Share

Bab 56 . Dia Gila

Hari-hari, dilewati dengan begitu lambat. Terkadang, Jenna berharap ia mati. Jika ia mati, maka semua ini tidak lagi perlu dijalani. Hanya saja, rasa benci tidak mengizinkannya. 

Setelah kehilangan indera penglihatan, indera pendengarannya menjadi lebih tajam. 

Jenna dapat mendengar langkah kaki yang masih jauh dari kamarnya dan tahu, siapa itu. 

Itu adalah langkah kaki ibu mertuanya. 

Pintu kamar dibuka dan Rosa yang begitu bahagia, berkata, "Maya, pastikan Nyonya butamu itu, tidak meninggalkan kamar. Hari ini, aku mengundang beberapa orang sahabat dan aku tidak mau, wanita buta itu mempermalukan diriku!"

"Baik, Nyonya," jawab Maya, sopan. 

Lalu, pintu kamar dibanting oleh Rosa, saat meninggalkan kamar itu. 

Jenna tahu, keberadaannya semakin tidak diperhitungkan. Namun, selama ia masih bernapas, maka kesempatan untuk membalas dendam pasti ada. 

Maya, di hadapan Rosa adalah perawat yang kompet

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status