aron sampai menutup mulutnya saking kagetnya dengan tindakan sang istri yang tidak biasa itu. "Sayang!" Julia memegangi pipinya yang ditampar dengan keras itu, ia kaget dengan kedatangan Mira yang tiba-tiba dan langsung menamparnya. "Apa-apaan kamu?!" bentak Julia. Hampir saja akan membalas tapi segera dihadang oleh Aron. "Jangan sentuh istriku!" Julia kaget, bahkan Mira juga kaget. Ia tidak mebgira kalau suaminya akan pasang badan seperti itu. "Kamu belain dia padahal dia mukul aku?!" tanya Julia tak menyangka. Ia merasa dirinya korban sekarang, lalu malah disalahkan. "Ya iyalah lo...." Belum sempat Mira menjawab, Aron sudah memotongnya. Aron menghadap Julia dan membelakangi istrinya seolah menjadi tameng sang istri. "Jelas kamu yang salah! Aku udah bilang berkali-kali untuk menjauh dariku dan istriku, tapi kamu masih saja mengejarku, mengganggu rumah tangga kami. Kamu pikir aku bakal belain kamu, hah?!" Semua orang terkejut dengan respon Aron yang sangat je

  • Hamil Anak Om Miliarder   196. Mix Feeling

    Hari itu Mira merasa lelah karena kemarin habis kondangan, dan malamnya ke pesta. Paginya berlanjut, ia harus mendampingi suaminya yang seperti idola itu ke acara lagi, yaitu pembukaan bisnis dari rekan bisnisnya Aron. Kemudian malam ini, ia harus ikut lagi di perjamuan mewah antara orang-orang kelas atas termasuk artis terkenal di China. Mira merasa kagum dengan itu tapi ia merasa sangat lelah, bahkan ketika ia senang melihat para artis itu, ia tetap merasa tidak nyaman. Jadi, ia meminta agar Aron membawanya pergi ke tempat yang bisa ia gunakan untuk istirahat. Saat ia istirahat di kamar, dan Aron meminta izin untuk keluar sebentar menemui rekan bisnisnya. Aaron malah tidak kunjung kembali, sehingga Mira menelponnya berkali-kali. Akan tetapi, Aron tidak bisa dihubungi, sehingga Mira hanya menunggu sampai Aron kembali. Saking lamanya, sampai jam 1 dini hari, Mira pun sampai ketiduran. . Namun di sisi lain, ternyata Aron bertemu dengan Julia di lorong hotel, saat ia

  • Hamil Anak Om Miliarder   195. Olive Udah Jadian

    "Sayangku! Karena Baby Adam udah umur setahun enam bulan, kita adain resepsi yuk!" ajak Juna pada sang istri. Dea pun baru sadar kalau mereka memang belum mengadakan resepsi resmi yang mengundang banyak orang. "Ayuk! Aku juga sempet mikirin ini, tapi lupa mau bilang." "Aku juga diingetin Papi kamu sih..." "Dasar ih!" ujar Dea memukul lengan suaminya. "So, mau kapan?" tanya Juna. Dea berpikir sejenak, "Mungkin sebulan lagi?" "Ama amat? Aku perlu nyiapin jadwalnya sih." "Kamu kira nyiapin resepsi nggak butuh waktu lama apa? Kemarin aja Papi sama Mira sampai berbulan-bulan," ujar Dea kesal. Juna mengingat-ingat, "Tapi itu kan karena mereka juga terhambat, Sayang." "Iya, tapi ya nggak mungkin kan cuma dua minggu?" "Mungkin aja," balas Juna. Ia naik ke atas kasur menyusul istrinua untuk tidur. "Tapi kata kamu harus mewahxvberarti ya nggak bisa cepet. Minimal sebulan." "Ya udah ya udah... nanti aku coba minta atur jadwal yang bagus ke asisten aku." "Ya udah, intinya se

  • Hamil Anak Om Miliarder   194. Praduga

    "Ih Mami!" keluh Dea. "Iya iya Sayang, Mami cuma... becanda. Tapi kalo ada Berondong yang tulus ama Mami, kenapa enggak?" "Oke oke... terus Mami nggak tinggal di sini?" "Ya nggak lah, Sayang. Emang Mami nggak tahu diri apa? Nggak mikirin perasaannya Juna. Kalian juga butuh privasi kali, nggak yang Mami harus menyaksikan semua kejadian di dalam hidup kamu dan suami kamu. Lagian Mami juga bukan orang yang bisa hidup dengan tanpa kebebasan, dan kalau di sini kan ... Mami nggak mungkin bebas." Dea mengertit, "Aku nggak tahu kebebasan yang Mami Sebutkan itu tentang apa, atau Mami sering pergi-pergi, atau gimana? Tapi kalau bawa cowok ke rumah ya sebenarnya itu bukan urusan aku ya. Masalahnya, kan aku punya anak yang harus dididik juga dengan sample, kalau nanti ada anggota keluarga yang sampelnya buruk, aku takutnya sih bisa mempengaruhi dia." Julia terkekeh, "Nah itu tahu." "Ih yang bener! Mami bermaksud untuk bawa cowok ke rumah ya?" "Iyalah." Dea sudaj lelah bicara denga

  • Hamil Anak Om Miliarder   193. Terlanjur Suuzon

    "Plesir tuh kek jalan-jalan," jawab Mira. Akan tetapi, ia sudah biasa dengan kekurangan suaminya dalam kosa kata bahasa Jawa Tengah. Ia seringkali salah memahami kosa katanya, dan Mira pun mulai belajar bahwa tidak semua kosa kata bahasa Jawa itu familiar bagi orang lain termasuk suaminya yang notebennya orang luar. "Besok kita harus kondangan loh, kamu gak capek kan?" tanya Aron pada sang istri. "Capek!" Tak lama mereka sampai di hotel, dan Mira yang sedang mode manja tidak mau jalan sendiri. Alhasil, Aron pun menggendongnya ala Bridal Style sampai ke kamar mereka. Mira yang minta gendong, Mira juga yang malu dan menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang-orang. Ia sungguh malu. . Setelah mereka berdua bersih-bersih, kemudian mereka langsung naik ke atas kasur, dan seperti biasa sebelum benar-benar tidur, mereka tiduran sambil Deep Talk. Membicarakan banyak hal, saling curhat dengan berbagai macam cerita. Aron juga menceritakan tentang mimpi-mimpinya bersama deng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status