Share

BAB 14 Ingin Gantung? Aku tak Takut

[ Mas, mana surat cerainya? Sudah satu Minggu kok belum datang?] Aku mengirimi pesan untuk Mas Jimy. Menunggu surat dari pengadilan untuk panggilan sidang pertama kami.

Kukirim langsung.

Centang dua. Masih warna abu.

Sudah sepuluh menit menunggu baru ada balasan. Sejenak sambil menunggu aku memotong sayuran untuk di masak sore ini. Afni sedang bermain di luar sambil menemani neneknya.

[ Aku gak ke pengadilan. Aku akan menikah dengan Tika satu Minggu lagi. Aku akan gantung kamu. Biar kamu tahu rasa. Hahahaha.]

Jleb.

Emosi ini teraduk mendengar balasan darinya. Benar-benar lelaki kurang ajar. Mau enaknya sendiri.

Langsung kubalas.

[ Oke, kalau begitu aku saja yang ke pengadilan. Berarti kamu tidak punya harga diri. Aku yang akan bayar uang pendaftaran perceraian kita.]

Kubalas cepat dengan syaraf melonta-lonta memaksa mulut untuk berteriak melupakan amarah.

Tak lama muncul balasan.

[ Terserah. Aku akan gantung kamu. Biar kamu tahu diri. Dasar wanita angkuh.]

Melihat balasan darinya, i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status