Home / Romansa / Hasrat Cinta / Rencana Pernikahan

Share

Rencana Pernikahan

Author: Nrlatifah
last update Last Updated: 2022-04-02 18:54:41

Ella masuk ke dalam rumah sambil memegang kepalanya yang sangat pusing setelah mendengar semua perkataan dari Alena. 

"Ada apa sebenarnya, Sayang? Kenapa kamu terlihat begitu sangat marah dengan perempuan itu?" tanya Lias menghampiri Ella.

"Sama sekali tidak apa-apa, Sayang. Hanya ada sedikit kesalahpahaman diantara kami. Tapi percayalah bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja," jawab Ella. Dia tidak mungkin memberitahu Lias apa masalah di antara mereka. Apalagi Lias tidak boleh mencari tahu semuanya apalagi ketika mengetahui bahwa perempuan barusan tak lain adalah perempuan yang pernah berselingkuh dengan ayahnya.

"Sudah tidak usah dipikirkan, Sayang. Lebih baik kita makan saja. Perutku sudah mulai terasa keroncongan," sambung Ella mengalihkan pembicaraan. Lias langsung menganggukan kepalanya dan kini menggandeng tangan perempuan tersebut menuju ke meja makan. 

Lias menyantap makanan yang telah disajikan oleh kekasihnya tersebut dengan lahap. Sementara, Ella sama sekali tak memiliki selera makan namun tetap mencoba bersikap biasa-biasa saja dan memaksakan diri untuk memakan makanan tersebut agar tidak menimbulkan kecurigaan kepada Lias.

"Ella, orangtuaku akan segera pulang dari luar negeri minggu depan. Kita akan membicarakan tentang pernikahan, itu sama sekali tidak masalah denganmu, bukan?" kata Lias yang langsung membuat Ella tercengang.

"Menikah? Ka—kamu benar-benar serius dengan pernyataan barusan, Lias?" tanya Ella dengan nada terbata-bata dan seperti tidak percaya dengan perkataan laki-laki itu. Apa yang dikatakan oleh Lias seperti mimpi baginya. 

"Ada apa sayang? Aku sudah tidak bisa lagi terus menjalani hubungan LDR-an seperti ini. Lagian aku akan menetap Indonesia dan kita akan tinggal bersama. Sudah tidak ada lagi perempuan yang mampu membuatku jatuh cinta kecuali dirimu. Kita telah saling mengenal satu sama lain dan kamu adalah perempuan yang selama ini aku cari," jelas Lias meraih tangan perempuan yang dicintainya tersebut dan menggenggamnya dengan erat.

"Apakah ini tidak terlalu cepat?" tanya Ella.

"Memangnya kenapa? Apa kamu sama sekali tidak suka?" tanya Lias kini menatap mata Ella.

"Bukan, tentu saja aku begitu sangat menyukainya. Bahkan aku senang karena kamu berniat untuk menikahiku. Aku benar-benar sangat terharu. Hanya saja, ayahku baru saja meninggal. Sementara ibuku masih terbaring sakit dan belum ada tanda-tanda akan sembuh," kata Ella yang kini mulai berkaca-kaca.

Lias tersenyum dan dia mengerti kenapa kekasihnya tersebut bisa berkata demikian. 

"itulah alasan kenapa aku ingin cepat-cepat menikahimu. Aku sama sekali tidak ingin membuatmu sendiri. Aku akan menjagamu sesuai dengan janjiku kepada Paman. Aku pun akan selalu ada di dekatmu dan kita akan bersama-sama mengurus Bibi," ujar Lias menyakinkan Ella. 

Lias sungguh tidak mampu lagi melihat kekasihnya tersebut menderita dan tak memiliki seseorang yang terus berada di sampingnya. Dia tahu bahwa selama ini perempuan tersebut sudah merasa kesepian sejak kepergian ayahnya. 

Ella kini meneteskan air mata. Dia tidak menduga bahwa Lias benar-benar begitu sangat tulus mencintainya.

"Bagaimana sayang? Kita akan menikah dalam waktu dekat ini, kamu mau kan?" tanya Lias kembali memastikan.

Dengan mantap, Ella menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Iya, Aku mau menikah denganmu dalam waktu dekat ini," kata Ella.

Entah bagaimana cara Lias mengekspresikan kebahagiaannya. Dia sudah tidak sabar lagi menunggu hari dimana dia akan mempersunting perempuan yang dicintainya itu. Setelah pernikahan keduanya dilangsungkan maka tidak ada lagi hal yang bisa memisahkan mereka.

"Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu. Bahkan tidak ada orang yang bisa memisahkan kita," ucap Lias. Seketika, Ella teringat dengan perkataan Alena. Perempuan tersebut telah jatuh cinta kepada calon suaminya ini. Bahkan, Alena berniat untuk merebut Lias darinya. 

"Kamu janjikan tidak akan pernah meninggalkanku? Jangan pernah ada perempuan lain di dalam hatimu kecuali aku," kata Ella serius.

"Apakah kamu tidak percaya denganku? Tentu saja tidak akan ada yang lain selain dirimu," kata Lias. Ella lega, dia tahu bahwa Lias tidak akan pernah tergoda kepada perempuan lain. Bahkan meskipun mereka menjalin hubungan jarak jauh tapi laki-laki tersebut tetap setia. Jika mau, Lias bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dari Ella. Tapi laki-laki itu tetap memilih setia pada satu wanita saja. Ella merasa aman karena dia yakin bahwa apapun yang akan dilakukan oleh Alena, semuanya hanya akan sia-sia.

"Tentu saja aku begitu sangat percaya kepadamu, Sayang. Terima kasih karena telah memilihku," kata Ella. 

Lias berjanji akan membuat sebuah pesta yang meriah yang tidak akan pernah mereka lupakan. Apalagi menikah merupakan sesuatu hal yang sakral dan hanya terjadi sekali seumur hidup. Pesta harus dibuat semeriah mungkin dan tak terlupakan.

"Kamu tahu bahwa dirimu adalah kado terindah yang aku miliki di dunia ini. Aku berharap semoga pernikahan kita nanti bisa berjalan dengan lancar dan kita bisa bahagia selamanya," kata Lias. Ella adalah perempuan yang berhasil membuatnya mengerti akan apa itu cinta. Bahkan ia pun percaya bahwa kesetiaan itu ada

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Cinta   Perpisahan Yang Menyakitkan

    "Lias, apakah kamu sungguh tidak ingin memberikan kesempatan kepada Ella untuk memperbaiki semuanya? Aku sangat yakin bahwa apa yang terjadi di antara kalian memang benar-benar hanyalah sebuah kesalahpahaman. Bagaimana jika sampai Ella memang hanya di jebak," kata Ibu Margaretha. Dia berusaha memberikan pemahaman kepada putranya tersebut untuk yang terakhir kali sebelum dia pergi ke luar negeri. Dia tidak ingin jika sampai Lias menyesal suatu saat nanti jika sampai ini semua memang hanyalah sebuah kesalahpahaman yang harus diluruskan."Aku tidak mengerti dengan apa yang ibu pikirkan. Aku adalah korban dari ketidaksetiaan perempuan itu. Ibu lebih percaya perempuan tersebut dibandingkan aku? Sampai kapanpun aku tidak akan memberikan maaf kepadanya." Lias sudah sangat hancur dan pusing atas semua kebenaran yang dia ketahui. Dia merasa kecewa karena berpikir bahwa Ella memang benar-benar telah menghianati cintanya dan lebih memilih tidur dengan laki-laki lain. Ditambah, kedua orang tuanya

  • Hasrat Cinta   Sakit

    Ella terus saja kepikiran dengan semua ancaman yang telah diberikan oleh Alena kepadanya. Dia benar-benar sangat takut jika sampai perempuan tersebut benar-benar melakukan tindakan yang sama sekali tidak dia inginkan."Ibu, kamu tidak apa-apa?" tanya Ella kepada ibunya."Aku sama sekali tidak apa-apa, Sayang," jawab Ibu Farah. Dia kini terlihat jauh lebih baik. "Apa yang telah dilakukan oleh perempuan tersebut kepadamu, Ibu? Dia sama sekali tidak macam-macam, bukan?" tanya Ella memastikan."Ada apa, Nak? Kenapa kamu bertanya seperti itu? Dia hanya menyampaikan ucapan maaf dan juga turut berbelasungkawa atas kematian ayahmu," kata Ibu Farah."Hubungan persahabatan kalian baik-baik saja, bukan?" lanjutnya.Ella seketika mengangguk. Dia tidak ingin jika sampai ibunya kepikiran ketika mengetahui tentang apa yang sebenarnya telah terjadi antara dirinya dan juga sahabatnya tersebut."Semuanya baik-baik saja, Ibu. Lebih baik sekarang ibu istirahat. Aku akan keluar sebentar," kata Ella. Ell

  • Hasrat Cinta   Akan Aku Singkirkan Ibumu!

