Teilen

Hari Pamermu, Hari Kematianku
Hari Pamermu, Hari Kematianku
Molis

Bab 1

Molis
Pada hari Andre kembali, aku sedang meringkuk di samping tong sampah di persimpangan Jalan Wandara, lalu memakan makanan sisa yang kukumpulkan.

Kedua kakiku diamputasi, jadi aku hanya bisa menopang tubuhku dengan tangan.

Rambutku berantakan, pakaianku juga compang-camping, aku terlihat seperti pengemis.

Aku melihat layar besar di persimpangan jalan. Andre yang sedang naik daun dalam daftar Forbes selama dua tahun terakhir, sedang diwawancarai oleh sebuah media keuangan dengan tunangannya yang bernama Anne.

Mungkin AC di ruang wawancara terlalu dingin, jadi Andre melepas jasnya dan meletakkannya di bahu Anne.

Gerakannya sangat terampil, tatapannya terlihat penuh dengan kasih sayang dan lembut.

Rongga mataku tiba-tiba memerah, hidungku terasa masam, air mataku juga mengalir turun dengan deras.

Dulu aku suka mengenakan gaun. Meskipun saat itu adalah musim dingin dengan suhu di bawah 10 derajat Celcius dan turun salju, aku tetap akan mengenakan gaun dengan kaki telanjang. Pada saat itu Andre akan melepas mantelnya dan meletakkannya di bahuku dengan penuh kasih sayang.

Saat wawancara akan berakhir, pembawa acara tiba-tiba bertanya, "Pak Andre, aku dengar Anda dan Nona Anne akan segera menikah. Bisakah Anda cerita bagaimana kalian bisa bersama?"

Andre tersenyum, lalu menggenggam tangan Anne. "6 tahun yang lalu, bisnisku bangkrut, aku juga punya utang yang sangat besar. Itu adalah masa terburuk dalam kehidupanku. Mantan istriku menceraikanku dan menggugurkan anak kami. Tapi Anne selalu menemaniku melewati masa-masa tersulit itu setiap saat sampai hari ini."

"Dua bulan lagi, aku akan mengadakan pernikahan yang megah untuknya. Kalian semua bisa hadir di pernikahan kami."

"Aku ingin dia menjadi pengantin yang paling bahagia di dunia ini!"

Begitu Andre selesai berbicara, semua orang mulai berdiskusi.

"Mantan istri Andre benar-benar sangat egois!"

"Dia kabur sementara suaminya terlilit utang."

"Sekarang Andre jadi sehebat sekarang, dia pasti sangat menyesal!"

Banyak orang mengatakan jika aku adalah orang yang kejam.

Selain itu mereka juga memuji Anne yang merupakan tunangan Andre yang setia.

Melalui layar besar, aku bisa melihat kebencian di mata Andre dengan jelas.

Seolah-olah dia sedang mengejekku yang kejam dan tidak tahu berterima kasih di dalam hatinya, ‘Lihatlah, dulu kamu meninggalkanku, tapi kamu pasti sangat menyesal sekarang!’

Aku tahu dia berharap aku mati.

Kebencian yang begitu besar membuatku seluruh tubuhku bergetar.

Saat ini sudah memasuki bulan Desember, salju mulai menutupi Jalan Wandara. Tubuhku menggigil di balik pakaianku yang compang-camping, seperti gadis penjual korek api. Aku merasa seolah-olah aku akan mati kedinginan di sini kapan saja.

Wawancara sudah berakhir.

Sudah waktunya bagiku untuk kembali.

Aku menopang tubuhku dengan kedua tanganku, lalu menggeser tubuhku. Kedua lenganku mati rasa karena menyentuh salju yang dingin di jalanan.

Aku menggertakkan gigi, lalu bergerak selangkah demi selangkah. Perjalanan sejauh lima kilometer memakan waktu tiga jam.

Aku tinggal di bawah jembatan layang, tempat para tunawisma berkumpul.

Seorang gadis kecil berusia 7 atau 8 tahun tidak sengaja terjatuh di depanku, dia hendak meminta maaf. Tapi saat melihat wajahku yang penuh dengan bekas luka, dia langsung menangis dengan keras

"Dari mana datangnya pengemis jelek ini? Minggir kamu!"

Ayah gadis kecil itu menggendongnya dan segera pergi.

Sebelum pergi, pria itu bahkan menendang punggungku dengan kakinya yang berlumpur. Aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari tangga.

Kepalaku membentur tanah.

Darah hangat mengalir dari lubang hidungku, lalu menetes ke atas kepingan salju.

Tali liontin jimat keselamatan di leherku putus dan berguling di atas tanah. Aku segera merangkak untuk mengambil liontin itu, kemudian memegangnya di tangan sampai aku menemukan tali, lalu memasangkannya kembali di leherku.

Ini adalah hadiah dari Andre.

Pada tahun pertama setelah kami bersama, aku mengalami demam tinggi dan pneumonia, lalu koma selama beberapa hari.

