Teilen

Bab 2

Molis
Jelas-jelas aku sudah meninggal, kenapa aku bisa hidup kembali?

Saat melihat tubuhku tergeletak di tanah, aku baru menyadari jika aku tidak hidup kembali, melainkan jiwaku meninggalkan tubuhku.

Jiwaku ditarik oleh suatu kekuatan.

Aku tiba di Laut Argea.

Ini adalah rumah yang dibeli oleh Andre pada 6 tahun yang lalu setelah mendapatkan gaji pertama sebagai manajer investasi, ini adalah rumah pernikahan kami.

Rumah itu didekorasi dengan gaya Barat yang kusukai.

Terdapat taman yang luas di halaman depan dan belakang, taman ini dipenuhi mawar merah muda kesukaanku.

Setengah tahun setelah kami pindah ke rumah baru ini, pesaing Andre menjebaknya dan membuatnya bangkrut.

Ibu Andre yang merupakan ibu mertuaku, juga menderita penyakit ginjal.

Kami terus bersembunyi dari rentenir setiap harinya, kami hidup seperti tikus di dalam selokan.

Aku tidak bisa menjalani kehidupan ini lagi dan menceraikan Andre.

Andre menjual rumah itu, lalu meminjam uang dari orang lain sebagai jaminan untuk melunasi utang rentenir.

Kemudian dia meninggalkan Kota Yorin bersama ibunya.

6 tahun kemudian, Andre kembali dan menjadi taipan keuangan di Jalan Wandara.

Pintunya terkunci. Meskipun jiwaku bisa memasuki rumah ini, aku tetap ingin mencoba kata sandinya.

Aku memasukkan tanggal kami mulai berkencan, lalu pintunya terbuka.

Aku merasa senang dan juga sedih.

Aku senang karena Andre masih mengingat awal hubungan kami, lalu aku sedih karena bukan aku yang berada di sisinya.

Saat duduk di sofa, aku mendengar suara rem yang berdecit. Tidak lama kemudian, Andre berjalan masuk sambil menggendong Anne yang mabuk dan berjalan ke kamar tidur.

Setelah menutupi tubuh Anne dengan selimut dan hendak pergi, Anne berbalik dan memeluk pinggang Andre. Dia berkata dengan nada memohon, "Andre, jangan pergi. Apakah kamu bisa tidur bersamaku malam ini?"

Suara Anne terdengar seperti orang yang sudah mabuk, gaun merahnya seksi membuatnya terlihat sangat menggoda.

Andre ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk.

Anne yang sudah mabuk membuka kancing kemeja dan ikat pinggang Andre, pakaian mereka terjatuh ke lantai.

Mataku terasa sangat perih, hatiku juga terasa sangat perih seperti ditusuk oleh jarum. Aku segera membalikkan badanku.

Aku tidak ingin melihat lebih lanjut lagi.

Aku menghibur diriku sendiri, mereka sebentar lagi akan segera menikah dan menjadi pasangan suami istri yang sah. Mereka melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri, kenapa aku harus bersedih?

Lagi pula, akulah yang menceraikan Andre.

Aku menyeka air mataku, lalu berkata pada diri sendiri untuk jangan menangis lagi.

Aku harus memberkati Andre dan mendoakannya agar dia bisa menjalani kehidupan yang bahagia.

Aku mengelilingi vila ini, dekorasi vila ini masih sama seperti dulu.

Selain kehadiran Anne, aku merasa ini masih merupakan rumah pernikahanku dengan Andre.

Kenapa aku selalu merasa jika aku masih merupakan nyonya rumah ini? Aku benar-benar sangat serakah.

Aku menghela napas, lalu bersiap untuk pergi.

Pada saat ini aku melihat Andre turun sambil membawa sebuah kotak kardus besar.

Aku berjinjit untuk melihat isi kotak itu, itu semua adalah hadiah yang kuberikan padanya.

Pisau cukur, jaket pasangan, gelas pasangan dan berbagai macam barang kecil lainnya.

Apa yang ingin dia lakukan? Apakah dia ingin membuang semuanya?

Menghapusku dari kehidupan dan ingatannya?

Hanya saja jika Andre memutuskan untuk melupakanku, kenapa dia membeli rumah pernikahan kami lagi?

Andre mengeluarkan korek api berlian dari dalam kotak, itu adalah hadiah ulang tahun pertama yang kubelikan untuknya.

Andre menyalakan sebatang rokok, lalu menatapnya korek api itu untuk waktu yang lama, entah apa yang sedang dia pikirkan.

Beberapa saat kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan membuka WhatsApp.

Aku dengan penasaran berdiri dari sofa, lalu mengintip layarnya.

Muncul pesan yang kukirim di bagian teratas.

Terakhir kali kami bertukar pesan adalah pada tanggal 26 Juli, 6 tahun yang lalu, hari di mana kami putus.

Dia membuka ruang obrolan, lalu mengetik pesan: [Sebentar lagi aku akan menikah, masih ada barang-barangmu di rumah. Aku sudah mengemas semuanya, kamu bisa ambil barang-barangmu.]

