Share

Rencana Pernikahan

Ella masuk ke dalam rumah sambil memegang kepalanya yang sangat pusing setelah mendengar semua perkataan dari Alena. 

"Ada apa sebenarnya, Sayang? Kenapa kamu terlihat begitu sangat marah dengan perempuan itu?" tanya Lias menghampiri Ella.

"Sama sekali tidak apa-apa, Sayang. Hanya ada sedikit kesalahpahaman diantara kami. Tapi percayalah bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja," jawab Ella. Dia tidak mungkin memberitahu Lias apa masalah di antara mereka. Apalagi Lias tidak boleh mencari tahu semuanya apalagi ketika mengetahui bahwa perempuan barusan tak lain adalah perempuan yang pernah berselingkuh dengan ayahnya.

"Sudah tidak usah dipikirkan, Sayang. Lebih baik kita makan saja. Perutku sudah mulai terasa keroncongan," sambung Ella mengalihkan pembicaraan. Lias langsung menganggukan kepalanya dan kini menggandeng tangan perempuan tersebut menuju ke meja makan. 

Lias menyantap makanan yang telah disajikan oleh kekasihnya tersebut dengan lahap. Sementara, Ella sama sekali tak memiliki selera makan namun tetap mencoba bersikap biasa-biasa saja dan memaksakan diri untuk memakan makanan tersebut agar tidak menimbulkan kecurigaan kepada Lias.

"Ella, orangtuaku akan segera pulang dari luar negeri minggu depan. Kita akan membicarakan tentang pernikahan, itu sama sekali tidak masalah denganmu, bukan?" kata Lias yang langsung membuat Ella tercengang.

"Menikah? Ka—kamu benar-benar serius dengan pernyataan barusan, Lias?" tanya Ella dengan nada terbata-bata dan seperti tidak percaya dengan perkataan laki-laki itu. Apa yang dikatakan oleh Lias seperti mimpi baginya. 

"Ada apa sayang? Aku sudah tidak bisa lagi terus menjalani hubungan LDR-an seperti ini. Lagian aku akan menetap Indonesia dan kita akan tinggal bersama. Sudah tidak ada lagi perempuan yang mampu membuatku jatuh cinta kecuali dirimu. Kita telah saling mengenal satu sama lain dan kamu adalah perempuan yang selama ini aku cari," jelas Lias meraih tangan perempuan yang dicintainya tersebut dan menggenggamnya dengan erat.

"Apakah ini tidak terlalu cepat?" tanya Ella.

"Memangnya kenapa? Apa kamu sama sekali tidak suka?" tanya Lias kini menatap mata Ella.

"Bukan, tentu saja aku begitu sangat menyukainya. Bahkan aku senang karena kamu berniat untuk menikahiku. Aku benar-benar sangat terharu. Hanya saja, ayahku baru saja meninggal. Sementara ibuku masih terbaring sakit dan belum ada tanda-tanda akan sembuh," kata Ella yang kini mulai berkaca-kaca.

Lias tersenyum dan dia mengerti kenapa kekasihnya tersebut bisa berkata demikian. 

"itulah alasan kenapa aku ingin cepat-cepat menikahimu. Aku sama sekali tidak ingin membuatmu sendiri. Aku akan menjagamu sesuai dengan janjiku kepada Paman. Aku pun akan selalu ada di dekatmu dan kita akan bersama-sama mengurus Bibi," ujar Lias menyakinkan Ella. 

Lias sungguh tidak mampu lagi melihat kekasihnya tersebut menderita dan tak memiliki seseorang yang terus berada di sampingnya. Dia tahu bahwa selama ini perempuan tersebut sudah merasa kesepian sejak kepergian ayahnya. 

Ella kini meneteskan air mata. Dia tidak menduga bahwa Lias benar-benar begitu sangat tulus mencintainya.

"Bagaimana sayang? Kita akan menikah dalam waktu dekat ini, kamu mau kan?" tanya Lias kembali memastikan.

Dengan mantap, Ella menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Iya, Aku mau menikah denganmu dalam waktu dekat ini," kata Ella.

Entah bagaimana cara Lias mengekspresikan kebahagiaannya. Dia sudah tidak sabar lagi menunggu hari dimana dia akan mempersunting perempuan yang dicintainya itu. Setelah pernikahan keduanya dilangsungkan maka tidak ada lagi hal yang bisa memisahkan mereka.

"Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu. Bahkan tidak ada orang yang bisa memisahkan kita," ucap Lias. Seketika, Ella teringat dengan perkataan Alena. Perempuan tersebut telah jatuh cinta kepada calon suaminya ini. Bahkan, Alena berniat untuk merebut Lias darinya. 

"Kamu janjikan tidak akan pernah meninggalkanku? Jangan pernah ada perempuan lain di dalam hatimu kecuali aku," kata Ella serius.

"Apakah kamu tidak percaya denganku? Tentu saja tidak akan ada yang lain selain dirimu," kata Lias. Ella lega, dia tahu bahwa Lias tidak akan pernah tergoda kepada perempuan lain. Bahkan meskipun mereka menjalin hubungan jarak jauh tapi laki-laki tersebut tetap setia. Jika mau, Lias bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dari Ella. Tapi laki-laki itu tetap memilih setia pada satu wanita saja. Ella merasa aman karena dia yakin bahwa apapun yang akan dilakukan oleh Alena, semuanya hanya akan sia-sia.

"Tentu saja aku begitu sangat percaya kepadamu, Sayang. Terima kasih karena telah memilihku," kata Ella. 

Lias berjanji akan membuat sebuah pesta yang meriah yang tidak akan pernah mereka lupakan. Apalagi menikah merupakan sesuatu hal yang sakral dan hanya terjadi sekali seumur hidup. Pesta harus dibuat semeriah mungkin dan tak terlupakan.

"Kamu tahu bahwa dirimu adalah kado terindah yang aku miliki di dunia ini. Aku berharap semoga pernikahan kita nanti bisa berjalan dengan lancar dan kita bisa bahagia selamanya," kata Lias. Ella adalah perempuan yang berhasil membuatnya mengerti akan apa itu cinta. Bahkan ia pun percaya bahwa kesetiaan itu ada

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status