Share

Saling mendamba

Risa membuka kedua matanya, ia melihat Arkana masih tertidur pulas sambil memeluknya erat. Mereka bermain sangat panas dan saling menyebut nama. Risa menggigit bibir bawahnya, mengingat adegan ranjang semalam, membuatnya malu sendiri.

“Aku tau aku gagah perkasa juga tampan, puas lihatin suamimu, hum?” Arkana membuka sebelah matanya. Risa tersenyum, ia mendekat, mengecup bibir Arkana lalu beranjak.

“Mau kemana?” tanya Arkana dengan suara serak.

“Aku lapar. Mau pesan makanan, kamu juga pasti lapar, ‘kan?” Risa menguncir tinggi rambut panjangnya. Arkana beranjak cepat, ia memeluk Risa yang masih berdiri di depan cermin. Kedua matanya menatap leher Risa yang banyak tanda merah hasil karyanya.

“Sshh… banyak banget, Sa, malu kelihatan orang,” bisik Arkana lalu mengecup beberapa kali leher mulus istrinya.

“Bukannya, lama-lama nanti hilang sendiri?”

Arkana mengangguk. “Tapi lama. Kamu ke kampus nggak bisa pakai kaos biasa. Harus kemeja dan kamu gerai rambut kamu ini.” Pelukan Arkana se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status