Share

Rindu

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2025-10-18 06:43:14

Hari berlalu dengan cepat, Citra menunggu Erik di basement kantor.

Melihat mobil Erik dia buru-buru naik karena takut ada yang melihat.

“Aman.” Dia mengelus dadanya sendiri.

“Apanya yang aman?” Tanya Erik penasaran.

“Tidak ada yang lihat, kalau ada pasti saya malu.” Jawabnya.

Sungguh Erik terkejut mendengar ucapkan Citra, malu? Jalan bersamanya malu? Nggak waras nih wanita!

“Kamu malu?” Tatapannya tajam.

“Iya Pak.” Ujarnya.

Erik meremas setir mobilnya, baru kali ini ada wanita yang malu jalan dengannya.

Biasanya para wanita yang dikencani sangat senang, apalagi kalau dia membawa mobil mewahnya.

Tak ingin berkata apa-apa lagi, Erik segera melakukan mobilnya.

Dia mengajak Citra ke salah satu apartemen miliknya.

“Pak Erik mewah sekali.” Citra terperangah, netranya memutar memandangi isi apartemen mewah milik Erik.

Tak mau basa basi lagi Erik meminta Citra untuk tidur bersamanya.

“Tunggu Pak Erik.” Tangannya menghalau tubuh Erik yang hendak menciumnya.

“Kenapa?” Tanyanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
ada batas nya kk uda gitu lma up nya
goodnovel comment avatar
CitraAurora
sabar kak Sari hehe
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
cerita nya gk seru lma banget bersatu nya david n laura...terus panggilan ny jgk gk berubah2 tetap paman
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Menerima Beasiswa Keluar Negeri

    Raymond mengulang pertanyaannya berharap Rara mengungkapkan perasaannya. “Come on Ra, jawablah. Aku bukan cenayang yang tahu isi hatimu.” Punya Raymond. Raymond sedikit frustasi meskipun Dara tidak menolaknya tapi dia juga tidak tahu apa yang Rara rasakan.“Akan aku kasih tahu setelah kamu kembali lagi kesini.” Rara mencubit pipi Raymond. “Ah nggak asik sekali kamu tinggal bilang aja kenapa sih harus nunggu aku kembali kalau gini kan di sana aku tidak tenang.” Raymond menghela nafas dalam-dalam namun Rara malah tertawa. “Nggak Tuan Bule, nantilah saja kalau kamu kembali akan aku kasih tahu bagaimana perasaanku padamu.” Sahut Rara. Mau nggak mau Raymond harus menunggu hari dimana dia kembali. Esok harinya Raymond malah sudah bersiap hal ini membuat Rara kesal katanya minggu depan baru ke luar negeri tapi malah bersiap hari ini. “Maaf aku harus kembali besok masalah di perusahaan tidak bisa ditunda lagi,” sambil memeluk Rara. “Lusa rencananya kita kembali ke ibukota katanya kam

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Kamu Mencintai Aku Kan?

    Buru-buru Raymond membuang pikirannya, mana mungkin hal itu terjadi, kalaupun memang Dara yang mengirim email itu pasti dia akan bilang. Keesokan harinya saat rara sedang berada di samping villa, Raymond datang mendekat. “Ra.” Suara khas Raymond mengejutkan Rara. “Eh Tuan Bule, ada apa?” Sambil menengok ke arah sumber suara. “Apa jadwal kamu hari ini Ra?” tanya Raymond. “Tidak ada. Bagaimana kalau kita jalan-jalan.” Rara yang sudah jatuh hati kepada Raymond ingin terus bersama pria itu. “Baiklah.” Lalu Raymond menggandeng tangan Rara. Ketika masuk terlihat Citra dan Laura sedang mengobrol di ruang tengah. “Ma pinjam mobil.” Citra menatap mereka berdua, yang lagi kasmaran bawaannya berdua terus. Bersamaan Dara turun, melihat Rara dan Ray mau keluar gadis itu melepas jaket miliknya. “Ra kamu itu suka sekali memakai pakaian minim nggak dingin apa.” Dara memakaikan jaketnya pada Rara. “Benar tuh Dara, kamu tuh sudah besar selalu saja berpakaian minim seperti bayi.” Sahut Citr

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Mencintainya tapi Tidak Mencintainya.