Setelah Andre mengirim pesan, dia tidak menerima jawaban untuk waktu yang lama.

Beberapa saat kemudian, Andre merasa sedikit kesal, lalu mengirim pesan lagi: [Aku kasih kamu waktu dua hari. Aku akan buang kalau kamu nggak mau ambil, agar nggak memenuhi gudangku.]

Aku melihat barang-barang di dalam kotak yang tidak berharga, tapi itu adalah bukti cintaku dan Andre selama beberapa tahun ini.

Kami sudah berkenalan selama lebih dari belasan tahun.

Barang-barang ini adalah bukti cinta kami selama lebih dari belasan tahun.

Dulu Andre sangat menyayangi barang-barang ini. Andre menyimpan barang-barang ini di lemari ruang kerjanya agar tidak ada orang yang bisa menyentuhnya.

Tapi sekarang dia akan membuangnya. Andre ingin melupakanku dan menghapusku dari kehidupannya.

Aku mengulurkan tangan untuk menyentuh cincin pasangan yang kuberikan untuknya, tapi tidak bisa. Jariku menembus kotak dan tidak bisa menyentuh apa pun.

Andre menatap layar ponselnya sampai pagi tiba.

Hanya saja dia tidak melihat balasan dariku.

Ekspresinya semakin memasam, dia tiba-tiba berdiri sambil mengangkat kotak itu.

"Julie! Kamu bahkan nggak balas pesanku, kamu benar-benar sangat kejam!"

Aku menatapnya dengan sedih. "Andre, aku sudah mati. Ponselku juga sudah rusak pada tiga tahun yang lalu. Aku bukannya nggak mau balas pesanmu, tapi aku nggak bisa."

Andre mungkin mengira aku sudah memblokir semua kontaknya dan tidak ingin memedulikannya lagi. Lagi pula, aku mengucapkan kata-kata yang kasar saat kami putus.

Dia memeluk kotak itu dengan penuh amarah, lalu berjalan ke tempat sampah di luar pintu.

Dia membuang semuanya dengan kejam.

Gelas keramik terjatuh ke lantai dan pecah, selimut merah muda yang kurajut juga terjatuh ke dalam kubangan lumpur ....

Saat melihat saksi cintaku dan Andre dibuang, hatiku terasa sangat sakit.
Lies dieses Buch weiterhin kostenlos
Code scannen, um die App herunterzuladen

Aktuellstes Kapitel

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 9

    Emily tertegun sejenak, lalu mendekat untuk melihat pesan di dalam laptop.Gelas di tangannya terjatuh ke lantai."Julie berada dalam masalah, ‘kan ...."Emily langsung pingsan setelah mengatakan ini.Setelah membawa Emily ke rumah sakit, Andre segera menelepon polisi di Jalan Sicily untuk menanyakan tentang kasus kematian di bawah jembatan layang.Polisi membawanya ke kamar mayat.Jenazahku tergeletak di sana.Andre terlihat kebingungan.Dia tidak percaya jika aku benar-benar sudah meninggal.Tangannya gemetar saat mengangkat kain putih, bekas luka bakar di wajahku terlihat sangat menakutkan.Kulit kepalaku juga botak.Aku masih menggenggam liontin jimat keselamatan di tanganku.Andre menangis tersedu-sedu.Meskipun dia tidak bisa mengenaliku, dia bisa mengenali jimat itu.Dia melihat tanda lahir berbentuk kupu-kupu di leherku.Andre tidak ingin mengakui jika aku sudah meninggal, tapi terdapat banyak bukti yang membuktikan bahwa mayat yang tergeletak di sana adalah diriku."Pak Andre,

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 8

    Andre bertanya, "Di mana Julie?""Dia sama sekali nggak balas pesanku!""Aku nggak tahu. Setelah aku menemaninya untuk melakukan transplantasi ginjal, dia meninggalkan rumah sakit dan menghilang. Aku nggak bisa menghubunginya."Tentu saja Jack tidak mengetahui jika aku ingin melakukan suatu hal yang besar.Semua orang yang berhubungan denganku kemungkinan besar akan terluka, jadi aku harus melakukannya sendirian."Seharusnya hal ini berkaitan dengan Jason, Julie bilang dia akan buat Jason membayar perbuatannya."Andre tercengang setelah mendengar nama Jason.Aku juga tenggelam dalam ingatanku.Jason meninggal pada tiga tahun yang lalu.Dia dihukum karena melakukan berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan berencana, kejahatan keuangan dan penipuan. Dia ditembak mati oleh polisi saat ditangkap.Kasus itu menggemparkan seluruh negara saat itu.Bahkan Andre yang berada di luar negeri seharusnya juga pernah mendengar kabar ini.Andre sedikit cemas saat memikirkan hal ini, dia mungkin menebak