Agar aku bisa segera sadar, Andre sengaja membeli hadiah ini untukku demi mendoakan keselamatanku.

Liontin jimat keselamatan ini seharga beberapa rupiah, tapi aku tidak akan menjualnya, meskipun aku mati kelaparan.

Dengan ini aku bisa membuktikan cintaku pada Andre.

Aku hendak kembali ke jembatan layang untuk beristirahat, tapi entah kenapa aku merasa sangat lelah, kelopak mataku bahkan terasa begitu berat.

Aku hanya terjatuh dari tangga, kenapa aku bisa mengeluarkan begitu banyak darah?

Aku menyeka darah di hidungku dengan putus asa, tapi entah kenapa dahi dan hidungku terus mengeluarkan darah.

Kedua lenganku terasa sangat lemah sampai tidak bisa menopang tubuhku lagi. Aku hanya bisa merangkak di tanah, lalu membiarkan darah mengotori salju hingga memerah.

Perutku mulai terasa sakit seperti ditusuk dengan pisau.

Kepalaku juga terasa sangat sakit seperti akan meledak.

Tubuhku kejang-kejang karena kesakitan.

"Julie, Julie, apakah kamu baik-baik saja?"

Seseorang memanggil namaku, tapi aku tidak bisa membuka mulut dan mataku.

Mungkin aku akan segera meninggal.

Baguslah. Aku bisa melihat Andre untuk terakhir kalinya dan mengetahui jika dia baik-baik saja. Aku tidak perlu merasa khawatir lagi.

Hanya saja, mati di jalanan benar-benar sangat tidak bermartabat.

Selain itu kondisi tubuhku juga terlihat sangat mengenaskan, lupakan saja.

Sebentar lagi aku juga akan mati, apa bedanya tempat yang bersih dan kotor? Lagi pula tidak akan ada orang yang mengenaliku.

Untung saja Andre tidak pernah melihatku dalam kondisi seperti ini.

Saat malam tiba, tubuhku perlahan-lahan mendingin dan tertutup salju ....
Lies dieses Buch weiterhin kostenlos
Code scannen, um die App herunterzuladen

Aktuellstes Kapitel

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 9

    Emily tertegun sejenak, lalu mendekat untuk melihat pesan di dalam laptop.Gelas di tangannya terjatuh ke lantai."Julie berada dalam masalah, ‘kan ...."Emily langsung pingsan setelah mengatakan ini.Setelah membawa Emily ke rumah sakit, Andre segera menelepon polisi di Jalan Sicily untuk menanyakan tentang kasus kematian di bawah jembatan layang.Polisi membawanya ke kamar mayat.Jenazahku tergeletak di sana.Andre terlihat kebingungan.Dia tidak percaya jika aku benar-benar sudah meninggal.Tangannya gemetar saat mengangkat kain putih, bekas luka bakar di wajahku terlihat sangat menakutkan.Kulit kepalaku juga botak.Aku masih menggenggam liontin jimat keselamatan di tanganku.Andre menangis tersedu-sedu.Meskipun dia tidak bisa mengenaliku, dia bisa mengenali jimat itu.Dia melihat tanda lahir berbentuk kupu-kupu di leherku.Andre tidak ingin mengakui jika aku sudah meninggal, tapi terdapat banyak bukti yang membuktikan bahwa mayat yang tergeletak di sana adalah diriku."Pak Andre,

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 8

    Andre bertanya, "Di mana Julie?""Dia sama sekali nggak balas pesanku!""Aku nggak tahu. Setelah aku menemaninya untuk melakukan transplantasi ginjal, dia meninggalkan rumah sakit dan menghilang. Aku nggak bisa menghubunginya."Tentu saja Jack tidak mengetahui jika aku ingin melakukan suatu hal yang besar.Semua orang yang berhubungan denganku kemungkinan besar akan terluka, jadi aku harus melakukannya sendirian."Seharusnya hal ini berkaitan dengan Jason, Julie bilang dia akan buat Jason membayar perbuatannya."Andre tercengang setelah mendengar nama Jason.Aku juga tenggelam dalam ingatanku.Jason meninggal pada tiga tahun yang lalu.Dia dihukum karena melakukan berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan berencana, kejahatan keuangan dan penipuan. Dia ditembak mati oleh polisi saat ditangkap.Kasus itu menggemparkan seluruh negara saat itu.Bahkan Andre yang berada di luar negeri seharusnya juga pernah mendengar kabar ini.Andre sedikit cemas saat memikirkan hal ini, dia mungkin menebak

