Share

Dalam Pusaran

Sepertinya semesta sedang murah hati padaku.

Setelah kabar baik yang dibawa Hartono kemarin, sebuah nomor lama yang masih tersimpan di buku telepon-ku tiba-tiba membuat panggilan.

Sekali, dua kali, tak kuacuhkan panggilannya. Biar saja dia mengiraku sombong. Ponselku pun berhenti berdering.

Kukira manusia jahat itu menyerah. Ternyata di sore hari dia kembali berulah.

"Halo? Dengan siapa?" sahutku ogah-ogahan

" Saya Susi Bu, suster yang dulu bekerja di rumah. Apa ibu masih ingat saya?"

Suara di seberang sana menyahut lembut, terlalu santun untuk wanita yang sudah terang-terangan menggoda suami orang.

Tentu aku ingat! Mana mungkin bisa lupa dengan manusia sepertinya. Jangankan nama, bahkan cara dia menatap mantan suami pun masih kuingat jelas. "Oh, kukira entah siapa. Ada apa Susi?" Aku menyahut tanpa minat, seolah dirinya wabah yang harus dihindari.

"Saya perlu ketemu Ibu. Ada hal penting yang harus saya sampaikan."

Aku memandangi kuku tangan yang dicat nude. Kuku itu terlihat ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status