Share

76. Tidak bisa tidur

Mendengar ucapan itu, Tama hanya diam walau ia sebenarnya ingin banyak bicara, tentang segala rencana dan keinginannya pada Riti. Namun, ia memilih menelan kata-katanya sendiri. Sebagai seorang laki-laki ia harus lebih banyak memahami.

Kalaupun ibu tirinya dan Listi hendak berbuat buruk pada Riti, ia sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Ia tidak akan memaksa Riti untuk tetap tinggal di rumahnya kalau memang gadis itu merasa tidak nyaman di sana.

Lalu, Tama memeluk Riti lebih erat lagi sambil menciumi kepalanya.

“Baiklah, sekarang aku mengerti kalau begitu aku akan sering-sering datang ke sini!” katanya.

“Apa tidak apa-apa kalau kamu sering ke sini bagaimana urusan pekerjaanmu?”

“Aku bisa mengaturnya Jangan pikirkan soal itu, sekarang tidurlah!”

Tidak lama kemudian, Riti mendengar suara halus dari nafas Tama yang teratur, menandakan laki-laki itu sudah tidur. Sementara dirinya belum bisa memicingkan mata.

Gadis itu sama sekali tidak berniat mengatakan tentang kehamilannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status