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 7

    Pada suatu hari, belasan orang memasuki rumah kami, lalu menyerang saya, Emily dan Andre.Target utama mereka bukan aku dan Emily, jadi kami bersembunyi di dalam kamar mandi dan menelepon polisi.Hanya saja, belasan tulang Andre patah dan hampir meninggal.Saat tiba di rumah sakit, Emily didiagnosis menderita gagal ginjal dan membutuhkan transplantasi.Dokter mengatakan jika ginjalku cocok dengannya.Hanya saja pada saat itu aku sedang hamil tiga bulan.Kami telah menantikan anak ini untuk waktu yang lama dan akhirnya memilikinya. Tapi saat ini kami tidak bisa membesarkan anak itu, waktunya juga tidak cocok.Pada akhirnya, aku membuat rencana dan memutuskan untuk mewujudkannya.Hal pertama yang kulakukan adalah menceraikan Andre, lalu mengatakan padanya bahwa aku ingin menggugurkan anak kami.Aku tidak ingin menjalani kehidupan dalam kemiskinan dengannya lagi.Andre mengatakan tidak masalah jika aku menggugurkan anak kami, karena dia tidak memiliki uang dan tidak bisa menghidupinya.Ha

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 6

    Andre tertegun sejenak.Untuk sesaat dia tak bisa menerima kenyataan ini.Aku berdiri di samping, lalu menghela napas. Pada akhirnya Andre telah mengetahui kebenarannya.Aku teringat dengan kejadian di masa lalu.Aku adalah seorang wartawan yang mencari tahu tentang sisi gelap masyarakat.Di pekerjaan pertamaku, aku mengungkapkan kenyataan jika produk bayi yang diproduksi oleh suatu perusahaan tidak memenuhi standar kesehatan. Hal ini hampir memaksa perusahaan itu bangkrut karena harus membayar biasa kompensasi.Lalu mereka terjebak dalam opini publik.Setelah itu, perusahaan itu menyuntikkan virus yang tidak dikenal untuk membunuhku.Jadi aku mengalami demam tinggi untuk waktu yang lama, sampai menyebabkan pneumonia dan kegagalan beberapa organ. Tapi untung saja aku selamat.Hanya saja, kondisi tubuhku menjadi jauh lebih buruk daripada sebelumnya.Pada saat itu, Andre memberiku liontin jimat keselamatan.Setelah aku pulih, aku baru menyadari betapa berbahayanya pekerjaanku. Jika aku h

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 5

    Aku masih ingat saat aku masih berusia 6 tahun, aku ditelantarkan oleh orang tua kandungku karena kondisi tubuhku yang lemah, sering sakit-sakitan dan harus menghabiskan banyak uang untukku setiap harinya. Mereka meninggalkanku dalam kondisi sekarat di samping tempat sampah.Musim dingin pada waktu itu sangat dingin, aku juga mengalami demam tinggi. Emily-lah yang menemukanku, membawaku pulang, merawatku dan membantu memulihkan tubuhku.Emily memberi vitamin dan suplemen yang mahal padaku, hal ini membuat kondisi tubuhku perlahan-lahan menjadi lebih kuat.Setelah aku pulih, Emily bertanya apakah aku ingin kembali ke sisi orang tua kandungku atau tidak. Tapi aku menggelengkan kepalaku, lalu mengatakan jika aku tidak tahu di mana rumahku berada.Jadi Emily membiarkanku untuk tinggal bersamanya.Emily memperlakukanku dengan baik. Meskipun dia tinggal bersama Andre setelah bercerai, selain itu kondisi ekonominya juga tidak terlalu baik, Emily bersedia memberikan barang-barang yang terbaik

  • Hari Pamermu, Hari Kematianku   Bab 4

    "Kamu nggak pantas bersanding dengannya!"Ucapan ini membuat Andre marah!Dia menendang kursi dengan marah, lalu mengangkat tinjunya seolah-olah ingin memukul Jack. "Kenapa aku nggak pantas bersanding dengannya?""Di masa tersulit dalam kehidupanku, dia menceraikanku, menggugurkan anak kami dan berkencan denganmu. Dialah yang mengkhianati cinta kami!""Dialah yang pergi, bukan aku!""Jack, kasih tahu Julie kalau aku akan balas perlakuan yang pernah dia lakukan padaku! Minta dia tunggu balasan dariku!"Setelah itu, Andre dan Anne pergi bersama-sama.Sedangkan Jack ditahan karena membuntuti Anne.Saat melihat kepergian Andre, Jack mencibir. "Andre, pada suatu hari kamu akan tahu kebenarannya dan kamu pasti akan menyesal!"Andre tidak mendengar ucapan iniAku mengikutinya keluar.Anne mengeluarkan ponselnya, lalu berkata, "Bagaimana kalau kita hapus foto ini?"Meskipun Anne berkata seperti ini, wajahnya penuh dengan ekspresi enggan.Andre ragu-ragu sejenak. "Nggak perlu dihapus, disimpan

Weitere Kapitel
Entdecke und lies gute Romane kostenlos
Kostenloser Zugriff auf zahlreiche Romane in der GoodNovel-App. Lade deine Lieblingsbücher herunter und lies jederzeit und überall.
Bücher in der App kostenlos lesen
CODE SCANNEN, UM IN DER APP ZU LESEN
DMCA.com Protection Status