    Alena merasa sangat puas telah berhasil menghancurahkan hubungan antara Ella dan Lias. Memang ini adalah hal yang diinginkan sejak awal."Kamu sungguh perempuan yang sangat luar biasa, Alena. Aku sangat yakin bahwa saat ini Ella pasti sedang meratapi nasib atas kepergian dari laki-laki yang begitu sangat dicintai," kata Alena.Dia beranggapan bahwa ini adalah konsekuensi yang harus diterima oleh Ella. Perempuan tersebut pantas mendapatkan semua kesedihan itu."Aku sama sekali tidak pernah membayangkan bagaimana mungkin kamu begitu sangat membenci perempuan seperti Ella. Padahal jika diperhatikan dia adalah perempuan yang baik," kata Alex yang saat itu terlihat duduk tepat di depan Alena. "Diam Alex!" bentak Alena. Dia sama sekali tidak suka jika laki-laki tersebut berkata demikian. "Lancang sekali kamu memuji perempuan tersebut di depanku," lanjutnya."Wow, maafkan aku," kata Alex sambil menaikkan kedua alisnya karena beranggapan bahwa itu semua hanyalah candaan dan tidak perlu diper

  • Hasrat Cinta   Memberitahu Ibu Farah

    Sudah hampir dua minggu lamanya sejak hubungan antara Ella dan Lias berakhir, namun rasanya masih begitu sulit bagi Ella untuk bisa berdamai dan menerima semua perpisahan tersebut. Dia sudah tidak pernah lagi mendengar kabar dari laki-laki tersebut. Lias benar-benar telah pergi dari hidupnya."Sepertinya kamu sungguh tidak mengharapkan aku lagi, Lias. Apakah sebegitu bencinya kamu kepadaku? Apakah kamu sudah tak mencintai aku lagi?" Ada begitu banyak pertanyaan yang terbesit di dalam benak Ella. Hampir setiap harinya dia terus kepikiran tentang laki-laki tersebut. Ella juga harus menghindar dari pertanyaan ibunya tentang rencana pernikahan antara dirinya dan juga laki-laki itu. "Nona, mobil telah siapa. Kita bisa berangkat sekarang," kata salah seorang sopir yang kini terlihat menghampiri Ella yang masih duduk termenung di ruang tamu. "Baiklah," kata Ella. Dia akan pergi ke rumah sakit dan melihat bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat berharap semoga perempuan tersebut tidak melont

  • Hasrat Cinta   Berakhirnya Sebuah Hubungan

    Ella kini hanya bisa menangis di sudut kamar sambil meratapi nasibnya. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan bahwa dirinya akan hidup seperti ini. Satu persatu orang yang dicintainya pergi begitu saja akibat ulah Alena. Dia dibuat tidak berdaya."Kenapa kamu sekejam itu kepadaku? Selama ini aku telah menganggapmu seperti saudaraku sendiri. Namun rupanya kamu begitu sangat membenciku bahkan kamu sama sekali tidak ingin melihatku bahagia," kata Ella.Dia tidak tahu lagi harus mencurahkan segala isi hatinya kepada siapa. Dia tidak mungkin mengatakan ini semua kepada ibunya. Kondisi perempuan tersebut benar-benar tidak memungkinkan. Ella tidak ingin jika sampai kondisi kesehatan ibunya semakin memburuk setelah mengetahui bahwa Alena selama ini begitu sangat membencinya bahkan berusaha untuk menghancurkan hubungannya dengan Lias.Saat ini, dia bahkan tidak mampu untuk bertemu dengan ibunya di rumah sakit. Dia meminta kepada Nisa agar perempuan tersebut menjaga dan merawat ibunya dengan b

  • Hasrat Cinta   Membujuk Lias

    Ibu Margaretha melihat kepergian anaknya tersebut masuk ke dalam rumah kini langsung meminta suaminya untuk membujuk Ella, sementara dirinya akan menyusul putranya tersebut."Biar aku yang mengurus Lias," kata Ibu Margaretha kepada Pak Bagas.Ibu Margaretha dengan cepat mengikuti langkah kaki anaknya tersebut. Sementara itu, Pak Bagas kini terlihat mencoba menenangkan Ella. Dia mengajak perempuan tersebut untuk duduk di taman sambil meminta seorang pelayan untuk mengambilkan minuman. "Paman percaya kepadaku, bukan? Aku sama sekali tidak pernah menduakan Lias. Ini semua hanyalah jebakan dan aku sama sekali tidak mengetahui bagaimana mungkin aku bisa ada di hotel tersebut. Selama ini ada seseorang yang benar-benar begitu sangat membencimu bahkan dia sama sekali tidak ingin melihatku bahagia. Namun aku sama sekali tidak bisa memberitahu siapa orang tersebut. Aku ...." Ella kini terus saya terisak. Pak Bagas tersenyum, dia percaya bahwa calon menantunya tersebut adalah perempuan yang beg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status