Share

BAB 15 Ipar Kurang Waras

"Tapi ... aku bukan orang yang pintar teknologi."

Resti tersenyum. "Aku percaya sama kamu. Jangan khawatir, aku akan siap bantu kamu. Segera mulailah dari awal, Han. Aku yakin kamu bisa."

Kami pun saling memeluk. Hingga pada akhirnya perjumpaan kami berakhir. Tak lupa kudoakan pula kemajuan boutique Resti. Begitupun dengan acara launching boutique miliknya yang akan di laksanakan dua bulan mendatang.

Tak kusangka, aku seorang wanita berdaster bisa menghasilkan uang sebanyak ini. Apa reaksi ibu kalau dia tahu? Dia pasti bahagia. Dan aku harus lebih belajar lagi supaya ilmuku makin bertambah. Juga mulai sekarang, aku harus hati-hati. Kata Resti, mungkin kelak akan banyak orang yang datang untuk membeli design kita dan mengklaim sebagai design mereka.

Tak kusangka Resti sahabatku bisa sebaik ini. Tak aneh bila dia dapatkan pria yang mencintai dan menyayanginya kini. Hingga ia pun di belikan sebuah tempat untuk usaha.

Akhirnya, aku bisa menabungkan sebagian uang ini untuk masa depan Afni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status