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 7

    Pada suatu hari, belasan orang memasuki rumah kami, lalu menyerang saya, Emily dan Andre.Target utama mereka bukan aku dan Emily, jadi kami bersembunyi di dalam kamar mandi dan menelepon polisi.Hanya saja, belasan tulang Andre patah dan hampir meninggal.Saat tiba di rumah sakit, Emily didiagnosis menderita gagal ginjal dan membutuhkan transplantasi.Dokter mengatakan jika ginjalku cocok dengannya.Hanya saja pada saat itu aku sedang hamil tiga bulan.Kami telah menantikan anak ini untuk waktu yang lama dan akhirnya memilikinya. Tapi saat ini kami tidak bisa membesarkan anak itu, waktunya juga tidak cocok.Pada akhirnya, aku membuat rencana dan memutuskan untuk mewujudkannya.Hal pertama yang kulakukan adalah menceraikan Andre, lalu mengatakan padanya bahwa aku ingin menggugurkan anak kami.Aku tidak ingin menjalani kehidupan dalam kemiskinan dengannya lagi.Andre mengatakan tidak masalah jika aku menggugurkan anak kami, karena dia tidak memiliki uang dan tidak bisa menghidupinya.Ha

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 6

    Andre tertegun sejenak.Untuk sesaat dia tak bisa menerima kenyataan ini.Aku berdiri di samping, lalu menghela napas. Pada akhirnya Andre telah mengetahui kebenarannya.Aku teringat dengan kejadian di masa lalu.Aku adalah seorang wartawan yang mencari tahu tentang sisi gelap masyarakat.Di pekerjaan pertamaku, aku mengungkapkan kenyataan jika produk bayi yang diproduksi oleh suatu perusahaan tidak memenuhi standar kesehatan. Hal ini hampir memaksa perusahaan itu bangkrut karena harus membayar biasa kompensasi.Lalu mereka terjebak dalam opini publik.Setelah itu, perusahaan itu menyuntikkan virus yang tidak dikenal untuk membunuhku.Jadi aku mengalami demam tinggi untuk waktu yang lama, sampai menyebabkan pneumonia dan kegagalan beberapa organ. Tapi untung saja aku selamat.Hanya saja, kondisi tubuhku menjadi jauh lebih buruk daripada sebelumnya.Pada saat itu, Andre memberiku liontin jimat keselamatan.Setelah aku pulih, aku baru menyadari betapa berbahayanya pekerjaanku. Jika aku h

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 5

    Aku masih ingat saat aku masih berusia 6 tahun, aku ditelantarkan oleh orang tua kandungku karena kondisi tubuhku yang lemah, sering sakit-sakitan dan harus menghabiskan banyak uang untukku setiap harinya. Mereka meninggalkanku dalam kondisi sekarat di samping tempat sampah.Musim dingin pada waktu itu sangat dingin, aku juga mengalami demam tinggi. Emily-lah yang menemukanku, membawaku pulang, merawatku dan membantu memulihkan tubuhku.Emily memberi vitamin dan suplemen yang mahal padaku, hal ini membuat kondisi tubuhku perlahan-lahan menjadi lebih kuat.Setelah aku pulih, Emily bertanya apakah aku ingin kembali ke sisi orang tua kandungku atau tidak. Tapi aku menggelengkan kepalaku, lalu mengatakan jika aku tidak tahu di mana rumahku berada.Jadi Emily membiarkanku untuk tinggal bersamanya.Emily memperlakukanku dengan baik. Meskipun dia tinggal bersama Andre setelah bercerai, selain itu kondisi ekonominya juga tidak terlalu baik, Emily bersedia memberikan barang-barang yang terbaik

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 4

    "Kamu nggak pantas bersanding dengannya!"Ucapan ini membuat Andre marah!Dia menendang kursi dengan marah, lalu mengangkat tinjunya seolah-olah ingin memukul Jack. "Kenapa aku nggak pantas bersanding dengannya?""Di masa tersulit dalam kehidupanku, dia menceraikanku, menggugurkan anak kami dan berkencan denganmu. Dialah yang mengkhianati cinta kami!""Dialah yang pergi, bukan aku!""Jack, kasih tahu Julie kalau aku akan balas perlakuan yang pernah dia lakukan padaku! Minta dia tunggu balasan dariku!"Setelah itu, Andre dan Anne pergi bersama-sama.Sedangkan Jack ditahan karena membuntuti Anne.Saat melihat kepergian Andre, Jack mencibir. "Andre, pada suatu hari kamu akan tahu kebenarannya dan kamu pasti akan menyesal!"Andre tidak mendengar ucapan iniAku mengikutinya keluar.Anne mengeluarkan ponselnya, lalu berkata, "Bagaimana kalau kita hapus foto ini?"Meskipun Anne berkata seperti ini, wajahnya penuh dengan ekspresi enggan.Andre ragu-ragu sejenak. "Nggak perlu dihapus, disimpan

Weitere Kapitel
Entdecke und lies gute Romane kostenlos
Kostenloser Zugriff auf zahlreiche Romane in der GoodNovel-App. Lade deine Lieblingsbücher herunter und lies jederzeit und überall.
Bücher in der App kostenlos lesen
CODE SCANNEN, UM IN DER APP ZU LESEN
DMCA.com Protection Status