    Dara hanya tersenyum jelas beda, orang yang selama ini menemaninya adalah dirinya bukan Rara. “Setiap orang bisa berubah kapan saja.” Dara tersenyum menatap Raymond. “Kamu benar tapi…” Raymond menggantung ucapannya. “Sudahlah lupakan saja mungkin aku yang berpikir berlebihan.” Katanya kemudian. Dara mengangguk lalu menatap buku kisah cinta yang dia pinjam. “Jadi ceritakan padaku kisah cinta apa yang paling kamu sukai?” Raymond begitu antusias, entah mengapa ketika mengobrol dengan Dara dia merasa sangat bahagia. “Sebenarnya aku sangat menyukai kisah cinta Laila Majnun tapi karena endingnya yang sedih aku mencoba untuk tidak menyukainya lagi dan berpaling ke kisah cinta karya Jane Austen.” Jawab Dara. Manik cantik gadis itu membuat Raymond tersenyum, meski tak secantik Rara tapi Dara amatlah manis. Dipandang tak membuat pria itu bosan. “Pride and Prejudice kan.” Terka Raymond. “Betul sekali aku sangat menyukai Elizabeth dan juga Mr Darsi, mereka akhirnya bersatu dan hidup bahag

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Berbeda

    Darah bermonolog dengan dirinya sendiri lalu dia membuang pandangannya ke depan sambil tersenyum. Sudahlah ini adalah konsekuensi yang harus diterima karena dulu menulis nama Rara di setiap emailnya. Setelah berkendara cukup lama mereka akhirnya tiba di villa papa Angga, Rara berlari masuk ke dalam yang kemudian disusul oleh Raymond, sementara Dara hanya berdiri menatap mereka sambil menunggu mama dan Papanya. “Ayo masuk sayang.” David merangkul sang anak kemudian mengajaknya masuk ke dalam Villa. Karena memiliki banyak kamar, jadi setiap orang bisa memilih kamar mereka sendiri. Dara memilih kamar yang menghadap ke bukit, sementara Rara memilih kamar yang menghadap kolam renang. Setelah memilih kamar masing-masing, mereka berdua mengobrol di balkon. “Terima kasih ya Rara kamu sudah membantuku.” Dara berterima kasih. “Sama-sama, untung dia sangat tampan coba kalau nggak entah bagaimana nasibku.” Sahut Rara tertawa. Dari arah belakang, Raymond turut bergabung. “Hai ladies bole

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Bukan Dia

    Pagi itu Dara dan Rara main bersama, Dara yang belajar desain teringat akan pesan Raymond. Dia juga ingat email pria kecil nan tampan itu. “Rara apa kamu tidak ingin mengirim email pada Raymond? Pasti dia menunggu email darimu.” Ujar Dara. “Ngapain sih Dara, biar saja dia menunggu. Meskipun mama Papa mengizinkan kita pegang hp aku juga tidak akan menghubunginya.” Sahut Rara. Dara menggelengkan kepala, sahabatnya benar-benar cuek sama Raymond. Akhirnya Dara yang mengirim email pada Raymond. [Hai Raymond, maaf baru mengirim email. Bagaimana kabar kamu? Bagaimana cuaca disana? Aku Dara]Dara membawa kembali emailnya tapi kemudian dia mengganti namanya dengan nama Rara. Saat Raymond mendapatkan email dari Dara dia begitu senang, ternyata gadis kecil yang menarik perhatiannya mengirim email juga. Dari situlah kisah mereka dimulai, Dara terus mengirim email untuk Raymond, begitu pula sebaliknya. Tanpa sadar dua belas tahun berlalu, Dara, Rara maupun Raymond tumbuh menjadi dewasa.

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Cepat Sekali

    Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa Dara dan Rara tumbuh menjadi anak yang cantik jelita. Kecantikan Dara begitu natural, sama seperti Laura, dia juga menuruni kepintaran mamanya, sama halnya seperti Laura, Dara juga pintar membuat sketsa. Baru umur 10 tahun dia sudah menciptakan karya yang memukau, dari hasil karyanya itu Dara dikirim lomba keluar negeri. Sementara Dara memiliki kecantikan yang tak ada bandingan, gen terbaik Citra dan Erik menurun ke gadis kecil itu. Alhasil dia sering mendapatkan tawaran menjadi model kecil. Selain itu dia juga suka sekali dengan seni tari dan banyak memenangkan lomba tari. Pagi itu Laura dan David ada acara syukuran, Citra dan Erik turut diundang dalam acara tersebut. Kebetulan Angga dan Rania yang tahu juga turut hadir bersama anak mereka Raymond. “Nggak disangka ya anak-anak kita sudah pada besar.” Kata Erik saat mereka berkumpul semua. “Iya perasaan kemarin mereka lahir tau-tau udah sepuluh tahun saja.” Sahut Laura. Ketika pada oran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status