Share

13. Tarik Dia Kembali

Tepukan lembut di pipi membuatku terbangun. Cahaya matahari langsung menyambut dengan tajam saat aku membuka mata. Bukan Dewangga yang kudapati ketika mata terbuka, tapi Ruri. Lelaki 35 tahun itu tengah duduk di tepian ranjang.

“Akhirnya kau bangun juga.” Ruri langsung berucap sebelum aku sempat menanyakan banyak hal.

Aku tidak tahu apa yang terjadi tadi malam saat aku terjatuh pingsan. Namun, aku bisa mengingat dengan samar saat Dewangga merangkak di atas tubuhku sebelum aku benar-benar kehilangan kesadaran.

Aku hendak bangkit untuk duduk, tapi pergerakanku terkunci dengan kedua tangan kembali terborgol di kedua sisi ranjang. Aku bahkan tidak bisa menyentuh wajahku. Sekadar menutup mulut saat menguap pun tanganku tidak bisa menjangkau. Untung saja kedua kakiku dibiarkan terbebas.

“Lepaskan aku!” Aku memberikan perintah pada Ruri. Sebab, sudah tidak tahan lagi untuk tinggal berlama-lama di sini. Aku sudah menyerah dengan semua siksaan yang telah ia berikan. Aku ingin pergi ke suatu te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status