Share

Melepaskan

Bak tersambar petir di siang bolong, Nadia hanya bisa terus memeluk Deva yang sudah tak bergerak. Suaminya pergi untuk selamanya disaat ia tak bisa melihatnya untuk melepaskan.

Tangisnya terus terdengar di kamar jenazah rumah sakit. Devinta pun sama, melepas kepergian sang putra tidaklah mudah.

"Deva ...," lirih Nadia dengan suara bergetar dan air mata terus membasahi wajah. Ia menciumi wajah suaminya yang sangat tampan bertubi-tubi. "Kenapa tinggalin aku, hm? Kamu janji nggak mau pergi, 'kan? Mau berjuang buat aku dan anak kita?" lirihnya sambil kembali menciumi wajah Deva.

"Nak, kita harus bawa Deva ke tanah air, kita makamkan di sana, ya. Yang kuat sayang, Ayah dan Papa Raka mau urus semuanya. Kasihan Deva kalau kamu terus begini." Arkana memegang kedua bahu Nadia, supaya mau melepaskan pelukan dari Deva.

Nadia kembali mencium lama bibir Deva yang tak bergerak tapi masih terasa hangat. Risa meminta Zenya memangku Calvin sementara ia memeluk Nadia erat.

Janda diusia muda, siapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status