Share

32. Kesedihan dan Kekecewaan

Anisa semakin dirundung kegelisahan tak bertepi setelah berkunjung ke tempat kerja sang suami. Dia semakin bertanya-tanya ke mana sebenarnya Irfan pergi? Apa yang sedang ia lakukan dan ia rasakan sekarang?

“Aku harus mencari ke mana lagi sekarang?” tanyanya putus asa.

Anisa mengembuskan napas panjang. Begitu berat dan menyesakkan dada.

Sebuah tepukan di pundaknya membuat Anisa terlonjak kaget. Dia lantas menoleh dan mendapati sang ayah berdiri di belakangnya.

“Kamu kenapa? Ada masalah?” tanya Pak Dullah.

Anisa menggelengkan kepalanya. Dia masih belum mau berterus terang kepada ayahnya perihal sikap sang suami.

“Nisa mau ke belakang dulu ya, Pak. Mau angkatin jemuran,” ucap Anisa.

Pak Dullah mengangguk. Walaupun dalam hatinya ada rasa yang mengganjal dan tak tenang, tetapi dia tak bisa memaksa Anisa untuk berkata jujur.

Tak hanya Anisa yang dilanda kegelisahan. Ambar juga dilanda perasaan yang sama. Dia sampai harus memejamkan matanya sejenak ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status